dhikaandhakeyrha77@gmail.com

Bagaimana cara mengatasi ayam yang terkena penyakit aratan?

Jawab:

Penyakit aratan merupakan istilah untuk penyakit yang menyebabkan kematian mendadak. Kematian mendadak pada ayam dapat disebabkan oleh faktor infeksius seperti penyakit bakterial, viral maupun faktor non infeksius seperti kesalahan dalam manajemen, ransum, kondisi stress panas (heat stress) dan lain-lain.

Perlu dievaluasi mengenai tingkat dan pola kematian, gejala klinis yang muncul maupun pemeriksaan perubahan organ dalam untuk menyimpulkan arahan diagnosa yang tepat. Jika angka kematian cukup tinggi dapat mengindikasikan kematian disebabkan oleh faktor infeksius terutama penyakit virus misalnya virus AI ganas (High Pathogenic Avian Influenza/ HPAI), ND yang ganas maupun benyakit bakteri seperti kolera.

  • Avian Influenza (AI)

Gejala dari AI yang ganas atau HPAI antara lain kematian tinggi, ayam lemas, adanya leleran pada hidung, susah bernapas, perdarahan jaringan dibawah kulit diikuti warna kebiruan pada kulit terutama kaki, kepala dan pial, nafsu makan hilang serta penurunan produksi pada ayam petelur. Pada pemeriksaan bedah bangkai dapat dijumpai peradangan pada laring, trakhea, paru-paru, lemak dan otot jantung, proventrikulus, usus, pankreas, seka tonsil, lemak perut, perdarahan ovarium, ovarium membubur, ginjal bengkak, pelebaran pembuluh darah otak.

  • Newcastle Disease (ND)

Gejala dari ND antara lain ayam susah bernafas, ngorok, keluar lendir dari hidung, feses berwarna hijau bercampur putih, leher terpuntir/ tortikolis, kematian tinggi. Pada ayam petelur terjadi penurunan produksi telur, warna kerabang pucat dan telur berukuran kecil. Terjadi kematian yang cukup tinggi. Jika dilakukan bedah bangkai ditemukan peradangan pada laring, trakhea, proventrikulus (lambung kelenjar), peyer patches usus, ovarium atau kondisi ovarium membubur.

  • Fowl cholera (Kolera)

Gejala yang timbul pada bentuk akut dari penyakit ini biasanya terlihat beberapa jam sebelum kematian. Seperti lesu, hilang nafsu makan, keluar lendir dari mulut, diare keputihan lama kelamaan menjadi kehijauan dan berlendir, nafas cepat dan sianosis (warna kulit kebiruan) pada jengger dan pial. Pada bedah bangkai ditemukan perdarahan pada paru-paru, usus, jantung dan lemak perut. Hati membesar, berwarna belang, serta terdapat bintik-bintik nekrosa (bintik-bintik putih).

  • Heat Stress

Ayam nampak berupaya merenggangkan, menggantung, atau melebarkan sayapnya, serta melakukan panting, yaitu bernapas melalui tenggorokan atau meningkatkan evaporasi (penguapan). Ayam akan membuka mulutnya dan menggerakkan tenggorokannya sebagai tempat keluar masuk udara. Ayam yang sudah melakukan panting namun suhu tubuhnya tidak menurun akan mengalami lemah, pingsan, kemudian bisa mati mendadak.

Tindakan penanganan yang dilakukan dapat disesuaikan dengan arahan penyakit tersebut.

  1. Jika mengarah ke penyakit ND dan AI:
  • Berikan terapi suportif dengan memberikan vitamin seperti Vita Stress atau Fortevit untuk meningkatkan stamina kondisi tubuh ayam dan suplemen herbal Imustim untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam.
  • Untuk mengurangi kematian, dapat dilakukan vaksinasi darurat terutama pada ayam petelur dan pembibit menggunakan Medivac ND Clone 45. Keputusan revaksinasi tergantung pada tingkat keganasan virus yang menyerang, angka kesakitan dan angka kematian. Keberhasilan vaksinasi darurat ditentukan oleh tipe virus ND yang menyerang, tingkat keparahan penyakit, kecepatan dan ketepatan diagnosa penyakit yang menentukan kecepatan pelaksanaan revaksinasi.
  • Pemberian antibiotik seperti Tinolin atau Neo Meditril bisa dilakukan untuk mengobati infeksi sekunder oleh bakteri.

2. Jika mengarah ke penyakit penyakit kolera:

3. Jika mengarah ke kondisi heat stress, pada kandang open house dapat dilakukan:

  • Berikan air dingin suhu 20-24°C yang baik kualitasnya.
  • Lakukan penjarangan ayam agar ayam merasa lebih nyaman
  • Berikan vitamin dan elektrolit seperti Vita Stress atau Kumavit untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah stres.
  • Lakukan pengaturan sirkulasi udara dan suhu kandang seperti dengan penambahan blower atau hujan buatan saat cuaca panas.

4. Perketat penerapan biosekuriti. Untuk menekan populasi bibit penyakit di lingkungan kandang, lakukan desinfeksi kandang dan lingkungan sekitar kandang setiap hari saat terjadi wabah misalnya dengan Antisep atau Neo Antisep. Untuk kandang besi dapat menggunakan Medisep dan Zaldes. Memperketat biosekuriti saat heat stress juga sangat penting dilakukan karena heat stress bersifat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan ayam terserang penyakit infeksius.

5. Pada ayam layer atau breeder, lakukan monitoring titer antibodi terhadap AI dan ND secara rutin minimal 1 bulan sekali untuk melihat status titer antibodi dan menentukan jadwal vaksinasi ulangan (revaksinasi).

Penyakit Aratan pada Ayam
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin