Bapak Octaviano – by email
Jika ada kasus serangan penyakit IBH di beberapa periode, apa penanganan yang tepat untuk kasus seperti ini?
Jawab:
Terima kasih Pak Octaviano atas pertanyaannya. Penyakit IBH (Inclusion Body Hepatitis) merupakan salah satu penyakit viral yang saat ini perlu diwaspadai. Umumnya infeksi IBH dapat menular baik secara vertikal maupun horizontal. Infeksi vertikal terjadi secara trans-ovarial pada telur tetas (hatching egg). Sedangkan, penularan secara horizontal terjadi secara langsung maupun secara tidak langsung. Penularan secara langsung dapat ditularkan melalui feses ayam yang terinfeksi ke ayam yang peka. Satu ayam yang terinfeksi dapat menyebarkan virus melalui feses selama kurang dari beberapa minggu dan infeksi tersebut akan menyebar secara perlahan dari satu flok ke flok lainnya.
Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui kandang, sisa ransum dan air minum, perlengkapan kandang, egg tray, mobil pengiriman atau pegawai kandang yang tercemar virus. Penularan IBH akan lebih cepat terjadi pada kandang dengan kepadatan yang tinggi dan manajemen litter yang buruk.
Diagnosa penyakit IBH harus didasarkan dari anamnesa, gejala klinis, dan perubahan patologi anatomi yang dijumpai saat bedah ayam. Gejala klinis IBH pada ayam ditandai dengan gejala kematian cukup tinggi, lemas, nafsu makan menurun, terlihat pucat dan depresi, kadang-kadang feses berwarna putih encer, serta bulu yang kusam dan acak-acakan.
Tingkat mortalitas atau kematian mendadak yang terjadi akibat penyakit ini dapat mencapai kisaran 2-40%, sedangkan angka morbiditasnya masih rendah. Apabila ayam dibedah dapat terlihat perubahan patologi anatomi seperti hati bengkak berwarna belang kekuningan terkadang pucat, rapuh dan kadang ditemukan bercak perdarahan (hemoragi).
Ginjal tampak pucat dan bengkak. Pada otot dada dan paha kadang ditemukan juga adanya perdarahan ptechiae (titik). Ditemukan juga perubahan atropi (pengecilan) yang dialami bursa Fabrisius, limpa dan timus yang merupakan organ penting dalam sistem kekebalan tubuh menyebabkan ayam lebih rentan terhadap penyakit. Infeksi IBH pada jantung juga menyebabkan terjadinya akumulasi cairan bening di kantung perikardial (hydropericardium) dan ditemukan adanya gizzard erosion.
Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan Inclusion Body Hepatitis. Apabila wabah sudah menyerang maka yang dapat kita lakukan adalah menekan angka kematian dengan pengobatan gejala yang ada, diantaranya:
- Berikan hepatoprotektor seperti Heprofit untuk menangani kerusakan hati. Heprofit terbuat dari ekstrak herbal yang aman untuk pemakaian jangka panjang dan dapat dicampur dengan obat atau vitamin.
- Berikan vitamin dan imunostimulan untuk memulihkan kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam dengan menggunakan Vita Stress dan Imustim.
- Untuk mengurangi kebengkakan ginjal dapat memberikan Gumbonal.
- Jika ada komplikasi dengan penyakit bakterial berikan antibiotik sesuai dengan diagnosa penyakitnya. Sedangkan jika IBH berkomplikasi dengan penyakit Koksidiosis juga dapat diberikan obat antiprotozoa seperti Toltradex. Herbal suportif Fithera juga dapat diberikan untuk mengatasi infeksi bakterial maupun protozoa yang berkomplikasi dengan IBH.
- Jika terjadi komplikasi dengan kasus mikotoksikosis, berikan toxin binder (Freetox/Freetox-G) untuk mengikat racun jamur dalam pakan.
- Menekan tantangan bibit penyakit di dalam kandang dengan melakukan penyemprotan kandang menggunakan desinfektan secara rutin 1 kali seminggu. Penyemprotan area sekitar kandang dapat dilakukan dengan menggunakan desinfektan Antisep dan Formades.
Kemudian untuk pencegahan di periode selanjutnya dapat dilakukan vaksinasi. Vaksinasi IBH pada ayam broiler apabila berasal dari induk yang belum divaksinasi IBH dapat dilakukan umur 1-4 hari sedangkan pada ayam layer masa pullet dilakukan pada umur 21-28 hari. Jika perlu dapat diulang kembali sekitar 2 minggu sebelum masa produksi atau umur 98-112 hari. Untuk breeder farm (pembibit) dapat diberikan pada umur 56 hari, kemudian pada 2 minggu sebelum masa produksi atau umur 98-112 hari, hingga diulang umur 126-140 hari.