Bpk. Denny Andryan – by email

Metode apa yang dilakukan dalam pemeriksaan feses sebagai early warning system pada infeksi cacingan? Apa saja parameter pada pemeriksaan feses tersebut? Adakah treatment lain yang dilakukan selain pemberian obat cacing jika infeksi cacing sudah terlanjur parah?

Jawab:

Terima kasih Pak Denny atas pertanyaan yang disampaikan. Sebelumnya kami jelaskan sekilas mengenai gejala ayam terserang cacingan. Ayam yang terserang cacingan dengan infeksi ringan biasanya tidak menunjukan gejala klinis yang spesifik. Gejala klinis yang muncul biasanya tergantung dari cacing yang menyerang dan tingkat infeksi yang cukup berat atau jumlah cacing yang banyak. Apabila cacing menyerang pada saluran pencernaan maka yang akan muncul biasanya berupa diare sedangkan apabila yang diserang saluran pernapasan seperti Syngamus trachealis maka akan menunjukan gejala sesak napas. Gejala lain yang tidak bersifat spesifik antara lain nafsu makan turun, lemah, lesu dan pucat. Pada feses ayam yang terserang cacingan biasanya akan menunjukan adanya cacing atau segmen cacing pada bagian fesesnya namun tidak semua kasus cacingan akan menunjukan hal tersebut.

Selain dari pemeriksaan gejala klinis, untuk mendeteksi penyakit cacingan dan upaya untuk mencegah penyakit cacingan salah satunya adalah dengan uji laboratorium melalui pemeriksaan feses. Seperti yang sudah dijelaskan diawal, karena pada kasus cacingan yang ringan bisa saja ayam belum menunjukkan gejala klinis yang signifikan. Sehingga sampel yang diperlukan untuk uji laboratorium adalah sampel feses. Pemeriksaan feses digunakan untuk mengetahui adanya infeksi cacing dalam tubuh ternak. Hal ini juga yang menjadi dasar pemberian obat cacing untuk periode jangka panjang ke depan dan untuk ketepatan pemberian obat. Uji lab untuk pemeriksaan feses ini dapat dilakukan di Laboratorium Medion (MediLab).

Metode pemeriksaan feses ada banyak macamnya yaitu pemeriksaan kualitatif dengan metode natif, sedimentasi, dan setrifugasi, sedangkan pemeriksaan kuantitatif dengan metode mac master. Parameter dari pemeriksaan kualitatif yaitu ditemukan adanya telur cacing pada feses tersebut, telur cacing dari setiap spesies cacing akan berbeda sehingga dari bentuk telur cacing tersebut kita dapat mengidentifikasi jenis cacing yang menginfeksi, sedangkan parameter pemeriksaan kuantitatif yaitu jumlah dari telur cacing yang dihitung dalam satu lapang pandang.

Ketika ayam Bapak terserang cacingan, maka ayam perlu diobati dengan antelmintik. Pengobatan dengan antelmintik sebaiknya dilakukan serempak dalam satu kandang yang terserang cacingan. Agar penanganan kasus cacingan bisa lebih tuntas dan optimal, teknik pemberian antelmintik harus dilakukan dengan tepat meliputi tepat pemilihan obat, tepat dosis, dan tepat teknik pemberian.

Pemberian antelmintik juga harus tepat dosis, karena hanya diberikan secara dosis tunggal (satu kali pemberian). Kemudian terkait teknik pemberian antelmintik, pengobatan cacing juga memerlukan proses pengulangan. Pengulangan tersebut bisa disesuaikan dengan siklus hidup cacing dan kondisi kandang. Cacing gilik mempunyai siklus hidup 1-2 bulan, sedangkan cacing pita sekitar 1 bulan sehingga pemberian antelmintik pertama kali disarankan saat ayam berumur 1 bulan. Jika ayam dipelihara pada kandang postal, pemberian antelmintik perlu diulang setelah 1-2 bulan. Sedangkan jika dipelihara di kandang baterai, pengulangan dilakukan 3 bulan kemudian karena ayam tidak kontak dengan litter.

Selain antelmintik, pemberian vitamin seperti Vita Stress atau Fortevit dan premiks seperti Mix Plus dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melengkapi kebutuhan nutrisi ayam, serta membantu memperbaiki kerusakan usus (terutama vitamin A yang berperan memperbaiki jaringan vili-vili dan membran mukosa usus yang rusak).

Tindakan lainnya yang perlu Bapak lakukan adalah:

  • Minimalisir kontak antara ayam dengan feses yang mengandung telur cacing melalui pembersihan feses rutin 3 hari sekali.
  • Mencegah feses basah atau sekam lembap.
  • Membasmi lalat dan inang antara (semut, kumbang) yang bisa menjadi vektor cacing. Untuk membasmi lalat, gunakan produk Larvatox, Flytox, dan Delatrin.
  • Cegah hal-hal yang dapat mengundang banyak lalat, seperti telur pecah atau bangkai ayam mati yang dibiarkan begitu saja, serta selokan air mampet dan jarang dibersihkan.
  • Kegiatan sanitasi dan desinfeksi kandang dan lingkungan perlu rutin dilakukan. Lakukan pembersihan kandang secara menyeluruh kemudian semprot dengan desifektan seperti Medisep atau Zaldes.
Pemeriksaan Cacing pada Feses Ayam
Tagged on:         
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin