Bapak Rahadi
Pekanbaru
Saya peternak ayam layer. Saya ingin menanyakan, bagaimana cara mengatasi bau amonia yang ditimbulkan di kandang layer terutama di kandang baterai? Walupun feses langsung jatuh ke bawah, namun bau amonia masih tercium. Mohon penjelasannya.
Jawab:
Yth. Bapak Rahadi, terima kasih atas pertanyaannya. Bau amonia menjadi permasalahan yang cukup merugikan untuk ayam. Kadar amonia yang tinggi dalam kandang bisa menyebabkan penurunan produksi atau bahkan meningkatkan angka kematian akibat penyakit pernapasan yang timbul setelahnya. Untuk mengatasi bau amonia, terlebih dahulu harus mengetahui penyebab tingginya amonia di kandang. Beberapa hal yang menjadi penyebab tingginya bau amonia di kandang adalah sebagai berikut:
-
Kontruksi kandang dan ventilasi
Jarak antar kandang minimal 7 m atau satu kali lebar kandang untuk memudahkan dalam sirkulasi udara yang masuk dalam kandang. Tipe kandang baterai akan mengurangi bau amonia 50% daripada kandang postal. Hal ini dikarenakan kotoran di kandang baterai akan langsung jatuh ke bawah sehingga akan mengurangi bau amonia secara langsung. Namun yang perlu diperhatikan dari kandang baterai ini adalah ketinggian kandang. Sebaiknya tinggi kandang 1,25 – 1,5 meter. Pada dasarnya konsep penanganan kotoran di kolong kandang pada kandang baterai ada dua macam. Pertama, kotoran diambil secara periodik. Kedua, kotoran ayam dibiarkan menumpuk di kolong kandang sampai akhir periode pemeliharaan (satu siklus). Untuk pemeliharaan ayam petelur di kandang baterai atau panggung, sebaiknya peternak membersihkan kotoran secara periodik. Selain itu, jika kandang baterai dibuat lebar dengan lebih dari satu jalur (seperti kandang baterai yang disusun model “W” bukan “V”), maka kolong kandang baterai sebaiknya dibuat tinggi.
-
Pakan
Pakan dengan tingginya kandungan protein atau garam akan menyebabkan feses ayam menjadi basah. Kadar garam yang terlalu tinggi di dalam ransum akan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga feses ayam menjadi basah. Kadar garam yang tinggi juga akan memicu ayam mengonsumsi air lebih banyak sehingga menyebabkan ayam mengalami diare. Demikian halnya dengan kadar protein yang terlalu tinggi. Hal ini terjadi karena sisa protein yang tidak tercerna akan diubah menjadi asam urat yang akan tinggi konsentrasinya di dalam ginjal sehingga akan memicu ayam minum lebih banyak. Akibatnya kotoran ayam pun menjadi basah dan encer. Feses yang basah akan cenderung menimbulkan bau amonia lebih tinggi. Selain itu, pergantian pakan yang mendadak biasanya akan menyebabkan feses ayam bermasalah.
-
Stres
Kandang baterai yang terlalu padat akan menyebabkan ayam merasa kepanasan (heat stress), sehingga ayam akan lebih banyak minum daripada makan. Hal ini akan menyebabkan feses yang dihasilkan menjadi basah. Feses yang basah ini akan mengundang lalat datang. Adanya lalat akan memperparah kondisi di kandang. Hal ini dikarenakan lalat di feses akan mengeluarkan saliva yang kemudian dihisap kembali. Proses keluar masuknya saliva inilah yang akan menyebabkan amonia semakin tinggi.
-
Daya serap tanah
Daya serap tanah yang kurang dan sistem selokan yang tidak baik akan menjadikan feses tidak cepat kering. Ini bisa menyebabkan bau.
-
Infeksi penyakit
Adanya Infeksi penyakit pada ayam layer bisa menyebabkan feses lebih basah dan bau.
Adapun dampak adanya bau amonia di kandang akan menimbulkan efek yang berbeda tergantung tinggi rendahnya amonia. Efek amonia tersebut dapat dilihat dalam Tabel. 1 berikut:
Untuk mengatasi dampak bau yang ditimbulkan dari amonia, dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut:
-
Perbaikan kontruksi kandang
-
Cegah kejadian wet dropping (kotoran basah) atau diare karena amonia akan cepat terbentuk jika kondisi kotoran basah dan lembap.
-
Menjaga keseimbangan asam amino pada pakan sesuai dengan kebutuhan ayam pada periode tersebut dan mengurangi level protein pada pakan. Selain itu, bisa dilakukan pengecekan kadar garam dalam pakan di MediLab (Laboratorium Medion) untuk mencegah kadar garam yang berlebihan.
-
Memperhatikan sirkulasi udara dengan pengecekan suhu dan kelembapan secara berkala. Bisa ditambahkan blower atau kipas pada musim kemarau.
-
Untuk mengatasi adanya lalat yang memperparah bau amonia bisa ditambahkan Larvatox dengan dosis 100 g tiap 1 ton ransum. Pemberian Larvatox dapat membuat feses menjadi lebih kering.
-
Penambahan bahan-bahan yang dapat mengikat air dalam feses sehingga feses di kandang akan lebih kering, seperti penambahan zeolit atau kapur 1-3%. Selain itu, untuk menurunkan kadar amonia bisa ditambahkan bahan tertentu yang dapat mengikat amonia. Salah satu produk yang dapat mengikat amonia adalah Ammotrol. Produk Ammotrol merupakan produk herbal yang aman digunakan setiap hari dalam jangka waktu lama untuk mengikat amonia tanpa menimbulkan efek samping dan residu. Pemberian Ammotrol juga relatif mudah, cukup disemprotkan ke kotoran atau dilarutkan dalam air minum, serta bisa diberikan bersamaan/dicampur dengan vitamin atau antibiotik.