Bapak Arief Faizal Listyawan – by email
Apabila ayam layer sudah terindikasi penyakit Coryza, apakah langkah selanjutnya yang sebaiknya diberikan? Pemberian antibiotik terlebih dahulu atau langsung melakukan vaksinasi?
Jawab:
Terima kasih Pak Arief atas pertanyaan yang disampaikan. Ketika ayam sudah terindikasi gejala-gejala klinis Coryza, seperti ayam lesu, tidak nafsu makan, malas bergerak, mulai terdengar ngorok, dan dilihat pada area wajahnya mulai bengkak maka isolasi dengan meletakkan ayam sakit tersebut ke dalam kandang baterai terpisah (berbeda paralon atau jalur air minum) untuk diberi penanganan. Pemisahan ini bertujuan untuk memberikan pengobatan yang lebih tepat dan merata serta menghindari penularan bakteri Coryza yang bisa cepat menyebar lewat media air misalnya melalui satu jalur paralon. Saat kasus Coryza kembali menyerang bisa saja timbul karena efek pengobatan yang tidak merata (ada ayam yang sudah sembuh, tapi ada juga ayam yang hanya “terlihat” sembuh atau belum sembuh total). Sehingga saat kondisi sedang tidak optimal, ayam yang “terlihat” sembuh akan kambuh lagi.
Prinsip pengobatan dalam kasus Coryza adalah berdasarkan keparahan gejala klinis yang ditunjukkan. Kita dapat mengelompokkannya menjadi kasus ringan, sedang, dan berat. Kasus ringan sampai sedang dapat kita berikan pengobatan melalui air minum dengan menggunakan antibiotik yang tepat.
Avibacterium paragallinarum penyebab Coryza merupakan bakteri Gram negatif (-) yang bisa
dibasmi menggunakan berbagai jenis antibiotik. Namun sebaiknya antibiotik yang dipilih memiliki daya serap yang baik di saluran pencernaan sehingga dapat optimal didistribusikan sampai ke target organ yakni sinus infraorbitalis. Antibiotik yang bisa digunakan adalah golongan fluoroquinolon, tetracycline maupun penisilin seperti Tinolin, Remisin, atau Neo Meditril. Dalam prinsip pengobatan yang benar, lakukan rolling antibiotik untuk menghindari terjadinya resistensi.
Ayam dengan gejala parah seperti kebengkakan pada area sinus infraorbitalis sehingga mata menutup dan tidak mampu menjangkau tempat minum, berikan obat injeksi seperti Vet Strep atau Lincomed LA. Herbal suportif Respitoran juga bisa diberikan untuk mempercepat penyembuhan. Herbal ini mampu meluruhkan lendir yang terakumulasi akibat infeksi Coryza dan meminimalisir peradangan sehingga kondisi ayam akan segera pulih. Pengobatan Coryza ini harus dilakukan dengan benar dan tuntas untuk mencegah ayam yang sudah sembuh tapi masih dapat bertindak sebagai carrier (pembawa).
Berikan multivitamin, seperti Injekvit B-Plex atau Fortevit untuk membantu mengembalikan stamina, memperbaiki membran sinus hidung yang mengalami peradangan, dan merangsang nafsu makan ayam. Ketika ayam terserang Coryza, nafsu makannya ikut menurun sehingga menyebabkan produktivitas terganggu.
Jika kasus terjadi pada ayam layer sebelum umur produksi, setelah pengobatan selesai bisa dilakukan vaksinasi agar pembentukan antibodi bisa optimal dan memberikan perlindungan saat masa produksi. Program vaksinasi untuk mencegah penyakit Coryza pada ayam layer dilakukan minimal 2x sebelum masa produksi. Vaksinasi bisa menggunakan Medivac Coryza T Chito atau Medivac Coryza T Suspension.
Pengendalian penyakit ini diperlukan kombinasi dari manajemen pemeliharan serta biosecurity yang juga harus ditingkatkan. Lakukan juga perbaikan manajemen pemeliharaan, pemberian multivitamin seperti Fortevit atau imunostimulan seperti Imustim untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Lakukan semprot kandang setiap hari, pencucian dan sanitasi tempat pakan dan tempat minum tiap 3-4 hari sekali, serta desinfeksi air minum dengan desinfektan golongan quaternary ammonium (QUATS) (Medisep/Zaldes) agar populasi agen penyebab Coryza berkurang dan sanitasi air minum dengan Desinsep untuk mengurangi penyebaran bibit penyakit Coryza via air minum. Dimulai dari kosong kandang yang optimal minimal 2 minggu setelah kandang dibersihkan dan didesinfeksi. Periksa kembali kelancaran sirkulasi udara dan pengaturan buka tutup tirai lebih rutin dilakukan.
