Imbuhan premiks sudah menjadi suatu kebutuhan tambahan untuk pakan yang dilakukan peternak dalam melengkapi kebutuhan nutrien di dalam pakan ayam baik pakan jadi pabrikan, konsentrat, dan self mixing.
Premiks dan Manfaatnya
Premiks dikenal dalam dunia peternakan sebagai suplemen pakan yang mengandung mineral, vitamin, asam amino atau imbuhan lainnya yang digunakan untuk meningkatkan kualitas/kandungan nutrisi yang ada di dalam pakan. Premiks ini biasa terdiri dari bahan asam amino, sumber vitamin makro dan mikro, mineral makro dan mikro, serta additives yang dibuat dalam jumlah yang sedikit dan harus terdistribusi merata dalam pakan atau konsentrat yang akan dibuat. Penjabaran mengenai manfaat pemberian premiks ini adalah sebagai berikut :
- Melengkapi kandungan nutrisi mikro, terutama vitamin yang kemungkinan berkurang karena proses penanganan dan penyimpanan pakan yang kurang baik
- Meningkatkan kualitas fisik pakan, terutama pemberian feed additive
- Meningkatkan ketersediaan nutrisi dan penyerapan zat nutrisi dalam pakan
Mengacu sedemikian luas manfaatnya, premiks terdiri dari 2 macam kategori yaitu:
- Feed supplement (pelengkap pakan)
Feed supplement adalah bahan pakan tambahan berupa zat-zat nutrisi, terutama zat nutrisi mikro seperti vitamin, mineral dan asam amino. Penambahannya dalam formulasi pakan akan meningkatkan kadar nutrisi di dalam campuran pakan. Penambahan feed supplement yang diutamakan adalah asam amino. Ada 4 macam asam amino yang paling utama porsinya untuk menutupi keseimbangan asam amino dalam campuran pakan. Urutannya adalah lysine, methionine, threonine dan triptophan. Methionine dan lysine ini sudah harga mati wajib ditambahkan oleh peternak dalam formulasinya. Karena asam amino ini adalah nutrisi tambahan pertama dan kedua yang harus dipenuhi. Contoh feed supplement yang bisa dicampurkan dalam pakan antara lain Top Mix HC.
- Feed additive (imbuhan pakan) merupakan bahan tambahan pakan yang bersifat non-nutritif. Pemberian feed additive mampu memperbaiki kualitas pakan. Peran feed additive dalam pakan tergantung dari jenis kandungan zat additive-nya. Misalnya probiotik, enzim, toxin binder, dll. Feed additive dengan kandungan enzim seperti Betterzym yang efektif meningkatkan kecernaan nutrisi, terutama fosfor (P). Sedangkan feed additive dengan kandungan toxin binder berperan sebagai pengikat toksin yang dihasilkan oleh jamur yang tumbuh seperti Freetox dan Freetox G. Keduanya kerap ditambahkan dalam pakan.
Ayam membutuhkan nutrisi mikro seperti vitamin, mineral dan asam amino, yang notabene tersedia dalam premiks. Untuk penyediaannya bisa menggunakan premiks pabrikan. Pembuatan premiks di pabrik pakan, biasanya berbagai macam vitamin, mineral dan bahan bahan lain yang digunakan dalam jumlah sedikit, terlebih dahulu dicampurkan sebelum dimasukkan ke dalam mesin pencampur khusus.
Peternak layer, dimana sebagian lebih memilih melakukan self mixing. Sehingga penambahan premiks ini sudah lumrah dilakukan oleh peternak self mixing. Mengapa demikian? Hal ini karena kebutuhan nutrisi ayam tidak mungkin bisa dipenuhi hanya dengan mengandalkan bahan baku pakan utama saja (jagung, bekatul, bungkil kedelai, MBM, PMM, DCP, grit, dll). Sehingga untuk pakan self mixing wajib adanya penambahan premiks, Sedangkan pada pakan konsentrat dan pakan jadi penambahan premiks ini hanya untuk safety margin atau memenuhi nutrisi yang hilang saat penanganan atau penyimpanan.
Berbeda dengan peternak broiler biasanya lebih memilih membeli pakan jadi dari pabrikan. Namun peternak broiler juga bisa menambahkan premiks yang bisa langsung dicampurkan ke pakan jadi tersebut.
Perhitungan dan Pencampuran Premiks
Cara menghitung premiks agar sesuai dengan kebutuhan ayam yaitu dengan menyesuaikan standar kebutuhan ayam per periode pemeliharaannya. Standar ini bisa mengikuti acuan National Research Council (NRC), Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Manual Guide setiap strain.
Komposisi premiks yang digunakan tiap peternak self mixing akan berbeda-beda. Biasanya kebutuhan terhadap asam amino berbeda disesuaikan jenis atau umur ayam.
Penambahan feed supplement, feed additive maupun premiks dalam jumlah yang relatif sedikit dalam proses mixing juga harus homogen. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses mixing di antaranya ukuran bahan, berat jenis bahan, densitas/kepadatan bahan, cara dan waktu pencampuran. Mengapa? Karena homogenitas sangat berpengaruh terhadap terpenuhi atau tidaknya kebutuhan nutrisi masing-masing ayam. Hasil mixing dengan homogenitas yang rendah akan berdampak pada produktivitas ternak. Contohnya pakan self mixing dengan homogenitas bagus akan menghasilkan warna kerabang, ketebalan dan kekuatan kerabang yang akan sama tiap ekornya.
Maka dari itu hasil dari self mixing atau pakan konsentrat perlu dilakukan uji homogenitas sehingga dapat diketahui pakan tersebut sudah homogen atau belum. Uji kadar garam dapat diuji sebagai salah satu indikatornya. Sudah banyak laporan bahwa pencampuran yang baik harus mempunyai nilai koefisien variasi <10%, bahkan pencampuran modern mampu mencapai nilai homogenitas sebesar <5%. Kadar garam ini umum digunakan sebagai indikator karena penambahan atau penggunaannya dalam pakan yang relatif sedikit dan analisis kandungannya mudah dilakukan.
Langkah pencampuran premiks dan bahan pakan lainnya dengan cara manual tanpa mixer :
- Timbang premiks yang jumlahnya sedikit atau premiks pabrikan sesuai kebutuhan dan dosisnya
- Timbang juga bahan lain yang akan dicampurkan dalam pembuatan konsentrat jumlah kecil
- Siapkan alas datar (plastik atau terpal) untuk mencampur bahan secara berurutan.
- Bahan yang jumlahnya paling banyak ditebarkan terlebih dahulu diatas lantai, kemudian dilapisi dengan bahan yang jumlah lebih kecil.
- Lakukan secara berurutan semua bahan pakan sampai semua bahan membentuk lapisan, secara berurutan dari yang paling banyak hingga yang paling sedikit jumlahnya.
- Setelah terbentuk lapisan bahan baku lakukan pengadukan secara merata dengan bantuan sekop minimal 2 kali pembalikkan sampai tampak warna bahan merata.
- Campuran siap digunakan.
Selain itu, bisa juga pencampuran dengan menggunakan mesin mixer. Alat mixer yang bisa digunakan yaitu mixer tipe vertikal dan tipe horizontal. Teknik pencampuran premiks dan bahan pakan lainnya dengan menggunakan mesin mixer sebagai berikut :
- Bahan baku bongkahan dihancurkan terlebih dahulu dengan hammer mill.
- Timbang bahan baku sesuai dengan formula.
- Buat campuran bahan baku yang jumlahnya sedikit secara merata (premiks).
- Selanjutnya campuran premiks dan bahan kecil lainnya dan bahan yang telah dihancurkan dimasukkan ke dalam mixer.
- Biarkan bahan dalam mixer diaduk selama 15 sampai 20 menit tergantung jenis mixer-nya.
- Setelah tercampur dengan baik (homogen), buka tutup pengeluaran dari mixer, lakukan pengarungan sesuai dengan kapasitas karung.
Guna memudahkan peternak self mixing menyesuaikan penggunaan premiks untuk pakannya, ada baiknya dilakukan pemeriksaan kualitas campuran pakan ke laboratorium. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di Medion Laboratorium (MediLab). Selain pemeriksaan kualitas pakan, MediLab juga menyediakan jasa formulasi pakan. Bagi peternak yang ingin diformulasikan susunan pakannya, data-data yang lengkap seperti data ternak (jenis ayam, umur, strain ayam) dan data bahan baku pakan (jenisnya apa saja, harganya, kandungan nutrisinya jika ada) harus dilengkapi terlebih dahulu. Salam.