Salah satu hewan peliharaan yang populer di Indonesia adalah burung. Memelihara burung menjadi salah satu hobi yang banyak diminati masyarakat. Banyak alasan yang dimiliki para penghobi, mulai dari suaranya yang merdu dan unik, daya tarik keindahan bulu, kelincahan/ tingkah laku hingga pemeliharaannya yang tidak membutuhkan tempat luas atau bahkan bisa ditempatkan dimana saja. Banyak keuntungan yang dirasakan penghobi saat memelihara burung berkicau, seperti:
-
Menghilangkan kejenuhan, membuat rileks dan mengurangi stres
Mendengar kicauan burung terasa sangat alami dan dapat memberikan rasa tenang atau rileks yang dapat mengurangi tingkat stres dan kejenuhan akibat padatnya aktifitas/ rutinitas sehari-hari.
-
Menjaga kesehatan mata dan motorik
Secara tidak sadar, penghobi melakukan senam mata saat melihat dan mengikuti gerakan burung. Saat proses pemberian makan burung, jari dan tubuh penghobi juga dilatih bergerak sehingga tidak kaku.
-
Bernilai ekonomi
Pada awalnya, memelihara burung hanya untuk menikmati kicauannya saja namun seiring waktu dapat pula mendatangkan rejeki bagi penghobi. Misalnya dari kicauan yang semakin bagus dan menjadi juara kontes akan bernilai lebih mahal, terlebih lagi jika burung tersebut bertelur kemudian menjadi anakan.
Jenis-jenis Burung Berkicau
Terdapat banyak jenis burung berkicau yang diminati para penghobi atau pecinta burung. Jenis burung kicau yang diminati dan sering digunakan dalam berbagai kontes atau perlombaan burung, misalnya Murai, Kenari, Kacer, Anis Merah, Cucak Rowo, Love Bird, Pleci maupun Jalak Suren.
▪ Burung Kacer
Burung Kacer memiliki bulu berwarna hitam pekat/ kebiru-biruan di sekujur tubuh dan ada sedikit warna putih di bagian tertentu seperti di sayap dan ekor. Burung Kacer memiliki kemampuan berkicau sangat pintar, terutama saat menirukan suara di sekelilingnya.
▪ Burung Murai
Warna bulunya hitam kelam atau kebiruan dan mengkilap. Burung murai jago dalam berkicau dan memiliki bentuk tubuh yang kecil, menawan dan enak dipandang. Ekornya yang cukup panjang menjadi daya tarik tersendiri.
▪ Burung Kenari
Burung Kenari merupakan jenis burung kecil yang bersuara merdu. Burung ini memiliki pasar yang cukup besar di Indonesia karena bentuknya yang imut, warnanya yang mencolok dan mudah dipelihara dan dikembangbiakan.
▪ Burung Cucak Rawa
Cucak Rawa memiliki mahkota penutup telinga berwarna jingga, punggung coklat dan putih serta dada abu-abu. Burung ini sering tinggal di rawa-rawa, sungai, hutan dan danau sambil mengeluarkan kicauan merdu dan melengking.
▪ Burung Anis Merah
Burung yang berwarna orange keemasan ini memiliki gaya kicauan yang sangat indah dan unik. Ciri khas burung Anis yaitu berpura-pura teler dengan menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan sambil mengeluarkan kicauan saat puncak performanya.
Kontes Burung Berkicau
Pecinta burung berkicau di Indonesia sudah semakin banyak. Hal ini terlihat dari munculnya komunitas pecinta burung dan kompetisi/ kontes burung berkicau di berbagai wilayah. Salah satunya Festival dan Pameran Burung Berkicau Piala Presiden Jokowi 2018 yang berlangsung di Kebun Raya Bogor. Acara kontes burung tentu dinantikan para penghobi burung. Selain untuk mencetak burung berprestasi, kontes burung juga menjadi sarana pertemuan antar penghobi dari berbagai kalangan. Sebelum mengikuti kontes sebaiknya perlu mengetahui apa saja yang menjadi kriteria penilaian lomba. Hal ini menjadi sangat penting, agar dapat mempersiapkan burungnya semaksimal mungkin. Kriteria dasar penilaian lomba burung berkicau antara lain:
1. Irama dan lagu
Irama dan lagu merupakan kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya nada dan irama yang menjadi suatu lagu yang enak didengar. Semakin banyak variasi suara dan semakin cepat irama lagunya akan semakin tinggi nilai yang diperoleh.
2. Volume dan suara
Volume suara dititik beratkan pada kualitas suara. Selain suara keras, unsur kemerduan juga diperhatikan. Kualitas volume suara burung yang baik adalah suara burung tidak cempreng, bersih tidak serak dan nyaring/ lantang.
3. Fisik dan gaya
Untuk penilaian fisik dapat dilakukan dengan penglihatan secara langsung. Yaitu burung harus sehat, tidak cacat, warna bulu tidak kusam. Untuk penilaian gaya, ini sangat dinamis tergantung masing-masing karakter jenis burung. (Cahyono, D.S., 2005)
Perawatan Burung Berkicau
Agar burung menjadi juara maka perlu dipersiapkan dan dirawat sebaik mungkin. Kunci keberhasilan perawatan burung yaitu rutin dan konsisten. Hal yang peting diperhatikan dalam perawatan harian burung antara lain:
1. Memandikan burung
Memandikan burung dapat dilakukan 1 atau 2 kali sehari dengan air yang dicampur desinfektan khusus (Medi Bird) yang dapat menyehatkan burung (membunuh kuman & jamur), menyegarkan badan, dan mengkilapkan bulu. Waktu mandi misalnya jam 07.30 dan 15.30 (jika 2 kali). Sebelum dimandikan burung dapat diangin-anginkan dahulu selama 30 menit.
2. Membersihkan kandang/ sangkar
Kandang kotor merupakan media pertumbuhan kuman sumber penyakit. Bersihkan kandang setiap hari dan semprot dengan desinfektan (Medisep) untuk mematikan kuman.
3. Memberikan makan dan minum
Makanan dan minuman harus selalu dalam kondisi segar agar burung selalu terjaga asupannya. Burung sangat sensitif terhadap perubahan pakan. Berikan pakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan misalnya pagi-siang-sore. Jika ada perubahan pakan sebaiknya dilakukan secara bertahap. Tambahkan vitamin secara rutin untuk menjaga burung tetap dalam kondisi yang prima (Vita Plex-B/ Vita Plex Drops)
4. Menjemur burung
Menjemur burung dengan sinar matahari bertujuan untuk mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung, membunuh jamur dan kuman di sangkar dan di tubuh burung serta menghangatkan tubuh burung. Penjemuran rutin cukup 30 – 60 menit di pagi hari (jam 08.00-11.00).
5. Melatih burung
Sama halnya dengan manusia, jika ingin memiliki suara yang panjang maka diperlukan latihan pernafasan di dalam sangkar/kandang umbaran serta latihan suara dari burung master yang memiliki karakter sesuai agar burung dapat merekam dan menirukannya. Latihan dengan master dapat dilakukan siang sampai sore (jam 10.00-15.00) atau malam sampai pagi. Berikan tambahan suplemen untuk mempersiapkan burung bakalan dan burung yang sudah “jadi” agar rajin berkicau (Sing A Song).
6. Memantau kondisi burung
Setiap burung perlu memiliki catatan kesehatan & tingkah laku. Seperti catatan pola makan, pola mandi dan jemur, kelincahan di kandang serta riwayat kesehatannya. Catatan tersebut sangat membantu dalam memantau kondisi burung dan konsistensi dalam merawat burung terlebih jika burung yang dimiliki dalam jumlah banyak. Berikan multi
Selain memperhatikan perawatan harian, perawatan sebelum burung dilombakan juga perlu dilakukan. Berikut hal yang perlu diperhatikan untuk perawatan burung yang akan dilombakan :
-
Menjaga kondisi dan kesehatan
Menjaga kondisi dan kesehatan bisa dilakukan dengan memberikan pakan berkualitas serta vitamin untuk meningkatkan vitalitas sebelum burung akan dilombakan (Sing A Song).
-
Menjaga suara kicauan
Hindari burung terus-menerus berbunyi sepanjang hari (misalnya dari pagi sampai sore hari) karena bisa menurunkan stamina, terutama saat dilombakan.
-
Melatih mental
Gantungkan sangkar burung sesekali di tempat ramai supaya terbiasa dengan keramaian dalam sebuah lomba dan berikan suplemen untuk mengurangi stres akibat perjalanan, perpindahan sangkar atau adaptasi tempat baru (Vita Stress-B). Burung dapat dibawa ke area lomba 2 atau 3 jam sebelum dimulai agar beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan perlombaan.
-
Mencukupi waktu istirahat
Perbanyak waktu istirahat burung terutama malam hari dengan mematikan lampu di tempat burung digantung supaya burung dapat mengumpulkan energi sebelum bertanding.