Bapak Surya
Bulukumba – Sulawesi Selatan
Bagaimana penanganan dan pencegahan penyakit Jembrana untuk pemeliharaan sapi diumbar di kebun?Jawab: Jembrana adalah penyakit pada sapi Bali yang disebabkan oleh Retrovirus, dari group Lentivirus dan disebut Jembrana disease virus (JDV). Penularan penyakit dapat terjadi secara horizontal yaitu kontak langsung antara sapi sakit dengan yang sehat melalui urin, air mata atau liur. Penularan dapat pula melalui vektor serangga seperti Culicoides sp., nyamuk dan Tabanus rubidus.
Masa inkubasi penyakit Jembrana berkisar antara 4-7 hari. Biasanya diawali dengan munculnya demam hingga 41-42°C. Gejala klinis lain yang dapat muncul adalah depresi, nafsu makan turun, kebengkakan kelenjar limfe, peradangan selaput lendir mulut, hipersalivasi, diare hingga bercampur darah dan mengeluarkan keringat darah. Padainduk bunting dapat terjadi keguguran pada semua umur kebuntingan.
Pencegahan penyakit Jembrana pada pemeliharaan ekstensif maupun semi ekstensif memang tidak mudah terutama terkait biosekuriti. Termasuk area umbaran yang cukup luas. Perlu perhatian khusus terkait biosekuriti seperti desinfeksi area pemeliharaan maupun pembatasan area ternak. Peternak di area kebun, biasanya sapi dikandangkan pada malam hari kemudian pada siang hari digembalakan. Pelepasan sapi di padang penggembalaan harus tetap diperhatikan karena dapat bercampur dengan ternak lain. Tentu hal ini berkaitan dengan risiko penularan penyakit.
Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit Jembrana:
- Pembatasan lalu lintas ternak dengan tidak mendatangkan sapi dari daerah wabah atau endemis penyakit Jembrana.
- Sapi yang didatangkan dari luar daerah terutama daerah endemis sebaiknya sudah divaksinasi atau hasil uji serologinya negatif Jembrana. Dengan menyesuaikan kebijakan dinas atau pejabat otoritas veteriner (POV) setempat.
- Sapi yang baru datang perlu dikarantina terlebih dahulu minimal 14 hari di kandang. Perhatikan status kesehatannya setiap hari sebelum digabung dengan ternak sehat lainnya. Desinfeksi kandang setiap hari selama karantina dengan Medisep atau Antisep. Serta lanjutkan penyemprotan kandang dengan desinfektan setiap 3 hari sekali.
- Penularan penyakit Jembrana dapat melalui vektor ektoparasit. Segera hubungi petugas kesehatan hewan untuk pengobatan pada ternak yang terinfeksi ektoparasit dengan Wormectin Injeksi atau Wormectin Plus Bolus dan semprot kandang dengan antiektoparasit Delatrin atau Kututox Spray. Kemudian semprotkan insektisida pada kandang secara rutin setiap minggu untuk mengendalikan vektor.
- Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pemberian vitamin Vita B Plex Bolus Extra Flavor dan penambahan pakan bernutrisi yang dilengkapi dengan mineral Mineral Feed Supplement S dan premix Mix Plus Cattle Pro.
- Vaksinasi pada seluruh populasi sesuai kebijakan dinas setempat.
- Lapor segera ke petugas kesehatan hewan apabila ada kecurigaan kasus penyakit Jembrana agar segera dapat ditindaklanjuti.
- Sapi yang menunjukkan gejala penyakit tidak dilepaskan dari kandang terlebih dahulu. Agar fokus dalam pengobatan dan tidak sebagai sumber penularan. Pisahkan kandang ternak sakit untuk segera dilakukan pengobatan. Hal tersebut juga bertujuan untuk mencegah penularan dengan membatasi perpindahan ternak.
- Segera hubungi petugas kesehatan hewan untuk memperoleh pengobatan pada ternak, seperti:
- Pemberian antiradang, antinyeri, penurun demam untuk mengatasi gejala demam dan adanya peradangan di dalam tubuh (Medipiron Injection)
- Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan dengan Injekvit B-Plex atau ADE-Plex Inj
- Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi sekunder dengan Medoxy-LA, G-Mox 15% LA Inj.
- Lakukan desinfeksi kandang setiap hari untuk menekan bibit penyakit disekitar kandang dengan Medisep/Antisep dan kendalikan vektor disekitar kandang, misalnya dengan penyemprotan antiektoparasit Delatrin.
