Bapak Angger
Email: Angger1973@yahoo.co.id
Saya memelihara ayam layer berumur 15 minggu. Di dalam mulut ayam saya terdapat bintik berwarna putih dan berbau. Kira-kira penyakit apa yang menyerang ayam saya? Bagaimana penanganan yang tepat untuk ayam saya? Mohon penjelasannya, terima kasih.
Jawab :
Yth. Pak Angger, terima kasih atas pertanyaannya. Adanya bintik putih di dalam rongga mulut dan berbau dapat disebabkan oleh beberapa penyakit. Kami menyarankan agar Bapak juga bisa menggali informasi yang lebih banyak untuk mengetahui faktor penyebab bintik putih dan bau mulut ayam tersebut. Hal ini diperlukan agar pengobatan atau penanganan yang dilakukan akan lebih efektif.
Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan bintik putih pada rongga mulut ayam :
1. Cacar Basah (Wet Pox)
Pox atau cacar disebabkan oleh virus fowl pox. Terdapat 2 bentuk cacar pada ayam yaitu cacar basah dan cacar kering. Pada bentuk basah akan ditemukan bungkul-bungkul kecil putih dan kekuningan di mukosa mulut, laryng, tenggorokan, dan kerongkongan sehingga ayam susah bernapas dan nafsu makan menurun. Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung melalui kontak, dan secara tidak langsung melalui udara dan melalui pakan yang tercemar virus. Penanganan yang dapat dilakukan yaitu mencegah infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik seperti Medoxy LA, Proxan-S, Doctril, atau Neo Meditril. Dapat juga diberikan suplementasi vitamin seperti Vita Stress. Selain itu, lakukan semprot kandang dengan Medisep atau Neo Antisep 2-3 kali seminggu. Sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan vaksinasi menggunakan Medivac Pox setelah ayam berumur 10 minggu atau minimal 2-3 minggu sebelum umur serangan penyakit cacar pada periode pemeliharaan sebelumnya.
2. Mikotoksikosis
Mikotoksikosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh toksin/racun jamur. Jenis toksin yang menampakkan gejala ulcer (sariawan) pada rongga mulut adalah toksin T2. Toksin ini menyebabkan tukak berwarna putih kekuningan pada bagian dalam tepi paruh, dinding rongga mulut bagian bawah, dan esofagus. Di samping itu, ditemukan juga warna belang pada hati dengan kantung empedu membesar, pengecilan limpa, dan kerusakan dinding ventrikulus. Kasus mikotoksikosis ini sering muncul saat musim hujan, diikuti oleh penurunan kualitas bahan baku pakan. Pengobatan biasanya tidak memberikan efek yang signifikan, namun untuk mengurangi efek gejala yang muncul dapat diberikan vitamin dosis tinggi (Fortevit) guna meningkatkan daya tahan tubuh ayam. Selain itu, pemberian bahan pengikat toksin (toxin binder) seperti Freetox dapat membantu mengikat mikotoksin di dalam saluran pencernaan.
3. Candidiasis
Candidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans yang mengontaminasi pakan. Penyakit ini dapat terjadi pada ayam dalam kondisi imunosupresif atau akibat pemberian antibiotik berkepanjangan, serta adanya infeksi sekunder bakteri, virus, maupun dalam keadaan kekurangan vitamin A. Gejala yang paling sering terlihat adalah timbulnya plak putih pada mukosa mulut, tembolok, proventrikulus, dan ventrikulus. Penanganannya dengan pemberian nistatin (100 g/ton) atau dengan menggunakan copper sulfate (900-1360 g/ton) selama 7-10 hari berturut-turut. Selain itu, pada ransum dapat diberikan bahan penghambat pertumbuhan jamur (mold inhibitor) seperti asam propionat (0,5-1,5 g/kg ransum) saat kondisi cuaca kurang baik, terutama musim penghujan.
Selain dengan melakukan pengobatan, dapat dilakukan pencegahan terhadap kasus bungkul putih pada ayam dengan melakukan beberapa cara seperti :
- Menjaga sistem tubuh ayam dengan pemberian multivitamin seperti Vita Stress, Fortevit atau Imustim.
- Berikan vaksinasi dengan menggunakan Medivac Pox dengan mempertimbangkan umur serangan.
- Gunakan pallet sebagai alas dalam penyimpanan pakan.
- Terapkan prinsip first in first out atau first expired first out.
- Perhatikan suhu, kelembapan, serta sirkulasi udara gudang penyimpanan bahan pakan.
