Email : jaka.djendral@gmail.com
Ayam saya mulai DOC hingga sekarang masuk umur 8 minggu sering terserang cekrek. Bagaimana cara untuk mencegah agar ayam tidak sering terserang lagi dan bagaimana cara mengobati yang sudah terlanjut terserang?
Jawab :
Cekrek atau ngorok dapat disebabkan oleh beberapa agen penyakit, diantaranya seperti bakteri penyebab penyakit coryza dan Cronic Respiratory Disease (CRD), agen virus penyebab penyakit Infectious Bronchitis (IB) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT), maupun agen jamur penyebab penyakit Aspergillosis. Dimana penyakit Coryza dan CRD merupakan peringkat 2 besar penyakit yang sering menyerang ayam layer.
Coryza disebabkan oleh bakteri Avibacterium paragallinarum menyebabkan penyakit yang dicirikan dengan adanya peradangan pada saluran pernapasan atas, termasuk rongga hidung diikuti adanya leleran encer hingga kental, bernanahm dan berbau khas (busuk/amis). Karena gangguan sistem pernapasan atas inilah ayam menjadi susah bernapas, bersin, dan ngorok. Coryza dicirikan juga dengan adanya pembengkakan pada sinus infraorbitalis (dibawah mata), keluarnya air mata berlebih, nafsu makan turun, dan kadang dijumpai diare. Sedangkan CRD disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum yang memiliki tempat kesukaan di kantung udara. Penyakit CRD dicirikan dengan keluarnya lendir dari hidung, ayam cekrek, susah bernapas, peradangan pada konjungtiva mata, nafsu makan turun, gangguan pertumbuhan, dan gangguan produksi telur pada ayam layer. Kedua penyakit ini menyerang ayam diberbagai umur dengan penyebaran penyakit yang cepat namun angka kematiannya relatif rendah.
Sebagai bentuk upaya pencegahan ayam kita terhindar dari cekrek sejak DOC adalah dengan menciptakan area brooding yang sesuai dan nyaman bagi DOC. Saat cekrek muncul saat masih dalam fase brooding, kita perlu mengevaluasi kembali apakah manajemen brooding yang kita ciptakan sudah dilakukan dengan tepat atau belum. Evaluasi manajemen brooding yang dapat kita lihat, misalnya:
- Sirkulasi udara yang lancar dengan pengaturan tirai pada kandang open house. Pada hari ke-1 sampai dengan ke-3 selalu gunakan tirai dalam. Kemudian pada umur 4 hari tirai dalam mulai dibuka dan pada umur 7 hari sudah dilepas. Fungsinya digantikan tirai luar serta adanya pengaturan kepadatan ayam.
- Tingkat kepadatan DOC. Pengaturan kepadatan dapat dilakukan dengan pelebaran sekat/chick guard setiap 3-4 hari. Pelebaran kandang ini juga harus diikuti dengan penambahan tempat ransum, tempat minum dan penambahan litter (terutama jika basah atau menggumpal).
- Suhu optimal area brooding (pemanas yang cukup). Pada umur 1 hari suhu optimal area brooding yang disarankan adalah 32-33oC pada kelembaban udara 30-50%.
- Ketersediaan pakan serta air minum yang cukup dan berkualitas.
Untuk mencegah kejadian cekrek berulang di fase pemeliharaan selanjutnya tentu kita lakukan dengan menerapkan biosecurity kandang yang ketat. Yaitu dengan melakukan pembatasan lalulintas orang atau kendaraan yang keluar masuk ke dalam peternakan, menyediakan tempat untuk sanitasi dan desinfeksi personel kandang, penyemprotan kendaraan yang masuk ke lingkungan kandang, dan melakukan pembersihan serta desinfeksi rutin terhadap peralatan kandang seperti tempat makan atau tempat minum. Selain itu rutin melakukan desinfeksi kandang dengan penyemprotan menggunakan desinfektan seperti Neo Antisep New Formula minimal dua kali seminggu guna mengurangi jumlah agen penyakit yang ada di dalam kandang.
Kontrol amonia pada kandang dengan menggunakan Ammotrol, karena amonia menjadi salah satu predisposisi berbagai permasalahan penyakit sistem pernapasan seperti CRD dan coryza. Herbal Ammotrol mampu mengurangi bau amonia di area peternakan serta meningkatkan produktivitas ternak. Penggunaan Ammotrol bisa diaplikasikan dengan dua cara, yaitu disemprotkan ke feses atau dilarutkan dalam air minum. Kedua aplikasi pemberian tersebut sama-sama efektif mengurangi bau kotoran ayam dalam kandang. Jika kadar amonia di dalam kandang sudah sangat tinggi (ditandai dengan bau kandang ayam yang sangat menyengat), maka sebaiknya Ammotrol diberikan dengan dua aplikasi sekaligus, yaitu melalui semprot dan air minum.
Jika ayam kita terlanjur terkena cekrek maka dibutuhkan diagnosa yang tepat, guna menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Diagnosa ini harus didasarkan pada anamnesa, gejala klinik yang tampak, serta temuan perubahan patologi anatomi yang teramati ketika melakukan nekropsi (bedah ayam). Apabila diperlukan dilakukan pengambilan sampel untuk isolasi dan identifikasi penyebab penyakit atau pengambilan sampel serum untuk dilakukan uji serologis. Isolasi ayam yang sakit untuk mencegah penularan kepada ayam lain yang masih sehat. Kemudian lakukan pengobatan sesuai dengan diagnosanya.
Pengobatan akibat agen penyakit bakteri dapat menggunakan antibiotik. Untuk pengobatan terhadap coryza antibiotik yang dapat digunakan diantaranya Erydoxcy, Proxan-S,atau Neo Meditril. Sedangkan untuk CRD dapat menggunakan Neo Meditril, Therapy,atau Doxytin. Kemudian diberikan pula multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam, misalnya diberikan Fortevit atau Vita Stress. Dapat pula menggunakan produk herbal Fithera. Fithera menjadi pilihan obat alami untuk membantu mempercepat penyembuhan penyakit akibat infeksi bakteri seperti coryza dan CRD.