Manajemen brooding menjadi penentu keberhasilan performa broiler. Kelebihan bobot badan 10 gram pada masa brooding akan menghasilkan ekstra bobot badan sekitar 50 – 70 gram saat panen. Oleh karena itu, penanganan intensif pada masa brooding sangat diperlukan.

Pentingnya Masa Brooding

Masa brooding menjadi penentu keber-hasilan karena pada masa brooding terjadi proses perbanyakan sel (hiperplasia) dan perkembangan sel (hipertropi) yang sangat cepat pada organ penting. Pada masa brooding, sistem termoregulasi (pengaturan suhu tubuh) belum berkembang sempurna.

Beberapa hal yang mengalami perkembangan pesat pada masa brooding yaitu:

  • Perkembangan sistem kekebalan dan pencer-naan tubuh ayam.
  • Perkembangan sistem pengaturan suhu tubuh
  • Pertumbuhan dan perkembangan kerangka tulang dan massa otot.

Prinsip Brooding yang Baik

Brooding yang baik tercermin dari terpenuhinya semua kebutuhan dasar anak ayam, yang meliputi:

  • Aman : kandang tidak bocor dan minimnya tantangan bibit penyakit
  • Nyaman : kondisi sekam, sirkulasi udara, dan suhu yang optimal
  • Kenyang : ransum dan air minum yang bersih dan selalu tersedia

Ingat!

Anak ayam sampai umur 2 minggu belum dapat mengatur suhu tubuhnya dengan baik, sehingga dibutuhkan pemanas untuk membantu menghangatkan tubuh anak ayam. Selama masa brooding, harus diperhatikan temperatur ruangan, temperatur tubuh ayam, dan juga temperatur sekam.

Untuk memastikan ruang gerak yang nyaman, kepadatan masa brooding pun harus diperhatikan. Kepadatan pada masa brooding di kandang closed house ditampilkan pada tabel 2.

Pemanas yang tepat

Kesuksesan masa brooding akan dicapai dengan menggunakan pemanas yang tepat. Kondisi suhu optimal (29 – 32oC) akan meningkatkan aktivitas makan dan minum, sehingga feed intake dapat tercapai dan ayam tumbuh dengan optimal. Terdapat 2 jenis pemanas yang umum digunakan untuk kandang closed house, yaitu IGM dan Central Heater.

A. Indukan Gas Medion (IGM)

IGM adalah pemanas buatan untuk anak ayam yang menggunakan bahan bakar gas (LPG) dimana panas yang dihasilkan berupa pancaran infra red. Gelombang infra red mudah diserap dan memberi panas pada anak ayam dengan optimal. Kapasitas sebuah IGM dapat menghangatkan 750 – 1.000 ekor.

B. Central Heater

Central Heater adalah pemanas ruangan berbahan bakar gas LPG dan dilengkapi dengan kipas untuk mensirkulasikan udara hangat. Central heater membutuhkan sumber listrik sebesar 250 Watt[3]. Sebuah central heater mampu menghangatkan hingga 10.000 ekor DOC. Umumnya central heater diletakkan di ¼ dari pintu masuk atau bagian depan area brooding.

Persiapan Chick In

Sebelum pelaksanaan chick in, fasilitas kandang harus bersih dan terhindar dari bibit penyakit. Pembersihan kandang harus dilakukan secara menyeluruh dan pastikan seluruh peralatan listrik dalam keadaan “Off”. Setelah pembersihan, dilanjutkan istirahat kandang selama 14 hari.

Setelah masa istirahat kandang, tahap berikutnya adalah mempersiapkan area brooder yang diawali dengan penyebaran sekam setebal 7,5 hingga 10 cm. Untuk awal chick in, sekam dapat dialasi dengan kertas koran atau chick paper. Fungsi dari chick paper adalah mencegah anak ayam memakan sekam.

Untuk kandang closed house tipe tunnel, area brooder diletakkan di tengah kandang dengan bentuk persegi memanjang ke arah kipas. Sebuah area brooder persegi panjang dapat memuat hingga 2.000 ekor DOC. Peralatan makan dan minum otomatis maupun manual digunakan dalam area brooder. 2 jam sebelum chick in, nyalakan pemanas agar suhu ruangan mencapai 29 – 32oC.

Pemeriksaan Sekam

Lakukan pemeriksaan suhu & kelembapan sekam secara rutin. Jagalah suhu sekam diantara 29 – 32oC selama masa brooding. Pastikan pula sekam tidak basah selama masa brooding.

Pemeriksaan suhu sekam dapat pula dilakukan dengan melihat kondisi kaki DOC. Jika Sekam terlalu panas, kaki DOC akan kemerahan dan terlihat pecah-pecah terutama di kuku dan telapak kaki. DOC yang mengalami hal ini biasanya akan berkumpul jauh dari pemanas. Sebaliknya jika sekam terlalu dingin, kaki DOC akan teraba dingin (dibanding suhu tubuh kita). Hal ini akan menurunkan feed intake ayam. Pastikan bahwa anak ayam terlihat lincah dan aktif, kaki anak ayam basah serta tubuhnya terasa hangat[5].

Manajemen Ventilasi

Closed house harus mampu menyediakan sirkulasi udara yang baik bagi ayam. Anak ayam sampai umur 7 hari tidak boleh terkena tiupan angin dan syarat ventilasi minimum harus terpenuhi. Pengertian ventilasi minimum dan kebutuhan jumlah nyala kipas dapat dilihat pada Flash News Closed House Edisi 2.

Manajemen Ransum & Air Minum

Sejak awal chick in, ayam sudah menggunakan tempat minum & pakan otomatis. Sebuah nipple drinker berkapasitas 10 – 12 ekor. Sedangkan sebuah tempat pakan otomatis (pan feeder) berkapasitas 45 ekor.

Pembatasan area pada saat brooding menyebab-kan tidak semua nipple drinker dapat diakses ayam, sehingga pada area brooding pada umur awal harus ditambahkan tempat minum manual.

Seiring dengan pelebaran area brooding, maka dilakukan penjarangan tempat pakan dan minum manual, hingga pada umur 14 hari seluruh tempat pakan dan minum manual sudah dihilangkan seluruhnya. Panduan ketinggian jalur air minum nipple drinker (water line drinker), ketinggian bola pada regulator air, dan perawatan drinker system dapat dilihat pada artikel Sistem Air Minum Broiler.

Ransum dan air minum harus diberikan segera setelah DOC datang karena bermanfaat dalam mempercepat penyerapan sisa kuning telur yang merupakan sumber nutrisi sementara dan sumber kekebalan (antibodi maternal) anak ayam. Untuk mengganti energi yang hilang saat transportasi, berikan air gula 2-5 % dan multivitamin (seperti Vitachick) pada air minum.

Pada 2-3 jam setelah chick in, lakukan pemeriksaan tembolok (crop fill). Konsumsi ransum dikatakan baik bila minimal 75% sampel DOC temboloknya teraba kenyal dan lunak yang mengindikasikan bahwa ayam sudah mengonsumsi cukup ransum dan juga air minum. Jika perlu, peternak dapat melakukan pemeriksaan kembali 24 jam setelah pemberian ransum dengan indikator 95-100% tembolok ayam harus teraba kenyal dan lunak.

 

(a) Jika suhu kurang panas → mendekati pemanas

(b) Jika suhu terlalu panas → menjauhi pemanas

(c) Jika suhu optimal → penyebaran merata

*Sumber: Cobb-Vantress, 2010

Biosecurity yang Ketat

Di luar komponen manajemen tersebut untuk menunjang biosecurity yang ketat maka perlu dilaksanakan program berikut:

  • Lakukan program vaksinasi sesuai kondisi daerah
  • Lakukan cleaning program (pencegahan), yaitu memberikan antibiotik spektrum luas untuk mencegah infeksi penyakit sebelum bibit penyakit masuk ke dalam tubuh ayam

Pemberian multivitamin (terutama vitamin C dan E) akan membantu peningkatan daya tahan tubuh anak ayam.

  • Pelaksanaan desinfeksi lingkungan secara rutin
  • Pembatasan orang dan kendaraan yang memasuki area kandang

 Sumber Referensi :

[1] The Importance of Chick Start. Cobb-Vantress. 2016

[2] Broiler Management Guide. Cobb-Vantress. 2010

[3]http://sinarmustikaraya.com/hh-super-saver-heater-hh-super-saver-heater/

[4]Brooding Guide for Optimum Breeder Development. Cobb-Vantress. 2013

[5] Info Medion Edisi Mei 2017 : Masa Brooding di Kandang Closed House

[6] Membangun Kandang Closed House. CPI PE. 2016

[7] Rekaman data Closed House MBLC Medion 2017

Manajemen Brooding Ayam Broiler
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin