Maksimalkan Pencegahan Gumboro
Kondisi musim di Indonesia yang tidak menentu semakin memicu perkembangbiakan virus di sebagian besar sentra pemeliharaan ayam. Satu dari sekian banyak virus yang dimaksud adalah virus Infectious Bursal Disease (IBD) atau yang umum dikenal dengan Gumboro. Penyakit Gumboro masih kerap menjadi masalah di peternakan. Satu hal yang pasti, penyakit yang menyerang organ kekebalan bursa Fabricius ayam ini selalu hadir setiap tahun. Karena bursa Fabricius terinfeksi, maka fungsinya sebagai pabrik penghasil antibodi tidak berjalan. Alhasil, jumlah antibodi yang diproduksi di dalam tubuh ayam pun akan berkurang. Sifat virus Gumboro yang tahan lebih dari 3 bulan di lingkungan juga membuat virus ini dikenal sebagai “virus yang sangat bandel” sehingga termasuk sulit untuk ditangani.
Menurut data Technical Education and Consultation Medion (2019), Gumboro menduduki peringkat kedua penyakit viral di broiler setelah Inclusion Body Hepatitis (IBH). Terbukti Gumboro bisa menjadi pencetus datangnya penyakit lain atau sebaliknya. Kombinasi antara program vaksinasi dan manajemen yang optimal bisa mencegah berjangkitnya penyakit yang bersifat imunosupresif ini.
Pada kesempatan kali ini, sajian artikel utama Info Medion edisi Juli 2019 mengangkat topik mengenai strategi efektif dalam mencegah penyakit Gumboro. Penjelasan mengenai perkembangan kasus, penyebab Gumboro masih mengincar di peternakan, hingga tindakan pengendalian yang efektif kami bahas dalam artikel ini.
Sebagai pelengkap, kami sajikan artikel Suplemen mengenai pengenalan ayam lokal yang peminatnya saat ini sedang meningkat di beberapa daerah di Indonesia. Selain artikel utama dan suplemen, masih banyak rubrik lainnya yang menarik dan informatif. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Selamat membaca.