Musim penghujan merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit pada ayam. Perubahan suhu dan kelembapan ketika musim penghujan dapat memengaruhi baik daya tahan tubuh ayam, maupun perkembangbiakan agen penyakit di lingkungan peternakan. Penting untuk waspada dan memperketat biosecurity sebagai upaya mencegah terjadinya gangguan penyakit pada ternak kita. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperketat biosecurity adalah sebagai berikut:
1. Tingkatkan frekuensi desinfeksi di kandang dan sanitasi peralatan
Untuk mencegah bibit penyakit menyebar di dalam kandang, desinfeksi rutin dapat dilakukan dengan spray kandang menggunakan desinfektan yang sesuai. Pada saat kandang isi, pilihlah desinfektan yang aman jika terhirup maupun mengenai tubuh ayam, seperti Desinsep, Antisep, Neo Antisep atau Medisep. Saat kandang kosong, desinfektan seperti Formades dan Sporades dapat digunakan. Namun salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika musim penghujan adalah potensi meningkatnya kelembapan di kandang. Jangan sampai spray kandang memperparah kelembapan di dalam kandang. Hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan spray, diantaranya :
• Lakukan spray desinfektan saat kondisi masih ada sedikit hembusan angin
• Hindari spray desinfektan saat puncak kelembapan di dalam kandang, biasanya saat malam hari atau pagi hari
• Lakukan spray desinfektan dengan partikel air yang sangat lembut atau berbentuk kabut
• Jarak dan tekanan spray harus konsisten agar desinfektan terdistribusi merata di seluruh area kandang
• Untuk di kandang closed house, spray dilakukan dari area depan (inlet) ke area (outlet) agar mengikuti arah aliran udara.
Selain itu, pembersihan/pencucian tempat pakan dan minum secara rutin juga penting dilakukan agar menjaga peralatan tersebut bebas dari cemaran agen penyakit. Pastikan tempat pakan dan minum tidak terkontaminasi feses ataupun sekam.
2. Hilangkan genangan air sebagai risiko perkembangbiakan vektor penyakit
Vektor merupakan hewan/serangga pembawa penyakit dari individu satu ke yang lain. Beberapa vektor penyakit seperti nyamuk dan lalat memiliki siklus hidup yang berhubungan erat dengan genangan air, dimana air biasanya akan menjadi sarang perkembangbiakan vektor tersebut. Beberapa contoh vektor dan penyakit yang dapat ditularkannya sebagai berikut:
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terbentuknya genangan air di dalam maupun sekitar kandang antara lain:
• Perbaikan kandang jika terjadi kebocoran pada atap kandang maupun tempat minum ayam
• Memastikan sistem drainase di dalam maupun luar kandang berjalan dengan baik
• Meminimalisir sampah botol atau kaleng di sekitar kandang
3. Menjaga litter tetap bersih dan kering
Dengan meningkatnya kelembapan saat musim hujan, kondisi litter ayam juga harus diperhatikan tingkat kelembapannya. Jika ditemukan jumlah litter yang basah atau menggumpal hanya sedikit, maka dapat diambil dan diganti dengan litter baru yang bersih dan kering. Namun, jika litter yang basah/menggumpal banyak dan merata dalam kandang, maka sebaiknya taburi kapur dan ditumpuk dengan litter baru. Penambahan herbal seperti Ammotrol juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi bau amonia. Ekstrak herbal di dalam Ammotrol dapat membuat tekstur feses menjadi lebih kering, sehingga bau amonia di kandang berkurang.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya litter tetap kering dan berfungsi dengan baik:
• Lakukan kontrol litter secara teratur setiap 3-4 hari sekali. Jika ditemukan litter yang basah/menggumpal, maka atasi litter yang menggumpal tersebut sesuai dengan kondisinya
• Perbaiki jika ada atap kandang maupun tempat/saluran air minum yang bocor
• Pastikan tidak ada kebocoran pada nipple dan Tempat Minum Ayam (TMA)
• Berikan ransum dan air minum yang berkualitas agar feses tidak basah
• Kontrol kepadatan kandang
• Hindari pekerjaan yang tergesa-gesa, terutama saat pergantian air minum, jangan sampai tumpah mengenai litter
• Ventilasi kandang harus baik agar sirkulasi udara lancar dan kandang tidak lembap. Tambahkan kipas di dalam kandang supaya sirkulasi udara lebih lancar
4. Menjaga cemaran air minum
Penularan penyakit bisa datang dari berbagai macam hal, salah satunya adalah melalui air. Beberapa agen penyakit baik virus maupun bakteri, dapat bertahan di dalam air seperti virus ND (Newcastle Disease), AI (Avian Influenza), IB (Infectious Bronchitis), bakteri E.coli yang menyebabkan penyakit colibasisollsis dan juga bakteri Salmonella sp. yang menyebabkan penyakit salmonellosis pada ayam. Pencegahan cemaran mikroba dalam air dapat dilakukan dengan sanitasi air minum menggunakan Desinsep dengan dosis 30 ml (sekitar 4 tutup kemasan)/1000 liter air minum untuk membunuh mikroba yang ikut bersama air minum.
Selain itu, dapat pula dilakukan flushing pipa air minum secara rutin untuk mencegah terbentuknya biofilm dalam saluran air. Ada tiga metode flushing, yaitu:
• Air bertekanan, dapat dilakukan sesudah pemberian campuran via air minum, baik vaksin, obat, maupun vitamin untuk mencegah terbentuknya biofilm dalam saluran air
• Bahan kimiawi, seperti Bioflush dengan dosis saat kandang isi, 10-20 mL dalam 100 L, dan ketika kandang kosong, 1-3 L dalam 100 L air dan biarkan selama 12-24 jam kontak kemudian bilas dengan air bersih
• Gelombang ultrasonic, seperti Harsonic untuk mencegah pertumbuhan biofilm pada pipa air
Pemilihan dari ketiga metode tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing peternakan.
Evaluasi kualitas air rutin dapat dilakukan dengan uji kualitas air, baik dari segi fisik, kimia, maupun bakteri yang terkandung di dalamnya. Sampel air dapat dikirimkan ke laboratorium untuk memastikan kualitas air minum memiliki kualitas baik dan bebas dari cemaran agen-agen penyakit.