Bpk Rismono
Rismono@gmail.com
Saya ingin bertanya, ayam broiler saya pada usia 20 hari sakit dengan ciri-ciri yang hati mengecil dan limpa membengkak. Apakah penyebabnya dari pakan dan bagaimana penanganannya?
Jawab:
Terima kasih Bapak Rismono atas pertanyaannya. Jika hanya berdasarkan 2 perubahan tersebut agak sulit kami menentukan penyebab permasalahannya. Secara umum limpa yang membengkak menunjukkan bahwa ada infeksi pada ayam tersebut, karena limpa merupakan salah satu organ pertahanan tubuh pada ayam. Sebelum menentukan diagnosa perlu dilakukan penelusuran terhadap perubahan organ yang lain dan juga gejala klinisnya.
Hati yang atropi/mengecil ada kemungkinan disebabkan oleh mikotoksin yang terkandung di dalam ransum. Mikotoksin merupakan produk metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur yang tumbuh pada substrat organik. Produk ini tidak diperlukan bagi pertumbuhan organisme itu sendiri dan memberi pengaruh negatif bagi yang mengkonsumsinya. Penyakit yang disebabkan mikotoksin atau mikotoksikosis dapat bersifat akut maupun kronik, tergantung pada banyaknya toksin, lama kontak, dan umur ayam. Keracunan akut biasanya ditemukan pada ayam muda yang mendapat aflatoksin dosis tinggi, sedangkan keracunan kronik dapat dijumpai pada ayam yang lebih tua (lebih dari 5 minggu) yang mengkonsumsi bahan toksik tersebut dengan kadar yang rendah selama beberapa minggu. Ayam muda bersifat lebih peka pada serangan kasus ini. Mikotoksin ini dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh termasuk organ limfoid sehingga memunculkan efek imunosupresi (melemahnya sistem kekebalan tubuh). Gambaran patologi anatomi (perubahan organ) akibat mikotoksikosis, antara lain :
-
Pembesaran hati yang disertai nodul nekrosa putih ( bintik-bintik putih), bila berlangsung secara kronis hati akan mengalami atropi (mengecil), berwarna pucat kekuning-kuningan dan mengeras
-
Akumulasi lemak di ventrikulus dan lemak tubuh
-
Erosi pada mukosa ventrikulus
-
Bursa fabricius dan thymus mengecil
-
Ginjal dan kantung empedu biasanya membesar
-
Perdarahan pada otot berbentuk garis
Pengobatan yang spesifik terhadap ayam yang menderita aflatoksin belum ada. Pakan yang mengandung aflatoksin harus dibuang dan diganti dengan pakan yang bebas mikotoksin. Ayam biasanya mengalami kesembuhan dari sebagian besar kasus mikotoksikosis dalam waktu yang singkat setelah pemberian pakan yang mengandung bahan tersebut dihentikan. Jika terdapat indikasi infeksi campuran dengan bakteri atau parasit, maka perlu dilakukan pengobatan yang sesuai. Kadar vitamin, mikromineral (terutama selenium), protein, dan lemak dalam pakan perlu ditingkatkan atau dapat diberikan sebagai tambahan dalam air minum. Peningkatan kadar protein kasar dan vitamin dalam pakan dapat menghambat efek aflatoksin. Adanya kasus mikotoksikosis ini perlu diperhatikan dalam seleksi bahan ransum.
Apabilla perlu dapat dilakukan pemberian toxin binder yang dicampur pada pakan. Agar penggunaan toxin binder tepat dosisnya, maka perlu uji kadar mikotoksin. Produk toxin binder yang diproduksi Medion adalah Freetox-L dan Freetox-M. Sediaan Freetox berupa serbuk yang mengandung Hydrated sodium calcium aluminosilicate (HSCAS) yang mempunyai aktivitas mengikat mikotoksin (racun jamur), terutama aflatoksin secara kuat. Penggunaannya dicampurkan secara homogen ke dalam ransum. Pemakaian Freetox-L digunakan saat kadar mikotoksin di dalam ransum kurang dari 50 ppb, sedangkan Freetox-M digunakan saat kadar mikotoksin lebih dari 50 ppb. Selain itu Freetox M dapat diberikan saat ayam sudah didiagnosa terkena mikotoksikosis. Suplementasi vitamin, terutama vitamin larut lemak (A, D, E, K), asam amino (metionin dan penilalanin) maupun meningkatkan kadar protein dan lemak dalam ransum juga mampu menekan kerugian akibat mikotoksin. Pemberian multivitamin dosis tinggi seperti Fortevit bisa menjadi solusi.
Pemberian Heprofit juga dapat dilakukan, mengingat sudah terjadi perubahan organ pada hati ayam. Heprofit merupakan suplemen cair yang mengandung ekstrak herbal untuk melindungi hati dari kerusakan (hepatoprotektor). Kerusakan hati dapat menyebabkan penurunan konsumsi ransum, penurunan produksi, kerusakan organ, penurunan sistem kekebalan tubuh dan bahkan kematian. Adanya pemberian Heprofit dilakukan agar hati tidak rusak dan performa ayam tetap optimal.
Selain itu, Heprofit tidak menimbulkan efek samping dan residu karena terbuat dari bahan herbal. Pemberian Heprofit dilakukan dengan mencampurkan 0,5 ml per 2 liter air minum dan diberikan 3 hari berturut-turut.