Bapak Syaiful Rizal – Gresik

Saya ingin membangun kandang puyuh petelur di Driyorejo, Kab. Gresik yang rata-rata suhunya 30 – 35°C. Mengingat suhu lingkungan ideal puyuh adalah 24 – 30°C. Aspek apa saja yang harus saya perhatikan untuk mengurangi cekaman panas di dalam kandang?

Jawab:

Terima kasih Bapak Syaiful atas pertanyaan yang disampaikan. Suhu dan kelembapan dalam kandang yang melebihi zona nyaman ternak akan menyebabkan cekaman panas yang berlebih atau heat stress. Guna mencapai zona nyaman puyuh petelur, suhu di dalam kandang dapat diatur pada suhu 24 – 27°C dan kelembapan 60-70% atau Heat Stress Index 94. Suhu yang terlalu tinggi (di atas 27°C) mengakibatkan performa puyuh petelur menurun karena konsumsi pakan menurun.

Berikut beberapa tips untuk mengurangi cekaman panas dalam kandang

  • Menyediakan lingkungan yang nyaman

Kandang sebagai lingkungan puyuh dapat diupayakan kenyamanannya dengan memberikan sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara yang baik dapat terlihat dari suhu dan kelembapan yang dibutuhkan oleh puyuh. Gunakan bahan atap yang mampu mengurangi panas. Apabila diperlukan gunakan sistem atap monitor guna meningkatkan sirkulasi udara. Penambahan kipas atau blower dalam kandang mampu mengurangi panas tubuh unggas pada lingkungan yang panas. Sediakan air dingin secara ad libitum dengan suhu maksimal 24°C dan mudah dijangkau puyuh. Suhu air minum yang terlalu panas menyebabkan puyuh tidak mau minum, hal ini menyebabkan efek cekaman panas semakin parah. Selain itu, kebersihan kandang seperti pembersihan feses perlu dilakukan secara rutin karena amonia yang terlalu tinggi dapat mengganggu kesehatan puyuh.

  • Perhatikan manajemen alas dan kepadatan kandang

Alas kandang atau litter perlu diganti secara berkala untuk meminimalisir amonia akibat feses yang menumpuk. Selain itu, litter yang lembap menyebabkan suhu yang dirasakan puyuh semakin panas. Semakin tua umur puyuh, kepadatan kandang semakin berkurang. Hal ini dimaksudkan agar memberi ruang gerak dan sirkulasi udara yang cukup untuk puyuh. Beberapa efek negatif akibat kandang yang terlalu padat diantaranya suhu kandang naik, akumulasi gas amonia dan cekaman panas.

  • Perhatikan manajemen pakan

Pemberian pakan dapat dilakukan pada pagi hari 30-40% dan sore hari 60-70%. Pemberian pakan yang lebih sedikit di pagi yang dihasilkan pakan terlalu tinggi. Penggunaan sumber energi alternatif seperti minyak dan lemak dapat menekan stres panas dari dalam tubuh puyuh. Cekaman panas seringkali mengakibatkan feed intake tidak tercapai, beberapa upaya untuk menambah feed intake yang dapat dilakukan diantaranya “pengocoran” (penambahan air plus vitamin pada tempat pakan) dan midnight feeding (penambahan jam makan di malam hari).

  • Suplementasi vitamin dan elektrolit

Vitamin C dikenal mampu mencegah stress dengan cara menurunkan suhu rektal dan frekuensi panting serta menghambat sekresi ACTH selama cekaman panas. Secara alamiah, unggas mampu memproduksi vitamin C dalam tubuh, namun pada kondisi cekaman panas produksi vitamin C tidak cukup untuk regulasi tubuh sehingga perlu penambahan vitamin C dari luar tubuh tubuh. Penambahan elektrolit seperti Na , Cl , Ca dan K mampu mengembalikan dan mempertahankan kadar air dalam tubuh serta mempertahankan suhu tubuh tetap stabil. Suplementasi vitamin dan mineral elektrolit dapat berasal dari produk seperti Kumavit maupun Vita Stress. Kumavit merupakan produk yang mengandung herbal ekstrak curcuma, multiitamin, asam amino dan elektrolit. Sedangkan Vita Stress merupakan sediaan serbuk yang mengandung multivitamin dan elektrolit yang penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan menunjang performa unggas yang optimal.

Menghindari Cekaman Panas di Kandang Puyuh
Tagged on:     
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin