Bapak Nur Wahid
Email: nurwahidarifkurniawan@gmail.com
Bagaimana pola pertumbuhan ayam broiler untuk mengetahui kapan waktu yang tepat dalam memaksimalkan pemeliharaan terutama untuk pemberian pakan? Mohon penjelasannya, terima kasih.
Jawab:
Terima kasih Bapak Nur Wahid atas pertanyaan yang disampaikan. Ayam broiler saat ini memiliki potensi pertumbuhan yang cepat, daging dada lebih besar, dan Feed Convertion Ratio (FCR) lebih rendah. Akan tetapi juga memiliki tantangan yang lebih kompleks seperti bulu lebih sedikit, peka terhadap lingkungan, mudah stres, sensitif terhadap penyakit, dan ukuran organ yang relatif tetap meskipun daging dada lebih besar. Oleh karena hal tersebut, penting untuk mengetahui pola pertumbuhan ayam broiler sehingga dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Titik kritis pemeliharaan ayam broiler berada pada dua minggu pertama yaitu saat masa brooding. Performa ayam broiler pada minggu pertama masa brooding, mengalami peningkatan berat badan 4-5 kali dibanding berat badan saat DOC, kemudian pada minggu kedua akan mengalami 2-3 kali peningkatan berat badan dari minggu pertama. Yang unik adalah, pada minggu ketiga peningkatan hanya sebesar 1-2 kali berat badan minggu kedua. Oleh karena hal tersebut, dua minggu masa brooding harus dimaksimalkan sebaik mungkin.
Pada masa brooding, terjadi perkembangan organ kekebalan, pencernaan, pernapasan, kerangka, dan bulu, serta termoregulasi. Organ kekebalan yang berkembang di masa brooding yaitu bursa Fabrisius dan timus. Kedua organ tersebut berperan sangat penting dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh ayam sejak dini. Kemudian organ pencernaan pun juga mengalami perkembangan yang sangat pesat di masa brooding. Apabila pada saat chick in langsung disediakan pakan dan minum, maka organ pencernaan akan tumbuh lebih besar dan panjang, vili-vili usus pun akan tumbuh besar dan seragam sehingga penyerapan nutrisi akan maksimal, berbeda nyata bila pada saat chick in tidak langsung disediakan pakan dan minum. Hal ini disebabkan pola pertumbuhan di dua minggu pertama (masa brooding) didominasi oleh sel tubuh yang mengalami hiperplasia (perbanyakan sel), sedangkan pada minggu ketiga dan keempat sel-sel tubuh tersebut akan mengalami hipertrofi (pembesaran sel). Sehingga semakin banyak sel-sel yang dapat diperbanyak pada masa brooding, maka semakin banyak pula sel-sel yang dapat diperbesar pada periode selanjutnya.
Selain itu, pada masa brooding, pengaturan suhu pada ayam masih bersifat poikiloterm, artinya suhu tubuh hewan mengikuti perubahan suhu lingkungan karena pengaturan suhu tubuh ayam belum berfungsi sepenuhnya. Hal ini menyebabkan pengaturan suhu pada saat brooding sangat penting karena akan berpengaruh pada besarnya feed intake pada ayam. Besarnya feed intake pada masa brooding akan mempengaruhi perkembangan organ-organ tubuh ayam. Apabila feed intake pada masa brooding optimal, maka perkembangan organ ayam pun akan maksimal sehingga pada periode selanjutnya tinggal berfokus pada target pencapaian berat badan harian ayam. Perlu diketahui bahwa kelebihan atau kekurangan berat badan di masa brooding akan berkorelasi terhadap pencapaian berat badan pada saat panen. Oleh karena itu untuk mencapai performa ayam broiler yang baik dapat diawali dengan memberikan ketersediaan pakan dengan kualitas yang baik pula.
Performa ayam broiler dipengaruhi oleh genetik, nutrisi, lingkungan, dan manajemen pemeliharaan. Apabila dibandingkan dari keempat hal tersebut, manajemen pemeliharaan memegang kunci sukses dalam pemeliharaan ayam broiler. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pemeliharaan ayam broiler adalah manajemen brooding, manajemen kecukupan nutrisi (air dan ransum), manajemen kecukupan ventilasi, dan manajemen kesehatan. Vaksinasi dan biosecurity harus dilakukan dengan baik, karena syarat utama mencapai performa ayam broiler yang optimal adalah ayam harus sehat terlebih dahulu. Target performa ayam broiler secara detil dapat dilihat pada manual management masing-masing jenis ayam.
