Pada kandang layer closed house kondisi iklim mikro di dalam kandang bisa dikendalikan atau dikontrol dengan sistem ventilasi yang bekerja secara otomatis. Iklim mikro di dalam kandang diantaranya adalah suhu, kecepatan udara, dan kelembapan udara. Dari ketiga parameter iklim mikro tersebut kelembapan udara adalah kondisi lingkungan yang paling sulit untuk dikendalikan, sedangkan suhu dan kecepatan udara relatif lebih mudah dikendalikan. Suhu udara di dalam kandang layer closed house bisa diatur atau disesuaikan dengan cara menambah pemanas jika kondisinya dingin, sedangkan untuk menurunkan suhu udara di dalam kandang maka bisa ditambahkan kecepatan udara. Proses penurunan suhu di dalam kandang closed house dapat dilakukan dengan cara menambahkan kecepatan udara menggunakan kipas sedot/exhaust fan contohnya Multifan. Penurunan suhu juga dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan sistem evaporatif misalnya dengan pemasangan Cooling Pad.

Tahapan Proses Pendinginan

Proses pendinginan di dalam kandang layer closed house bertujuan untuk mengeluarkan udara panas ataupun menurunkan suhu udara di dalam kandang. Penurunan panas di dalam kandang tersebut disesuaikan dengan target suhu di setiap periode pemeliharaan ayam layer. Proses pendinginan di dalam kandang layer closed house tersebut terbagi menjadi dua tahapan pendinginan. Tahap pendinginan yang pertama adalah dengan memanfaatkan kecepatan udara atau sirkulasi udara (pendinginan mekanis). Tahap pendinginan yang kedua adalah dengan memanfaatkan proses penguapan (pendinginan evaporatif), hal tersebut bisa terjadi karena udara yang panas akan melalui area yang basah atau area yang terdapat aliran air. Tahapan proses pendinginan tersebut harus dilakukan secara berurutan untuk menjaga kondisi kenyamanan ayam dan performa ayam layer. Tahapan proses pendinginan yang tepat di dalam kandang layer closed house adalah sebagai berikut :

1. Pendinginan Mekanis

Pendinginan mekanis ini merupakan tahapan atau proses pendinginan pertama yang dilakukan di kandang closed house. Proses pendinginan ini adalah dengan meningkatkan laju kecepatan udara atau sirkulasi udara sehingga akan tercipta wind chill effect atau efek angin dingin. Wind chill effect merupakan efek penurunan suhu yang dirasakan ayam akibat adanya hembusan angin yang mengenai permukaan tubuh atau kulit ayam. Kandang layer closed house yang baik harus mampu menghasilkan kecepatan udara yang dibutuhkan ayam atau yang sesuai bagi ayam. Sistem kandang closed house juga harus mampu memastikan pergantian udara (air exchange) terjadi dalam durasi yang tepat. Pengertian dari pergantian udara di dalam kandang closed house tersebut adalah seluruh volume udara yang ada di dalam kandang harus sudah dikeluarkan dan tergantikan dengan udara yang baru dalam waktu tertentu.

Efek angin dingin dari proses pendinginan mekanis ini selain dari pengaruh kecepatan udara, juga dipengaruhi oleh chill faktor. Chill factor ini sangat tergantung dari umur ayam, artinya semakin besar ayam atau semakin bertambahnya umur ayam maka nilai chill factor-nya akan semakin menurun. Nilai chill factor untuk ayam kecil atau ayam DOC bisa mencapai ±8°C dan nilai chill factor untuk ayam dewasa akan menurun menjadi ±2°C. Dari nilai chill factor tersebut bisa diperhitungkan dampak dari wind chill effect-nya yaitu berbanding lurus dengan kecepatan udara. Semakin tinggi kecepatan udara maka akan semakin tinggi wind chill effect-nya. Dengan wind chill effect tersebut kita bisa mengetahui suhu efektif yang dirasakan ayam yaitu suhu yang terbaca di dalam kandang dikurangi dengan nilai wind chill effect.

Kecepatan udara di dalam kandang layer closed house harus disesuaikan dengan umur atau periode pemeliharaan. Pada periode starter kecepatan udara sekitar 0,3 – 0,5 m/s, pada periode grower kecepatan udara sekitar 0,5 – 2,0 m/s, dan pada periode layer kecepatan udara sekitar 2,0 – 2,5 m/s. Jika kecepatan udara melebihi dari target maka akan berdampak ayam akan merasa kedinginan dan akan berpengaruh terhadap performa ayam layer. Sebaliknya jika kecepatan udara kurang dari target, maka akan memengaruhi kualitas udara di dalam kandang dan suhu menjadi lebih tinggi dari target yang seharusnya. Kecepatan udara yang rendah juga akan berdampak terhadap tingkat kelembapan udara yang tinggi karena akan banyak kadar kelembapan udara yang tidak bisa keluar atau terperangkap di dalam kandang.

2. Pendinginan Evaporatif

Pendinginan evaporatif ini dilakukan setelah proses pendinginan mekanis di dalam kandang sudah maksimal. Pendinginan mekanis yang maksimal adalah sebatas kecepatan udara maksimum yang mampu diterima oleh tubuh ayam di setiap umur pemeliharaannya. Jika pendinginan mekanis sudah maksimal maka pendinginan evaporatif bisa dilakukan yaitu dengan mengoperasikan cooling pad system. Cooling pad system ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah cell pad, rain maker, pompa dan bak penampung air. Sistem pendinginan ini adalah memanfaatkan cell pad yang dialiri air sehingga udara panas yang masuk ke dalam kandang akan melalui celah atau lubang cell pad yang sudah basah dan akan terjadi penguapan. Dengan terjadinya penguapan air maka panas di udara akan ditangkap oleh permukaan cell pad yang sudah basah dan suhu udara menjadi lebih rendah atau menjadi dingin.

Pendinginan evaporatif ini sangat signifikan menurunkan suhu di dalam kandang, akan tetapi juga berdampak negatif yaitu meningkatnya kelembapan udara (%RH). Setiap suhu di dalam kandang turun 1°C karena terjadinya evaporatif di cooling pad, maka kelembapan udara akan naik sekitar 4-5%. Efisiensi pendinginan evaporatif ini sangat dipengaruhi oleh kelembapan udara. Ketika kelembaban udara tinggi, maka efisiensi penguapan akan rendah.

Penggunaan cooling pad akan meningkatkan kelembapan udara di dalam kandang. Oleh karena itu penggunaan colling pad harus dikontrol oleh suhu, kelembapan udara, dan kecepatan udara. Pilih sistem kontrol yang mampu mengatur secara otomatis sehingga mampu mengontrol cooling pad berdasarkan kecepatan udara, kelembapan udara, dan suhu udara. Ketika kelembapan udara di dalam kandang mencapai 80%, pompa cooling pad harus mati atau off. Pengaturan ini harus disesuaikan dengan pengamatan yang cermat terhadap tingkah laku ayam. Jika sebagian besar ayam mengalami panting, maka itu merupakan indikasi bahwa kelembapan udara di dalam kandang terlalu tinggi. Pada saat kelembapan udara dalam kandang tinggi misalnya 85% dan suhu dalam kandang 30°C maka tidak disarankan menggunakan cooling pad, tetapi kecepatan udara bisa dinaikkan terlebih dahulu sesuai dengan batas maksimal kecepatan udara di setiap periode pemeliharaan.

Evaluasi Proses Pendinginan

Sistem pendinginan yang tepat di dalam kandang layer closed house adalah mampu menurunkan suhu kandang sesuai dengan target suhu kebutuhan ayam, sehingga ayam merasa nyaman dan produktivitas akan optimal. Kandang yang ideal mempunyai selisih suhu bagian depan dan belakang relatif kecil yaitu di bawah 2°C. Selisih suhu yang ideal tersebut (<2°C) harus terjaga sepanjang pemeliharaan ayam. Penyebab dari perbedaan suhu tersebut misalnya sebaran udara yang tidak merata karena terhalang atau terjadinya blocking, kinerja kipas exhaust yang menurun, tidak seimbangnya antara area udara masuk (inlet) dengan kipas yang beroperasi (running). Jika selisih suhu bagian depan dan belakang lebih dari 2°C maka harus dicek beberapa hal yang menjadi faktor penyebabnya kemudian segera dilakukan evaluasi atau perbaikan.

Suhu ideal untuk kandang layer closed house di periode produksi adalah sekitar 21-25°C dengan kelembapan (RH) <80%. Untuk daerah tropis pendinginan dengan sistem mekanis dan evaporatif ini harus diperhatikan tahapannya, karena jika tahapan pendinginan tidak sesuai justru akan berdampak terhadap peningkatan kelembapan. Kondisi kandang yang sudah lembap akan membuat suhu efektif atau suhu yang dirasakan ayam menjadi lebih tinggi dari suhu yang terbaca.

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab suhu tidak seragam serta tindakan perbaikannya antara lain :

a. Kapasitas kipas yang menurun

Kapasitas kipas yang terpasang akan sangat menentukan kecepatan udara (wind speed) yang dihasilkan. Kecepatan udara tersebut dibutuhkan di dalam kandang closed house untuk membuat sensasi dingin (wind chill effect). Kecepatan udara yang ideal di kandang layer closed house periode produksi adalah sekitar 2 – 2,5 m/s. Jika kecepatan udara lebih rendah dari target maka potensi ayam kepanasan akan terjadi dan bisa berpengaruh terhadap produktivitas ayam. Oleh sebab itu harus dipilih kipas yang mempunyai kapasitas yang sesuai dengan target kecepatan udara yang diinginkan. Kapasitas kipas ini tergantung dari ukuran dan jenisnya misalnya kipas Multifan Cone ukuran 50,5 inchi, tipe V4D13E1 w/cone mempunyai daya hisap 42.000 m³/jam.

Selain dari kapasitas dan ukuran kipas, jumlah unit kipas yang terpasang juga penting untuk diperhitungkan karena akan memengaruhi total udara dan kecepatan udara yang dihasilkan. Penentuan jumlah kipas tersebut harus disesuaikan dengan dimensi kandang yang ada. Dimensi kandang dihitung dari luas penampang kandang (cross section area) yaitu ditentukan dari lebar kandang dan tinggi kandang.

Untuk menjaga performa kipas tetap optimal maka dibutuhkan perawatan atau maintenance yang rutin. Perawatan kipas diantaranya adalah menjaga kebersihan shutter, kekencangan van belt, mengecek kondisi motor, blade, dan pulley.

Perawatan kipas sedot/exhaust fan diantaranya adalah :
• Pastikan tidak ada material penghalang di sekitar exhaust fan
• Pastikan suara kipas, arah dan kecepatan putaran normal
• Periksa tidak ada gesekan blade ke frame
• Pastikan shutter membuka sempurna
• Pastikan kekencangan V-belt kipas
• Pastikan kekencangan baut
• Beri pelumas (grease) pada bagian yang berputar
• Bersihkan fan dari debu, bulu, dan benda asing
• Ganti V-belt yang aus
• Pastikan kekencangan pulley dan blade

b. Posisi urutan kipas on yang tidak tepat

Posisi urutan kipas on akan menentukan sebaran udara di dalam kandang. Jika urutan kipas tidak tepat maka distribusi udara tidak seimbang atau tidak merata di semua area dalam kandang. Sebaran udara yang tidak merata tersebut akan membuat kondisi suhu di dalam kandang menjadi tidak sama atau ayam akan mengalami wind chill effect yang berbeda-beda. Urutan kipas on yang ideal bisa dimulai dari posisi tengah kemudian melebar ke kiri dan ke kanan secara bergantian, jika letak kipas bertingkat maka posisi on juga harus berurutan antara kipas yang berada di bawah bergantian dengan kipas yang berada di atas.

c. Ketidakseimbangan ventilasi

Untuk mendapatkan kecepatan udara optimal dan sesuai dengan kapasitas kipas yang terpasang di kandang, maka dibutuhkan keseimbangan antara luas area udara masuk (inlet) dengan jumlah kipas yang beroperasi atau on (outlet). Dengan tidak seimbangnya inlet dengan outlet misalnya terjadi area bukaan inlet yang berlebih, maka akan mengakibatkan kecepatan udara menjadi lebih rendah dan hal tersebut memengaruhi suhu kandang menjadi lebih tinggi dari target yang diinginkan. Dampak lain yang muncul dari ketidakseimbangan inlet dan outlet adalah meningkatnya kelembapan di dalam kandang karena kadar air di udara akan banyak yang mengendap di dalam kandang dan tidak segera terbuang karena kecepatan udara yang rendah. Keseimbangan ventilasi ini harus selalu dijaga setiap saat sehingga total udara dan kecepatan udara yang ada di dalam kandang selalu sesuai dengan udara yang dibutuhkan ayam.

Kecepatan udara di area inlet adalah sekitar 2,0 m/s untuk area inlet yang terpasang cell pad dengan tipe 45/45 dan keseimbangan yang ideal antara inlet dan outlet. Untuk daerah tropis seperti di Indonesia maka pendinginan mekanis sangat disarankan menggunakan kecepatan udara yang tinggi bahkan untuk ayam layer bisa mencapai 2,5 m/s dan ayam broiler dewasa bisa mencapai 3,2 m/s. Kecepatan udara yang tinggi tersebut tentunya harus dibuat seimbang antara luasan inlet dengan jumlah kipas yang on sehingga total udara di dalam kandang tetap tercukupi serta distribusi udara bisa merata di seluruh area dalam kandang.

d. Terdapat hambatan (blocking)

Hambatan atau blocking baik yang ada di dalam kandang atau di luar kandang (di depan inlet) akan berdampak terhadap jumlah udara yang berkurang dan juga kecepatan udara menjadi lebih rendah. Oleh sebab itu pastikan area di dalam kandang tidak ada material atau benda yang menghalangi aliran udara, serta hindari area di depan inlet terdapat hambatan seperti bangunan, dinding, atau pohon yang menghambat udara yang akan masuk ke dalam kandang.

Jika terjadi hambatan aliran udara di dalam kandang, maka di area tersebut akan terjadi mati angin (blank spot) dan suhu akan meningkat. Efektivitas pendinginan mekanis di area tersebut menjadi tidak sama dengan area lainnya. Hambatan atau blocking di dalam kandang layer closed house harus diminimalkan atau dihilangkan karena untuk kandang layer ini juga terdapat cages ataupun battery yang membuat tekanan udara di dalam kandang menjadi sangat tinggi yaitu di kisaran 20-50 Pascal. Jika dengan kondisi tersebut dijumpai hambatan maka akan sangat berdampak signifikan terhadap aliran udara yang dihasilkan.

e. Cooling pad tidak basah merata

Cooling pad yang tidak basah merata akan berdampak terhadap efektivitas pendinginan yang tidak optimal. Bagian permukaan cell pad yang basah akan mengalami evaporasi sedangkan bagian cell pad yang kering tidak terjadi evaporasi. Penurunan suhu udara yang melalui cell pad tersebut menjadi tidak maksimal karena udara yang masuk masih bercampur antara udara dingin dan udara panas. Parameter yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi cooling pad tersebut basah merata adalah dengan cara menyentuh area permukaan cell pad. Jika lapisan permukaan cell pad yang disentuh sudah basah atau adanya air yang mengalir maka pembasahan bisa segera dihentikan atau pompa cooling pad dimatikan. Cell pad yang sudah basah secara merata akan berdampak terhadap pendinginan evaporasi yang optimal.

Perhatikan juga kebersihan dari cell pad, karena bisa menyebabkan luasan permukaan untuk evaporasi menjadi lebih sempit sehingga efektivitas cooling pad menjadi menurun. Cell pad bisa menjadi kotor karena disebabkan oleh debu atau kotoran yang menempel di permukaan cell pad atau bisa juga dari sarang laba-laba yang menutupi permukaan cell pad. Perawatan atau kebersihan dari cooling pad harus dijadwalkan secara rutin diantaranya adalah dengan membersihkan atau menyikat permukaan cell pad dengan sikat yang berbulu halus atau pembersihan dilakukan dengan cara disemprot dengan air bertekanan rendah sehingga tidak sampai merusak permukaan cell pad. Kondisi colling pad juga bisa menurun tingkat evaporasinya karena terdapat endapan kerak atau mineral di permukaannya yang berasal dari air yang digunakan untuk membasahi cooling pad. Oleh karena itu kualitas air juga menjadi penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh juga terhadap kondisi cell pad. Basah yang tidak merata di cell pad ini juga disebabkan oleh adaya sumbatan atau kotoran di lubang-lubang pipa rain maker, sehingga aliran air tidak merata atau tersumbat yang mengakibatkan cell pad tidak basah secara menyeluruh. Antisipiasi dari hal tersebut adalah dengan dilakukan pembersihan atau flushing dari pipa rain maker dan pastikan tidak ada sumbatan atau kotoran di setiap lubangnya.

Pendinginan evaporatif ini sangat dipengaruhi oleh seberapa efektif seluruh area cooling pad mampu mengalami proses penguapan. Proses penguapan terjadi jika cooling pad dialiri air yang membuat seluruh area cell pad menjadi basah. Penentuan dari lamanya proses pembasahan cell pad ini adalah berdasarkan seberapa lama seluruh area permukaan cell pad basah merata. Sedangkan penentuan lamanya proses pengeringan cell pad atau pompa cooling pad off adalah dari seberapa lama cell pad mulai mengering. Penentuan on-off pada pompa cooling pad yang tidak tepat akan membuat kondisi kandang semakin lembap dan mengakibatkan suhu efektif menjadi lebih tinggi.

Demikian sekilas informasi terkait faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pendinginan di kandang layer closed house serta tindakan perbaikan yang tepat sehingga proses pendinginan di kandang layer closed house bisa optimal. Dengan pendinginan yang optimal dan sesuai dengan target yang dibutuhkan ayam maka produktivitas ayam layer akan optimal juga. Semoga dapat menambah wawasan kita semua. Sukses selalu.

Proses Pendinginan yang Efektif di Kandang Layer Closed House
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin