Upaya mengurangi konsentrasi bibit penyakit di peternakan sepatutnya dilakukan secara tepat dan ketat. Kegiatan tersebut perlu dilakukan sejak pasca panen hingga persiapan kandang sebelum diisi ayam kembali. Hal ini meliputi sanitasi dan desinfeksi kandang secara tepat serta pelaksanaan istirahat kandang. Semua itu perlu dilakukan agar didapatkan kondisi kandang yang kembali bersih dan siap untuk ditempati ayam pada periode pemeliharaan selanjutnya.

Pembersihan Kandang Pasca Panen

Pasca ayam dipanen ataupun afkir, sisa-sisa material pemeliharaan ayam seperti feses, bulu, lendir, dan litter masih tertinggal di dalam kandang. Materi organik seperti feses merupakan salah satu media penularan penyakit. Terlebih lagi juga dapat menurunkan efektivitas desinfektan karena akan menghalangi kontak antara desinfektan dengan bibit penyakit. Di sinilah pentingnya melakukan pembersihan kandang secara optimal dengan menghilangkan semua bahan organik yang ada sebelum desinfeksi. Tahapan persiapan kandang yang perlu dilakukan antara lain :

  • Keluarkan peralatan kandang seperti tempat ransum dan tempat minum. Cuci tempat ransum ayam (TRA) dan tempat minum ayam (TMA) untuk mengangkat lendir dan lumut yang menempel, lalu dibilas. Kemudian rendam dalam larutan desinfektan (Medisep) selama 30 menit dan keringkan. Semua peralatan kandang yang sudah bersih bisa disimpan dahulu di gudang penyimpanan.
  • Keruk sekam, feses atau sisa-sisa limbah kandang menggunakan sekop atau sapu hingga tidak bersisa. Sekam maupun feses dapat langsung dikemas ke dalam karung untuk dijual.
  • Bersihkan semua bagian kandang meliputi sela-sela dinding dan lantai kandang dengan penyemprotan air bersih bertekanan tinggi. Termasuk juga tirai hingga plafon. Kemudian lakukan cuci dan penyikatan lantai, sela-sela lantai, sekat dan dinding kandang menggunakan deterjen lalu bilas kembali dengan air. Kemudian desinfeksi keseluruhan kandang baik bagian dalam maupun luar dengan Formades atau Sporades.
  • Bersihkan rumput dan semak di sekitar kandang agar tidak menjadi tempat tinggal bagi vektor penyakit seperti kumbang Franky, nyamuk, dan serangga lainnya.
  • Bersihkan pula parit/selokan di samping kandang agar aliran pembuangan air lancar.
  • Lakukan penyemprotan insektisida pada kandang maupun lingkungan sekitar untuk membasmi kutu atau serangga.
  • Lakukan pengapuran di bawah kandang panggung dan seluruh bagian kandang
  • Lakukan pengapuran di bawah kandang panggung dan seluruh bagian kandang untuk mengurangi kelembapan dan membunuh sisa-sisa mikroorganisme penyebab penyakit.
  • Lakukan inspeksi menyeluruh pada kandang jika ada menemukan kebocoran kandang, slat berlubang, atau tirai bolong untuk segera dilakukan perbaikan.
  • Kuras torn air dan flushing pipa air untuk menghilangkan biofilm yang menempel di sepanjang saluran instalasi air.

Masa Istirahat Kandang

Setelah kandang dibersihkan dan didesinfeksi secara keseluruhan, kandang wajib dikosongkan selama beberapa waktu. Dianjurkan masa istirahat kandang ini minimal 14 hari terhitung dari waktu kandang selesai dibersihkan dan disemprot desinfektan. Terlebih lagi jika kandang memiliki riwayat kasus penyakit, maka masa istirahat kandang hingga 4 minggu atau bahkan lebih, terutama untuk bibit penyakit yang daya tahan cukup lama di lingkungan seperti virus AI dan Marek (Biosecurity for Poultry Flock, 1997). Tujuannya agar meminimalisir penyebaran hingga memutus siklus bibit penyakit di kandang.

Ayam broiler yang dipelihara tanpa masa istirahat kandang, memiliki sistem imunitas lebih rendah dibanding ayam yang dipelihara dengan istirahat kandang selama 3 minggu. Menurut Tony Unandar (2011), dari penelitian yang dilakukan oleh Klasing (2005) diketahui rendahnya sistem imunitas tersebut digambarkan dari:

  • Kadar hormon adeno corticotropic hormone (ACTH) yang lebih tinggi. Tingginya hormon ACTH ini mengindikasikan bahwa ayam berada dalam kondisi stres. Kondisi tersebut selanjutnya bisa mengakibatkan imunosupresi berkepanjangan hingga ayam rentan terhadap serangan bibit penyakit.
  • Kadar interleukin-1 (indikator radang) yang lebih tinggi. Tingginya interleukin mengindikasikan bahwa sisa-sisa bibit penyakit yang ada pada kandang tanpa istirahat kandang mampu menyebabkan reaksi radang di dalam tubuh ayam, meskipun ayam tidak menunjukkan gejala klinis yang signifikan. Selanjutnya, misalnya reaksi radang terjadi di usus maka akan mengakibatkan proses penyerapan nutrisi tidak optimal sehingga nilai konversi pakan nantinya akan menurun.

Tidak lupa juga untuk melakukan beberapa hal yang penting seperti berikut:

  • Memeriksa seluruh sarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan tata laksana pemeliharaan (sumber air, instalasi listrik, dll.).
  • Memeriksa dan memastikan kondisi semua peralatan dapat berfungsi optimal. Contohnya jika pemanas brooder tidak berfungsi, segera hubungi tenaga servis.
  • Membuat daftar checklist peralatan (tempat ransum, tempat minum, pemanas, dll.) yang dibutuhkan untuk persiapan chick in dan telah disesuaikan dengan jumlah DOC.

Persiapan Menyambut Kedatangan DOC

Setelah masa istirahat kandang selesai sebelum dilakukan periode pemeliharaan/chick in, kita perlu mempersiapkan kandang dan peralatannya secara optimal.

  • Pasang kembali semua peralatan kandang yang sudah bersih serta tirai dinding dan cover slat (untuk kandang panggung).
  • Siapkan OVK (obat-obatan, vaksin, vitamin) dan form recording.
  • Semprot kembali kandang dengan Formades.
  • Persiapan membuat kandang brooder:
  1. Tebar litter/sekam yang sudah disemprot Sporades. Pastikan kondisi litter optimal dengan ketebalan 5-8 cm agar kehangatan yang dirasakan ayam lebih optimal.
  2. Pasang chick guard dari bahan seng untuk menahan aliran angin dan sebagai reflektor panas.
  3. Pemasangan tirai dalam untuk mengoptimalkan panas dari brooder terutama pada pagi dan malam hari sehingga anak ayam selalu mendapatkan suhu yang nyaman untuk pertumbuhannya.
  4. Nyalakan pemanas gas Indukan Gas Medion (IGM).
  5. Siapkan air gula, larutan vitamin dan pakan untuk diberikan sesegera mungkin setelah anak ayam tiba di kandang. Karena bermanfaat dalam mempercepat penyerapan sisa kuning telur yang merupakan sumber nutrisi sementara dan sumber kekebalan (antibodi maternal) anak ayam.
  6. Cek kembali kesesuaian jumlah tempat ransum, tempat minum dan pemanas yang dibutuhkan sesuai jumlah DOC.
  • Kemudian kandang telah siap untuk kegiatan chick in.

Penggunaan Desinfektan

Kegiatan desinfeksi yang tidak dilakukan secara optimal akan menyebabkan tujuan pembersihan dan persiapan kandang dalam mengurangi bibit penyakit menjadi sia-sia. Penggunaan desinfektan pun tidak boleh sembarangan karena harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti jenis bibit penyakit, materi organik, pH dan tingkat kesadahan pelarut, waktu kontak, serta dosis penggunaan. Tujuannya agar proses desinfeksi bisa berjalan lebih efektif.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan penggunaan desinfektan, yaitu:

  • Jenis desinfektan

Pemilihan desinfektan pada persiapan kandang disaat kandang kosong dan sedang tidak ada ayam maka bisa menggunakan seperti Formades atau Sporades. Sedangkan untuk desinfeksi peralatan kandang bisa menggunakan Medisep. Untuk desinfeksi air minum dapat digunakan Desinsep.

  • Dosis dan cara pemberian yang tepat

Dosis desinfektan hendaknya disesuaikan dengan aturan pakai yang tercantum pada etiket atau kemasan produk. Cara aplikasi desinfektan secara semprot (spray) hendaknya dilakukan sampai permukaannya basah oleh desinfektan.

  • Gunakan air yang berkualitas

Kadar pH air hendaknya netral atau 5-8, serta air tidak bersifat sadah (kandungan ion Ca²⁺ dan Mg²⁺ sedikit) sehingga desinfektan bekerja optimal. Kadar pH dan kesadahan air dapat mempengaruhi daya kerja desinfektan, terutama golongan QUATS dan iodine.

  • Waktu kontak

Sesaat setelah diaplikasikan, desinfektan mulai mengalami degradasi sehingga efektivitasnya berangsur-angsur menurun. Alhasil, semakin singkat waktu kontak yang dibutuhkan untuk membasmi mikroba maka semakin efisien desinfektan tersebut. Desinfektan golongan QUATS dan oxidizing agent diketahui mempunyai waktu kontak relatif singkat (10-30 menit) dibandingkan fenol sehingga memiliki daya bunuh lebih cepat.

Tujuan dari persiapan kandang adalah memulihkan kembali daya dukung aspek kandang dan lingkungan yang telah digunakan satu periode. Maka sangat penting dilakukan pembersihan, desinfeksi, hingga kosong kandang secara tuntas. Sehingga kandang siap menunjang keberhasilan performa ayam. Salam.

Persiapan Kandang Tepat, Penentu Keberhasilan Budi Daya Ayam
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin