Bapak/Ibu Peternak Jaya Farm
Apakah infeksi virus lapangan bisa menyebabkan pembentukan antibodi? Mohon penjelasannya, terima kasih.
Jawab:
Terima kasih Bapak/Ibu Peternak dari Jaya Farm atas pertanyaan yang disampaikan. Ketika ayam terpapar virus lapang, ayam secara fisiologis akan merespon dengan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virus tersebut. Mekanisme ini biasa dikenal dengan sistem kekebalan (imun). Salah satu sistem kekebalan ini diperankan oleh sistem kekebalan spesifik, dimana sel-sel imun akan bereaksi spesifik terhadap zat asing yang bersifat imunogenik (dapat menginduksi sistem imun). Sel-sel tersebut yaitu sel T dan sel B. Kedua sel tersebut akan bereaksi ketika terdapat zat immunogenik seperti virus lapangan masuk ke dalam tubuh ayam.
Virus tersebut akan difagosit oleh makrofag (salah satu sel darah putih). Kemudian makrofag ini akan memunculkan sinyal berupa Major Histocompatibility Complex (MHC) kelas II (substansi yang membantu terbentuknya imunitas). MHC kelas II akan dikenali oleh Sel T helper, kemudian sel T helper akan merangsang sel B untuk berdiferensiasi menjadi sel B plasma dan sel B memori. Sel B plasma akan menghasilkan antibodi spesifik terhadap virus yang menginfeksi dan sel B memori akan bertindak sebagai pengenal jika sewaktu-waktu terdapat infeksi kembali.
Sebagai tambahan informasi, antibodi yang ditemukan di dalam tubuh ayam secara umum dapat berasal dari induk yang diturunkan ke anak (maternal antibodi), vaksinasi (infeksi buatan), dan serangan/ challenge agen infeksi lapangan (infeksi alami).
Antibodi yang terbentuk akibat infeksi alami dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kondisi ayam, agen penyakit yang menginfeksi, adanya penyakit imunosupresi (menekan sistem kekebalan) dan tatalaksana pemeliharaan (manajemen pemeliharaan dan biosekuriti). Namun, perlu dipahami bahwa jumlah antibodi yang terbentuk dari hasil infeksi alami cenderung bersifat tidak seragam pada masing-masing individu ayam dalam satu kandang atau flock. Sehingga tidak memberikan perlindungan yang maksimal apabila terdapat serangan penyakit kembali.
Beberapa agen penyakit di lapangan memiliki tingkat virulensi (kemampuan menyebabkan suatu penyakit) tinggi dan dapat menyebabkan penurunan produksi, peningkatan feed convertion ratio (FCR), hingga kematian yang tinggi. Contohnya Avian Influenza (AI) dan Newcastle Disease (ND). Penyakit-penyakit tersebut apabila menyerang ayam yang belum memiliki kekebalan akan mengakibatkan kerugian yang lebih tinggi. Kerugian tersebut dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi secara rutin. Vaksinasi yaitu infeksi buatan menggunakan mikroorganisme (virus, bakteri, atau protozoa) yang telah dilemahkan atau dimatikan dan diformulasikan sedemikian rupa dalam kondisi yang terkontrol, bertujuan untuk merangsang pembentukan kekebalan (antibodi) yang tinggi dan seragam, sehingga dapat melindungi ayam apabila terdapat serangan dari agen infeksi lapangan.
Untuk membantu pembentukan antibodi setelah vaksinasi dapat pula diberikan multivitamin/suplemen bagi ayam. Salah satunya dapat diberikan imunostimulan Imustim untuk menstimulasi pembentukan sistem imun secara optimal dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap serangan penyakit. Imustim merupakan produk herbal yang berkhasiat untuk menstimulasi sistem imun, meningkatkan nafsu makan, dan membantu pemulihan kesehatan ayam.