Penyakit bakterial yang sering menyerang ayam termasuk ayam laga, salah satunya adalah penyakit coryza (korisa, pilek, snot). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Avibacterium paragalinarum (Av. paragalinarum) dan relatif sulit diatasi karena target organ dari bakteri tersebut yaitu di sinus hidung (sinus infraorbitalis). Sinus hidung sangat minim pembuluh darah, sehingga jika dilakukan pengobatan hanya sedikit obat yang mampu mencapai target. Jika ayam sakit maka perlu hati-hati dalam pemilihan antibiotik, terutama yang diberikan melalui peroral atau mulut maka dipilih yang daya serap ke jaringan lebih baik. Dalam melakukan pengobatan pun harus tuntas karena ayam yang awalnya sakit kemudian sembuh, belum tentu bebas 100% dari bakteri tersebut dan ayam yang sudah sembuh dapat berperan sebagai carrier atau pembawa penyakit. Jika ayam tersebut mengalami stres atau terdapat penyebab lain yang menyebabkan imunitas atau kekebalan tubuh ayam tersebut menurun, maka penyakit coryza dapat kambuh kembali. Kejadian penyakit coryza biasanya meningkat saat pergantian musim atau pancaroba dan saat musim penghujan.
Penyakit coryza dapat menyerang semua umur ayam laga dan dampak serangannya cukup besar. Seperti target bobot badan sulit tercapai, penurunan performa saat latihan dan saat bertanding bahkan jika tidak dilakukan penanganan dapat menyebabkan kematian.
Masa inkubasi penyakit coryza (waktu yang diperlukan mulai dari bibit penyakit masuk ke dalam tubuh ayam untuk menginfeksi hingga munculnya gejala klinis) sekitar 1-3 hari. Lamanya kejadian penyakit ini tergantung tingkat keganasan penyakit yang menyerang, jumlah bakteri dalam tubuh ayam laga atau lingkungan kandang, adanya infeksi sekunder, dan tingkat imunitas tubuh (kekebalan) pada ayam laga.
Gejala yang paling menciri pada penyakit coryza adalah radang akut pada saluran pernapasan bagian atas, termasuk rongga hidung yang disertai adanya eksudat yang mula-mula berwarna kuning encer kemudian lambat laun berubah menjadi kental, bernanah, dan berbau khas (bau busuk/amis) sehingga ayam bersin-bersin, sulit bernapas dan ngorok. Selain itu, sinus infraorbitalis (bawah mata) membengkak, konjungtivitis, dan mata tertutup, nafsu makan hilang, dan terkadang terjadi diare.
Untuk mencegah agar ayam laga terhindar dari penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
- Menyadari sulitnya pengobatan coryza, maka alternatif untuk mengendalikannya yakni pencegahan dengan vaksinasi. Khusus untuk penyakit bakterial coryza, dapat dilakukan tindakan pencegahan melalui vaksinasi menggunakan Medivac Coryza B atau Medivac Coryza T.
- Suplementasi penting untuk dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh ayam laga tetap optimal sehingga tidak mudah terserang penyakit. Misalnya dengan pemberian Solvit & Vita Stress.
- Untuk mencegah adanya ayam carrier maka jika ada ayam yang sakit, pengobatan harus dilakukan dengan benar dan secara tuntas.
- Hal yang tak kalah penting adalah penerapan sanitasi dan desinfeksi. Sanitasi dan desinfeksi selama masa pemeliharaan harus terus-menerus dilakukan. Sanitasi dan desinfeksi kandang & peralatan kandang (tempat pakan, tempat minum) dan lingkungan sekitarnya secara teratur minimal 1 minggu sekali.
Jika di kandang ditemui ayam terlanjur sakit, maka segera lakukan isolasi ayam sakit untuk meminimalisir penularan pada ayam laga yang lain.
Pengobatan terhadap infeksi coryza dilakukan dengan memberikan antibiotik. Dalam pengobatan melalui per oral perlu dipilih antibiotik yang daya serap ke jaringan lebih tinggi atau dapat diberikan antibiotik dengan cara suntik (injeksi), misalnya dengan Neo Meditril (ayam laga) yang diberikan melalui tetes mulut. Saat melakukan pengobatan perlu memperhatikan beberapa hal seperti dosis, cara pemberian dan durasi (lama) pemberian agar efektif dan optimal. Contohnya untuk pengobatan dengan Neo Meditril (ayam laga) maka dosis yang diberikan 3 tetes tiap kg berat badan per hari, dan diberikan selama 3-5 hari berturut-turut.
Berikan pula vitamin untuk memulihkan stamina dan memperbaiki membran sinus infraorbitalis yang mengalami peradangan seperti. Jika ada ayam yang sakit, maka penting untuk rutin membersihkan dan desinfeksi kandang, peralatan dan lingkungan setiap hari untuk meminimalisir bibit penyakit dan mencegah penularan. Hindari memandikan ayam jika sedang terinfeksi penyakit. Kegiatan memandikan ayam dapat dilakukan kembali jika ayam sudah sembuh. Namun untuk kegiatan menjemur ayam setiap pagi dapat tetap dilakukan.