Bapak Haryanto – by email

Medan – Sumatera Utara

Saat ini sedang marak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi maupun kambing. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar ternak saya tidak tertular PMK?

Jawab:

Terima kasih Pak Haryanto atas pertanyaan yang disampaikan. Sebelumnya kami jelaskan sekilas mengenai PMK. PMK merupakan infeksi menular akut yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, rusa, dll. Namun PMK tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Foot Mouth Disease (FMD) dalam famili Picornaviridae dan genus Aphthovirus. Masa inkubasi PMK selama 2-14 hari. Virus PMK merupakan virus tidak beramplop dan tahan berbulan-bulan pada materi protein tinggi seperti tulang, susu, darah atau semen. Kelangsungan hidup virus dapat lebih lama dalam kondisi iklim yang relatif rendah, terdapat bahan organik dan terlindung dari sinar matahari. Virus akan mati dalam suhu >50°C atau 70°C dalam 30 menit. Virus ini tidak tahan kondisi asam (<pH 6) dan basa (>pH 9).

Penularan PMK dapat terjadi melalui:

  • Kontak langsung dengan hewan terinfeksi
  • Kontak tidak langsung (manusia, susu, semen, feses, urin, peralatan kandang, kendaraan yang terkontaminasi dan vektor/hewan liar)
  • Melalui udara (aerosol) dan air

Gejala yang dapat teramati pada ternak yang terserang PMK sebagai berikut:

  • Demam hingga 41°C dan terlihat lesu
  • Keluar air liur berlebihan (hipersalivasi) dan penurunan nafsu makan
  • Lebih sering berbaring hingga ditemukan pincang
  • Munculnya lepuhan (vesikel) biasanya berisi cairan di sekitar mulut (lidah, gusi, langit-langit mulut).
  • Pada kaki lepuh dan luka terlihat jelas pada celah kuku atau teracak kaki
  • Luka pada puting dan penurunan produksi susu yang drastis
  • Bobot badan menurun, keguguran dan infertilitas
  • Angka kesakitan bisa mencapai 100% dan angka kematian banyak terjadi pada ternak muda (>20%).
  • Pada kambing dan domba terkadang kurang terlihat lesi pada kaki namun bisa terjadi kematian pada hewan muda dan hipersalivasi.

Upaya pencegahan agar peternakan tidak tertular antara lain:

  • Lakukan pembatasan dan pengawasan lalu lintas hewan. Perlindungan pada zona bebas dengan melarang pengiriman/penerimaan hewan dari kawasan wabah.
  • Lakukan karantina 14 hari ketika ternak baru datang ke lokasi peternakan untuk pengamatan intensif adanya gejala penyakit (masa inkubasi).
  • Batasi lalu lintas barang, kendaraan dan orang yang tidak berkepentingan
  • Lakukan pembersihan dan desinfeksi kandang kosong, peralatan serta kendaraan menggunakan Sporades dengan dosis 100-200 ml yang dilarutkan ke dalam 20 liter air atau Formades dengan dosis 500-1000 ml yang dilarutkan ke dalam 25 liter air.
  • Untuk peternakan yang dekat daerah tertular, lakukan vaksinasi dengan virus aktif pada hewan yang rentan.
  • Selain vaksinasi dan biosekuriti, peningkatan daya tahan tubuh hewan dengan vitamin (Injeksi Vitamin B Kompleks, ADE-Plex Injeksi atau Vita B Plex Bolus Extra Flavour) dirasa penting sebagai pencegahan dari dalam tubuh hewan.

Jika ternak tertular PMK, tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Isolasi ternak yang menunjukkan gejala dari hewan yang sehat (dikandang karantina terpisah dari kandang hewan sehat).
  • Segera melapor ke Dinas Peternakan setempat jika menemukan gejala klinis yang dicurigai PMK.
  • Musnahkan bahan-bahan terkontaminasi (bangkai, pakan, dll.) dengan cara dikubur atau dibakar
  • Dekontaminasi dan desinfeksi kandang kosong dan kendaraan dengan Sporades dengan dosis 100-200 ml yang dilarutkan ke dalam 20 liter air atau Formades dengan dosis 500-1000 ml yang dilarutkan ke dalam 25 liter air.
  • Hewan tidak terinfeksi harus ditempatkan pada lokasi yang kering serta diberi pakan cukup dan bernutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Lakukan foot dip atau celup kaki hewan yang berisi campuran air dan larutan cupri sulfat 5% secara rutin.
  • Penanganan oleh petugas kesehatan hewan dengan memberikan terapi simptomatis untuk mengatasi gejala seperti Medipiron Injection sebagai anti radang, anti nyeri dan penurun demam. Untuk mengatasi infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik (Tinolin Injection, G-Mox 15% LA inj atau Tysinol). Serta pemberian vitamin (Injeksi Vitamin B Kompleks, ADE-Plex Inj atau Bioselvita) untuk mempercepat penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Pencegahan PMK pada Sapi
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin