Email : ahmadsyailenra@gmail.com
Apa penyebab sebagian telur ayam layer saya mengecil ?
Jawab:
Terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan. Secara garis besar terdapat dua faktor yang mempengaruhi kualitas telur ayam, yaitu faktor infeksius dan non infeksius. Kedua faktor tersebut dapat saling berkaitan sehingga berdampak lebih besar. Berikut ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas telur ayam:
a. Faktor infeksius
Faktor infeksius atau adanya penyakit pada tubuh ayam dapat menyebabkan kerusakan dan disfungsi organ. Kerusakan tersebut dapat terjadi pada sistem pencernaan, pernapasan, saraf, atau reproduksi sehingga berdampak pada produksi dan kualitas telur. Beberapa penyakit yang secara langsung dapat mempengaruhi kualitas telur adalah Newcastle Disease (ND), Avian Influenza (AI), Infectious Bronchitis (IB), dan Egg Drop Syndrome (EDS). Pada ayam yang terserang penyakit ND dapat berdampak pada ukuran telur yang mengecil atau dikenal dengan istilah pigeon egg.
Pada ayam yang sedang sakit perlu dilakukan diagnosa yang tepat sebelum melakukan penanganan. Kelengkapan informasi atau anamnesa, pemeriksaan gejala klinis secara menyeluruh, pemeriksaan bedah bangkai dan pemeriksaan laboratorium dapat membantu untuk menyimpulkan diagnosa penyakit
Vaksinasi dan biosekuriti yang ketat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit. Vaksinasi akan meningkatkan kekebalan tubuh ayam dan biosekuriti akan membantu mengeliminasi bibit penyakit di lingkungan. Monitoring titer antibodi secara rutin untuk penyakit ND, AI dan IB perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kekebalan tubuh ayam terhadap serangan penyakit serta membantu penentuan jadwal vaksinasi ulang.
b. Faktor non infeksius
Faktor non infeksius cenderung dipengaruhi oleh manajemen yang dilakukan di peternakan. Beberapa faktor non infeksius yang dapat mempengaruhi produksi telur yaitu :
- Berat badan ayam
Ayam yang memiliki berat badan dibawah standar atau mengalami penurunan saat masa pemeliharaan akan menyebabkan ukuran telur yang dihasilkan mengecil. Penurunan berat badan ini dapat disebabkan karena rendahnya konsumsi ransum atau kualitas ransum yang kurang baik.
Ayam yang telurnya mengecil perlu dilakukan penimbangan dan dibandingkan dengan standar berat badan yang dikeluarkan pembibit. Apabila berat badan tersebut lebih kecil dari standar maka perlu dilakukan pemisahan dan penanganan khusus. Penimbangan berat badan yang rutin perlu dilakukan untuk mempermudah evaluasi dan penanganan jika terdapat penyimpangan berat badan dari standar. Keseragaman berat badan ayam juga perlu diperhatikan supaya tetap mencapai 80 – 85 %.
- Kualitas ransum
Ransum merupakan sumber nutrisi yang diperlukan oleh ayam. Ukuran dan berat telur dipengaruhi oleh nutrisi ransum seperti protein, asam amino tertentu (methionine dan lysine), energi, lemak total, dan asam lemak esensial. Kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan produksi telur rendah dan ukuran telur mengecil.
Keseimbangan antara kalsium (Ca) dan fosfor (P) serta kadar mineral garam (NaCl) pada ransum juga perlu terpenuhi. Peranan Ca dan P dalam tubuh saling berkaitan satu dengan lainnya. Sedangkan kadar mineral garam dalam ransum akan mempengaruhi tingkat konsumsi. Apabila ayam terlalu banyak mengonsumsi garam maka akan meningkatkan konsumsi air dan menurunkan konsumsi ransum. Sehingga nutrisi yang dibutuhkan untuk membentuk telur berkurang dan penurunan produksi pun akan terjadi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan kualitas ransum, dapat menambahkan premix Top Mix atau Mix Plus LLM3B ke dalam ransum.
- Pencahayaan
Faktor pencahayaan memiliki hubungan erat dengan pencapaian berat, ukuran telur dan kematangan saluran reproduksi. Secara umum, ayam yang mengalami kematangan seksual terlalu dini akan memproduksi telur dengan ukuran kecil. Sedangkan apabila kematangan seksualnya terlambat maka ayam akan memproduksi telur dengan ukuran besar (abnormal). Kurangnya pencahayaan akan menyebabkan perkembangan organ reproduksi terlambat. Hal ini mengakibatkan ayam akan terlambat bertelur hingga terlambat mencapai puncak produksi. Ayam petelur yang sudah memasuki masa produksi telur membutuhkan pencahayaan selama 16 jam untuk memelihara produksi telur tetap optimal.
- Stres
Ayam dengan kondisi stres akan berdampak pada turunnya produksi telur. Stres dapat disebabkan karena perubahan cuaca atau suhu, pindah kandang, serangan parasit (kutu), dan perlakuan kasar. Stres akibat cuaca panas menyebabkan ayam lebih sering minum dan mengurangi aktivitas makan sehingga suplai nutrisi untuk pembentukan telur tidak terpenuhi. Kondisi yang nyaman perlu diciptakan supaya ayam dapat menghasilkan produktivitas yang optimal. Pemberian vitamin dan elektrolit seperti Vita Stress via air minum dapat dilakukan untuk mencegah stres, menambah nafsu makan dan menjaga proses metabolisme tubuh ayam tetap optimal. Optigrin juga dapat diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam.