Bpk. Sodiq – by Email

Apakah sudah tepat jika farm layer melakukan revaksinasi ND live setiap 3 minggu? Bagaimana saran program vaksinasi ND untuk ayam layer?

Jawab:

Terima kasih Bapak Sodiq atas pertanyaan yang disampaikan. Pengendalian penyakit virus termasuk ND adalah kombinasi vaksinasi dan biosecurity. Keberhasilan vaksinasi dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain materi (kondisi ayam dan pemilihan vaksin), metode (program vaksinasi dan teknik vaksinasi), manusia (keterampilan dan pengetahuan dalam aplikasi vaksinasi), lingkungan (penerapan biosecurity di kandang dan air jika aplikasi via air minum).

Sebelum melaksanakan vaksinasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan pemilihan vaksin maupun program vaksinasi. Pemilihan jenis vaksin yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan vaksinasi dalam menangkal serangan virus yang ada di lapangan. Kemudian hal yang tidak kalah penting adalah program vaksinasi yang diterapkan sesuai kondisi farm. Perlu mempertimbangkan terlebih dahulu sejarah umur serangan penyakit, umur ayam, data monitoring titer antibodi, jenis vaksin yang digunakan maupun tingkat kerawanan serangan ND di sekitar farm.

Pada ayam layer vaksinasi ND diberikan 4-5 kali sebelum memasuki periode bertelur. Pada periode bertelur pengulangan vaksinasi perlu dilakukan. Vaksinasi dapat menggunakan vaksin aktif atau inaktif. Jika menggunakan vaksin aktif maka vaksinasi berikutnya diberikan 2 – 3 bulan kemudian. Pada penggunaan vaksin aktif perlu dipastikan pelaksanaan vaksinasi dilakukan serentak dalam satu hari dengan dosis yang tepat. Hal ini untuk mencegah terjadinya rolling reaction (reaksi post vaksinasi yang berkepanjangan). Sedangkan jika menggunakan vaksin inaktif maka vaksinasi berikutnya diberikan 3-6 bulan kemudian. Namun perlu mempertimbangkan tingkat kerawanan ND di farm maupun wilayah sekitar. Agar penentuan waktu pengulangan vaksinasi lebih tepat, lakukan pemantauan titer antibodi. Untuk mengoptimalkan pembentukan titer antibodi hasil vaksinasi dapat diberikan imunostimulan (Imustim).

Dalam penerapan program vaksinasi penting untuk mempertimbangkan tingkat kerawanan kasus ND di peternakan Bapak maupun peternakan sekitar dan sejarah umur serangan ND. Jika memiliki tingkat kerawanan yang tinggi maka frekuensi vaksinasi akan lebih sering. Pengulangan vaksinasi yang lebih tepat dapat disesuaikan dengan titer antibodi pada baseline titer. Jika dengan pengulangan 3 minggu menggunakan vaksin aktif tersebut produktivitas sudah optimal dan ayam terlindungi dari ND maka dapat tetap dilaksanakan. Berikut contoh program vaksinasi ND untuk ayam layer sebagai panduan umum (Tabel 1).

Pemantauan titer antibodi pada ayam sehat secara rutin khususnya di masa produksi bisa dilakukan setiap 1-2 bulan sekali. Gambaran titer antibodi protektif akan terus terpantau. Sehingga waktu pelaksanaan vaksinasi dapat terjadwal sebelum titer antibodi di bawah level protektif. Hasil pemantauan titer antibodi juga bermanfaat sebagai baseline titer untuk early warning system. Baseline titer adalah kisaran nilai titer antibodi berdasarkan histori untuk menentukan nilai rata-rata dan protektif dalam suatu farm. Harapannya peternak dapat mendeteksi lebih dini apabila terjadi penyimpangan titer antibodi dari baseline titer di farm tersebut.

Pemantauan titer antibodi pada ayam sehat secara rutin khususnya di masa produksi bisa dilakukan setiap 1-2 bulan sekali. Gambaran titer antibodi protektif akan terus terpantau. Sehingga waktu pelaksanaan vaksinasi dapat terjadwal sebelum titer antibodi berada di bawah level protektif. Hasil pemantauan titer antibodi pada ayam sehat juga bermanfaat sebagai baseline titer untuk early warning system. Baseline titer adalah kisaran nilai titer yang berdasarkan histori untuk menentukan titer antibodi rata-rata dan protektif dalam suatu farm. Melalui penerapan early warning system ini, maka peternak dapat mendeteksi lebih dini apabila terjadi penyimpangan titer antibodi dari baseline titer.

Pengendalian berikutnya yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan biosecurity. Perketat biosecurity dengan membatasi lalu lintas orang dan kendaraan yang keluar atau masuk kandang. Lakukan desinfeksi baik kendaraan maupun personil, terutama jika datang dari peternakan lain yang terinfeksi. Untuk menekan penularan penyakit melalui air minum, lakukan sanitasi dengan memberikan antiseptik seperti Desinsep atau Neo Antisep. Lakukan sanitasi kandang (kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot) dengan Neo Antisep atau Medisep, kemudian cegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke lingkungan kandang. Sanitasi tempat minum dan tempat pakan dilakukan dengan pencucian rutin serta desinfeksi (Medisep).

Melakukan Revaksinasi ND yang Tepat
Tagged on:         
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin