Bapak Roland – by email

Ternak saya mati tiba-tiba, dimulai kejang-kejang dalam waktu beberapa detik dan langsung mati. Mohon edukasi dan langkah penanganan selanjutnya? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Jawab:

Terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan. Kematian mendadak yang terjadi pada ayam dapat disebabkan oleh faktor infeksius dan non infeksius. Hal yang perlu diperhatikan apabila terjadi kematian pada ternak adalah mengevaluasi tingkat dan pola kematian yang terjadi. Selain itu pemeriksaan gejala klinis yang muncul, perubahan/patologi anatomi dan diagnosa penunjang perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian tersebut.

Kemungkinan penyebab yang dapat mengakibatkan kematian mendadak adalah sebagai berikut :

  • High Pathogenic Avian Influenza (HPAI)

Gejala khas yang ditemukan saat terjadi serangan penyakit HPAI adalah angka kematian tinggi, penurunan hingga berhentinya produksi telur atau penurunan produksi, depresi, sianosis (jengger, pial, kaki), konjungtivitis, akumulasi lendir di rongga mulut, gangguan pernapasan dan kadang ditemui gangguan saraf (tortikolis) namun tidak begitu signifikan terlihat jelas. Perubahan organ yang terlihat setelah dilakukan bedah bangkai adalah perdarahan pada otak, ptechie lemak jantung, kista oviduk dan pembengkakan pada limpa serta ginjal.

  • Newcastle Disesase (ND)

Gejala klinis yang terlihat apabila ayam terinfeksi ND antara lain hilangnya nafsu makan, feses berwarna hijau lumut dan kadang-kadang disertai gumpalan putih, ayam menjadi gemetar, dan muncul kelainan pada syaraf (kelumpuhan pada kaki dan atau sayap, leher terpuntir/tortikolis dan ayam berputar-putar). Selain itu, angka kematian akibat ND bisa mencapai 100%.

Patologi anatomi yang terlihat ketika dilakukan bedah adalah adanya peradangan pada saluran pernapasan (laryng dan trachea). Selain di sistem pernapasan, perubahan yang patognomonis adalah adanya radang pada bagian papila proventriculus. Pada sistem pencernaan juga terdapat organ limphoid yang mengalami perubahan diakibatkan adanya infeksi ND yakni, radang pada caeca tonsil dan peyer patches.

  • Fowl Cholera (Kolera)

Gejala ayam yang terinfeksi kolera adalah lesu, demam, anoreksia (tidak mau makan), bulu kusam, keluar lendir dari mulut, diare dan peningkatan frekuensi pernapasan. Sianosis (perubahan warna kulit menjadi ungu kebiruan) terkadang muncul sesaat sebelum mati dan biasanya nampak pada area tubuh yang tidak berbulu seperti jengger dan pial. Feses awalnya berwarna keputihan dan encer namun lama kelamaan menjadi kehijauan dan berlendir. Pada bedah bangkai ayam penderita kolera bentuk akut, umumnya ditemukan gangguan vaskularisasi berupa perdarahan bentuk ptechie dan ekimosis pada paru-paru, usus, jantung dan lemak perut. Hati membesar, berwarna belang, serta terdapat bintik-bintik nekrosa (bintik-bintik putih).

  • Heat Stress

Ayam yang sedang dalam kondisi heat stress akan berusaha menurunkan suhu tubuhnya melalui pelepasan panas tubuh. Akan tetapi, karena ayam tidak memiliki kelenjar keringat, maka respon yang akan terlihat adalah menempelkan tubuh ke dinding yang lebih dingin, merenggangkan/melebarkan sayapnya, melakukan panting dan konsumsi air yang meningkat. Jika kondisi heat stress ini tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.

Tindakan penanganan yang dilakukan dapat disesuaikan dengan arahan penyakit tersebut. Berikut beberapa penanganan yang dapat dilakukan :

  • Jika mengarah ke penyakit AI dan ND

Berikan terapi suportif dengan memberikan vitamin seperti Vita Stress atau Fortevit untuk meningkatkan stamina kondisi tubuh ayam dan suplemen herbal Imustim untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam.Untuk mengurangi kematian, dapat dilakukan vaksinasi darurat terutama pada ayam petelur dan pembibit menggunakan Medivac ND Clone 45 untuk kasus ND. Namun vaksinasi darurat ini bersifat “gambling” dan keberhasilannya tergantung pada beberapa faktor seperti tipe virus ND yang menyerang, tingkat keparahan penyakit, kecepatan dan ketepatan diagnosa penyakit serta kecepatan pelaksanaan revaksinasi.

Sedangkan pada kasus AI, lakukan pemusnahan secara selektif dan ayam yang masih sehat dapat diberi terapi suportif. Revaksinasi dengan Medivac AI dapat dilakukan pada kandang lainnya yang berada di sekitar kandang kasus.

Pemberian antibiotik seperti Tinolin atau Neo Meditril juga bisa dilakukan untuk mengobati infeksi sekunder oleh bakteri.

  • Jika mengarah ke penyakit kolera

Berikan antibiotik seperti Tinolin, Therapy atau Collimezyn. Berikan vitamin seperti Fortevit, Vita Stress atau Vita Strong untuk membantu meningkatkan kondisi tubuh ayam.

  • Jika mengarah akibat heat stress

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi heat stress adalah dengan mengatur ventilasi, melakukan penjarangan ayam, memberikan air minum dingin (20 – 24°C) dan memberikan vitamin (Vita Stress).

  • Perketat penerapan biosekuriti

Untuk menekan populasi bibit penyakit di lingkungan kandang, lakukan desinfeksi kandang dan lingkungan sekitar kandang setiap hari saat terjadi wabah misalnya dengan Antisep atau Neo Antisep. Untuk kandang besi dapat menggunakan Medisep dan Zaldes.

Penyebab Ayam Kejang dan Mati Mendadak
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin