Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan di tahun 2050 produksi daging global akan meningkat sekitar 40% dari saat ini. Permintaan daging bebas Antibiotic Growth Promoter (AGP) juga semakin meningkat di hampir seluruh negara. Penggerak utama perubahan ini adalah undang-undang dan tuntutan kebutuhan konsumen yang mulai sadar akan kesehatan. Di sisi lain, jika AGP dihilangkan begitu saja, maka industri peternakan bisa mengalami krisis. Diantaranya konversi dan biaya pakan meningkat, performa dan produktivitas ternak menurun serta deplesi yang tinggi akibat penyakit pencernaan.
Oleh karena itu, tantangan bagi para pelaku usaha peternakan saat ini adalah mencari alternatif pengganti AGP yang dapat meningkatkan produksi ternak, namun tetap aman, efisien, dan berkelanjutan.
Larangan Penggunaan AGP
Larangan penggunaan AGP oleh pemerintah merupakan langkah dalam menindaklanjuti Undang-Undang No. 18 tahun 2009 pasal 22:4c yang berbunyi “Setiap orang dilarang menggunakan pakan yang dicampur hormon tertentu dan atau antibiotik imbuhan pakan.” Pelarangan ini berlaku efektif mulai 1 Januari 2018. Adapun larangan penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan tertuang dalam Pasal 16 Permentan No 14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan. Pasal 17 menjelaskan percampuran obat hewan dalam pakan untuk terapi sesuai dengan petunjuk dan di bawah pengawasan dokter hewan. Kebijakan larangan tersebut mengacu pada UU No. 41/2014 Jo. UU No 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan.
Apa itu AGP?
AGP adalah antibiotik yang digunakan pada hewan dalam dosis rendah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan performa hewan (FAO, WHO dan NOAH, 2001). Mekanisme kerja AGP yaitu menekan perkembangan mikroorganisme yang merugikan di dalam saluran pencernaan hewan sehingga absorbsi nutrisi lebih efisien (National Office of Animal Health, 2001).
Antibiotik dipercaya dapat menekan pertumbuhan bakteri-bakteri patogen yang berakibat meningkatnya populasi bakteri menguntungkan. Dan merangsang terbentuknya senyawa-senyawa antimikroba, asam lemak bebas dan zat-zat asam sehingga terciptanya lingkungan kurang nyaman bagi pertumbuhan bakteri patogen.
Namun penggunaan antibiotik dalam pakan berisiko negatif bagi ternak dan manusia karena menyebabkan resistensi mikoorganisme. Pengaruh negatif lainnya adalah residu antibiotik akan terbawa dalam produk-produk ternak seperti daging, telur dan susu dan akan berbahaya bagi manusia sebagai konsumen. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen No. TN 260/1994 ada 19 antibiotik yang termasuk AGP, yaitu :
Konsekuensi Pelarangan AGP
Larangan penggunaan AGP membuat seluruh produsen pakan berupaya mencari alternatif pengganti AGP yang sepadan. Hal ini bertujuan agar produktivitas ayam tetap optimal.
Laboratory Animal Testing Medion melakukan percobaan terhadap ayam broiler komersil dengan perlakuan pemberian pakan dengan dan tanpa AGP (antibiotik + koksidiostat). Hasil trial menunjukan kelompok ayam yang diberi pakan non AGP mulai awal sampai akhir pemeliharaan konsumsi pakannya lebih tinggi dibandingkan kelompok dengan AGP. Peningkatan berat badan yang dihasilkan mulai minggu ke-3 sampai akhir pun lebih rendah sehingga nilai feed conversion ratio (FCR) lebih tinggi pada kelompok non AGP dibandingkan kelompok AGP.
Alternatif Pengganti AGP
Sejumlah upaya dilakukan para pelaku industri peternakan untuk mengembangkan produk alternatif. Namun alternatif tersebut memerlukan beberapa pertimbangan dalam mencari produk yang tepat seperti mampu mengurangi terjangkitnya infeksi, mengurangi jumlah bakteri patogen dan mampu meningkatkan penyerapan nutrisi. Saat ini, banyak tersedia dan beredar alternatif AGP di pasaran seperti asam organik, probiotik, prebiotik, sinbiotik, fitobiotik, enzim, dll. Tujuan utama pemberian alternatif ini sama halnya dengan AGP yaitu memelihara keseimbangan mikroflora usus dan mengoptimalkan proses pencernaan.
- Asam organik
Asam organik (acidifier) merupakan bahan kimia organik yang memiliki pH di bawah 7. Melalui fermentasi, sebenarnya tubuh dapat memproduksi asam organik sebagai sumber energi. Namun, semakin berkembangnya bioteknologi, industri-industri mulai memproduksi asam organik komersial antara lain asam format, asetat, propionat, butirat, laktat, benzoat.
Kemampuan asam organik untuk terurai dapat mengganggu stabilitas dinding sel bakteri gram (+) atau sel bakteri gram (-). Asam organik pun dapat merangsang produksi enzim endogen untuk membantu meningkatkan kecernaan nutrisi pakan dan menjaga keberadaan mikroba pencernaan yang bermanfaat bagi tubuh inang (Pang and Applegate, 2007). Pemberian Asortin dalam air minum dapat dilakukan untuk menjaga kestabilan pH saluran cerna dan mengurangi infeksi karena bakteri patogen.
- Probiotik
Probiotik merupakan mikroba hidup yang jika diberikan dalam jumlah yang cukup akan memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan inang (FAO/WHO, 2002). Probiotik pada dasarnya merupakan bakteri baik yang diproduksi secara komersial.
Probiotik yang ditambahkan dalam pakan akan bekerja meningkatkan keseimbangan jumlah bakteri yang bermanfaat bagi saluran pencernaan dan berkompetisi dengan bakteri patogen untuk menempati membran mukus saluran pencernaan.
Agar probiotik bisa optimal menjadi pengganti AGP, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya:
- Flora normal usus
- Adaptif terhadap pH lambung
- Adaptif terhadap empedu di usus
- Dapat berkompetisi dengan mikroba lain di saluran cerna
- Prebiotik
Prebiotik merupakan zat makanan yang tidak dapat dicerna inang dan memiliki efek selektif tehadap mikroorganisme di dalam saluran cerna. Dalam bahasa lain, prebiotik adalah bahan makanan untuk probiotik.
Saat ditambahkan dalam pakan, prebiotik akan bekerja dengan menstimulasi secara selektif pertumbuhan mikroba dan aktivitas metabolisme dalam saluran cerna serta memperbaiki kondisi saluran cerna untuk pertumbuhan bakteri menguntungkan. Contoh prebiotik adalah laktulosa, laktitol, Fructos-Olygosaccharide (FOS), Glukose- Olygosaccharide (GOS), Xylanase- Olygosaccharide (XOS), Mananase- Olygosaccharide (MOS) dan inulin.
- Sinbiotik
Sinbiotik merupakan gabungan antara probiotik dan prebiotik yang bekerja secara sinergis. Produk kombinasi ini memiliki banyak manfaat dan efek yang menguntungkan bagi ternak seperti meningkatkan kecernaan nutrisi, menjaga keseimbangan mikrobiota usus, dan menstimulasi sistem imun. Contoh dari sinbiotik ini adalah MOS dan Bacillus subtilis.
- Fitobiotik
Fitobiotik merupakan growth promoter alami yang berasal dari tumbuhan yang umumnya merupakan metabolit sekunder. Metabolit sekunder yang bisa digunakan sebagai pengganti AGP antara lain terpenoid, fenland (tanin, flavonoid), glikosida dan alkaloid. Dan hal ini terdapat dalam ekstrak kunyit, jahe, sirih, sambiloto, meniran, daun pepaya.
Mekanisme kerja fitobiotik dalam menekan mikrobia negatif adalah memperbaiki mikroflora dalam saluran cerna, meningkatkan sekresi empedu ke saluran cerna dan memodifikasi morfologi saluran cerna.
Optigrin merupakan feed additive herbal yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti AGP. Mengandung ekstrak Origanum vulgare dan Andrographis paniculata, Optigrin mampu membunuh mikroiba patogen serta melapisi vili usus untuk menghalangi sporozoit Eimeria sp. penetrasi dan menginfeksi sel usus. Saluran pencernaan ayam sehat dan penyerapan nutrisi pakan lebih optimal.
- Enzim
Tubuh sendiri dapat memproduksi enzim, yaitu katalisator yang dapat mempercepat reaksi pemecahan senyawa-senyawa kimia kompleks menjadi sederhana. Tapi tubuh masih memerlukan tambahan enzim dari luar, karena faktor antinutrisi pada pakan, rendahnya efisiensi kecernaan pakan dan ketiadaan enzim tertentu pada ternak.
Phytase adalah salah satu enzim yang mendapat perhatian cukup besar para peneliti saat ini. Bahan-bahan asal pakan yang kaya akan karbohidrat seperti jagung, bekatul, gandum dan lainnya mengikat unsur fosfor dalam bentuk asam fitat sehingga tidak mampu dicerna oleh ternak. Penambahan Betterzym dalam pakan mampu memecah ikatan kompleks antara antinutrisi asam fitat dengan mineral fosfor, sehingga penyerapan fosfor dapat meningkat.
- Minyak Esensial
Penambahan minyak esensial pada pakan dapat meningkatkan nafsu makan ayam, meningkatkan produksi enzim-enzim pencernaan serta berfungsi sebagai antioksidan. Ada beberapa minyak esensial yang terdapat pada tanaman yang dapat ditambahkan pada pakan ayam, misalnya eugenol dari cengkeh, allicin dari bawang putih dan menthol dari peppermint.
Demikian sekilas informasi terkait alternatif pengganti AGP untuk menghadapi era baru industri peternakan yang bebas dari residu antibiotik. Semoga dapat menambah wawasan kita semua.