Manajemen memegang peran terbesar dalam mencapai keberhasilan beternak. Manajemen brooding, perkandangan, pakan maupun kesehatan. Jika ayam sakit maka akan mengalami banyak kerugian, seperti mortalitas yang tinggi, produksi telur menurun, peningkatan FCR serta peningkatan biaya produksi. Langkah pencegahan penyakit yang dilakukan antaranya penerapan program kesehatan, monitoring kesehatan dan biosecurity di seluruh area peternakan. Dalam program pemeliharaan kesehatan ayam tak akan terlepas dari adanya program vaksinasi. Sebelum menyusun program vaksinasi perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
• Jenis ayamnya (broiler/jantan/layer/breeder)
• Jenis penyakit yang sering menyerang
• Umur serangan penyakit
• Update kasus penyakit lingkungan sekitar
Berikut contoh program vaksinasi ayam petelur sebelum produksi, Program berikut hanya sebagai panduan, dapat disesuaikan dengan kondisi peternakan masing-masing.
Pada masa produksi perlu vaksinasi ulang terhadap AI, IB dan ND. Penyakit AI, ND dan IB dapat menyerang ke organ reproduksi sehingga akan memengaruhi kualitas dan kuantitas telur. ND dan IB dapat diulang 1-3 bulan jika menggunakan vaksin aktif. Untuk ND dan IB dapat pula diulang 3-6 bulan jika menggunakan vaksin inaktif. Untuk vaksinasi ulang AI setelah memasuki produksi minimal 2 kali yaitu umur 32-34 minggu dan 47-49 minggu. Agar penentuan waktu vaksinasi lebih tepat sebaiknya dilakukan monitoring titer antibodi setiap bulan.
Selain program vaksinasi, dalam pemyusunan program kesehatan juga tak lepas dari pemberian suplemen maupun suportif, antara lain:
• Pemberian vitamin
Dasar pemberian vitamin misalnya kondisi stres seperti setelah transportasi, heat stress, sebelum dan setelah vaksinasi, pindah kandang, dll.) dengan Vita Chicks atau Vita Stress. Pemberian vitamin juga dapat diberikan untuk membantu meningkatkan produksi telur dan memperpanjang masa bertelur dengan Egg Stimulant/Vitesel-C. Selain itu, pemberian vitamin juga dapat diberikan untuk meningkatkan nafsu makan, contohnya dengan pemberian Injekvit B Plex.
Contoh rekomendasi penggunaan vitamin:
• Pemberian herbal
Herbal diberikan dapat diberikan pada beberapa tujuan, seperti meningkatkan nafsu makan (Kumavit), membantu pemulihan energi (Gingertol), imunostimulan (Imustim), membantu mengatasi gangguan pernapasan (Respitoran), suportif antiinflamasi (Inflagrin) maupun sebagai antibakteri dan antiprotozoa yang tidak menimbulkan efek residu (Fithera).
• Pemberian feed additive
Feed additive diberikan dengan tujuan tertentu, seperti toxin binder dan mold inhibitor untuk menangani kontaminasi jamur dan racun jamur dalam pakan (Fungitox, Freetox). Penambahan enzim untuk menimgkatkan kecernaan pakan (Betterzym), serta fitobiotik sebagai alternatif pengganti AGP dan koksidiostat (Optigrin).
• Pemberian obat
Pemberian obat cacing (Levamid) untuk mengatasi infeksi cacingan. Pada kasus infeksi bakteri dapat diberikan antibiotik sebagai pengobatan. Jika ayam terserang koksidiosis, dapat diberikan pengobatan dengan antikoksidia.
Selain program kesehatan, tindakan pencegahan penyakit juga dilakukan dengan penerapan biosecurity operasional yang baik. Tindakan isolasi, tidak membiarkan unggas berbeda spesies dalam satu area serta pemeliharaan berdasarkan kelompok umur dan area. Terapkan pembatasan lalu lintas dengan pengaturan zona hijau, kuning dan merah. Kemudian sanitasi dan desinfeksi kandang dengan membatasi kendaraan, peralatan, orang yang keluar-masuk, dan melakukan desinfeksi kandang secara rutin dan disiplin. Contoh aplikasi desinfeksi personal bisa dengan menggunakan desinfektan Medisep, sarana transportasi dengan Sporades, kandang dan peralatan Neo Antisep, serta air minum dengan Desinsep.
Dari bahasan di atas bisa disimpulkan bahwa program kesehatan yang lengkap dalam pelaksanaan usaha ayam petelur sangat besar manfaatnya dalam menunjang produktivitas ayam. Alangkah baiknya jika bisa diterapkan secara rutin dan disiplin untuk bisa mencapai hasil produksi yang lebih maksimal. Semoga bermanfaat.