Sebagai ayam petarung, kondisi fisik ayam laga yang kuat dan proporsional sangat penting diperhatikan. Postur tubuh yang atletis, tegak, padat berisi dan tulang kokoh merupakan modal yang baik untuk menjadi juara. Dengan tulang yang kokoh, ayam mempunyai kekuatan yang lebih besar saat bertanding.
Pembentukan tulang perlu diperhatikan sejak awal pemeliharaan. Dari perawatan dan latihan yang telaten hingga pemenuhan kebutuhan pakan bernutrisi. Salah satunya komponen mineral yang berperan penting dalam pembentukan tulang.
Mineral merupakan senyawa anorganik yang berperan penting dalam proses fisiologis, baik untuk pertumbuhan maupun pemeliharaan kesehatan. Mineral terbagi menjadi mineral makro dan mikro. Mineral makro seperti Ca, P dan Na berperan penting dalam aktivitas fisiologis dan metabolisme tubuh, sedangkan mineral mikro seperti Mn, Cu, Zn, I dan Fe berperan untuk aktivitas enzim dan hormon dalam tubuh.
Pertumbuhan tulang yang baik dapat dilihat dari beberapa aspek seperti lingkaran dada atau badan, tebal setiap ruas tulang, kerapatan ruang antar persendian terutama daerah pangkal leher serta kekuatan atau kekerasan tulang. Salah satunya yang sering menjadi perhatian adalah tulang dada yang besar, keras dan tidak bengkok.
Permasalahan yang sering dikeluhkan penghobi ayam laga adalah pertumbuhan tulang yang kurang sempurna, seperti:
- Gangguan pertumbuhan tulang misalnya tulang dada bengkok
- Badan gemuk berlemak dan kaki menjadi lemah
- Ayam lumpuh
Untuk pertumbuhan tulang yang optimal, faktor genetik memang mempunyai peran namun hal itu saja tidak cukup. Perlu campur tangan penghobi dalam pemberian pakan dengan nutrisi yang seimbang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ayam yang optimal. Seperti kecukupan kalsium, fosfor serta vitamin D3.
Agar ayam laga tumbuh besar dengan tulang yang kuat perlu sabar dan ulet dalam perawatan ayam sejak dari anakan. Beberapa usaha untuk membentuk tulang ayam laga kuat antara lain:
- Ayam berasal dari indukan berkualitas dengan postur dan pertumbuhan tulang yang baik. Indukan yang mempunyai kadar mineral yang baik akan menghasilkan anak ayam yang baik pula. Namun anak ayam dari indukan yang baik belum tentu tumbuh menjadi ayam yang baik jika dipelihara dengan pola makan dan perawatan yang tidak diperhatikan.
- Mengoptimalkan pertumbuhan pada awal pemeliharaan umur 0-5 minggu. Agar pertumbuhan ayam laga maksimal tentu diperlukan kesabaran dan ketekunan dalam perawatan. Masa kritis atau golden age pertumbuhan ayam laga di usia 0-5 minggu. Perawatan ayam laga pada minggu-minggu awal harus intensif agar periode kritis dapat dilalui dengan baik. Serta upayakan ayam tetap sehat agar masa pertumbuhan tidak terganggu.
- Pemberian pakan bernutrisi untuk ayam laga. Tambahkan mineral pada pakan yang mengandung makro dan mikro mineral seperti Mineral Feed Supplement A. Mineral makro kalsium, fosfor dan natrium berperan penting dalam aktivitas fisiologis dan metabolisme tubuh. Tambahan mineral ini membantu mengoptimalkan pertumbuhan serta mencegah kelumpuhan, kaki bengkok dan kurang darah.
- Pemberian suplemen untuk menjaga nafsu makan, kesehatan, dan membantu mengoptimalkan pertumbuhan tulang ayam menjadi kuat. Calvita yang mengandung multivitamin dan mineral. Vitamin D3 berfungsi untuk meningkatkan absorpsi atau penyerapan kalsium dan fosfor sehingga tulang ayam laga menjadi kuat dan siap untuk berlaga. Sedangkan kandungan vitamin B kompleks dapat mencegah terjadinya kelumpuhan. Calvita dapat diprogramkan mulai umur 3 bulan.
- Rutin menjemur ayam di pagi hari. Tujuannya adalah membuat ayam menjadi lebih bergairah, menjaga kesehatan, membentuk otot serta mendapatkan vitamin D. Selain itu, membiasakan ayam dalam kondisi hangat.
- Pemberian latihan fisik agar sang ayam terlatih dan lincah gerakannya. Hal ini tentu menjadi faktor pendukung agar pertumbuhan tulang ayam lebih optimal dan persendian tidak kaku. Contoh latihan tersebut antara lain umbaran, renang maupun senam ringan.
