Bapak Yayan Septiana – by email
Perkenalkan, saya Yayan Septiana, peternak ayam layer dari Sumedang, izin bertanya. Apakah bahaya dari mikotoksin dan bahaya kontaminasinya pada ayam pullet sebelum produksi? Terima kasih sebelumnya.
Jawab :
Terima kasih Bapak Yayan atas pertanyaan yang disampaikan. Mikotoksin merupakan hasil metabolit sekunder spesieskapang/jamur tertentu yang tumbuh pada bahan pangan maupun pakan. Saat ini telahdikenal 300 jenis mikotoksin, tiga jenis diantaranya yang banyak menyerang unggas dan berbahaya yaitu aflatoksin, fusariotoksin (T-2 toxin, DON, zearalenon dan fumonisinB1) dan okratoksin. Berbagai macam mikotoksin tersebut biasanya ditemukandalam produk pertanian (jagung, bekatul dan kedelai).
Kondisi musim hujan akhir-akhir ini juga patut menjadi perhatian sebab pengeringan jagung tidak maksimal dan kondisinya yang bervariasi. Jagung dengan kadar air >14% rentan menjadi tempat tumbuh jamur. Namun, pada pakan atau bahan pakan yang tidak terlihat berjamur juga berisiko terkena mikotoksin sebab salah satu karakteristik mikotoksin tidak dapat dilihat dengan mata.
Saat mikotoksin terkonsumsi ayam, produktivitas akan menurun, baik berupa hambatan pertumbuhan, penurunan produksi telur bahkan kematian. Jika menyerang pullet, efek terhambatnya pertumbuhan berisiko pada rendahnya pencapaian bobot badan sesuai target umur, keseragaman bobot badan yang rendah serta mundurnya awal produksi telur. Pencapaian bobot badan dan keseragaman sangat penting tercapai pada fase pullet dan sangat berpengaruh pada fase produksi.
Mikotoksin pun bersifat imunosupresan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh ayam, sehingga respon tubuh dalam membentuk antibodi hasil vaksinasi menjadi kurang optimal. Akibatnya ayam menjadi lebih mudah terinfeksi bibit penyakit.
Melihat berbagai risiko di atas, maka penambahan toxin binder menjadi solusi efektif dan paling banyak dilakukan untuk mengikat mikotoksin sehingga tidak “aktif” saat berada di dalam saluran pencernaan unggas. Freetox G merupakan salah satu inovasi dari Medion untuk membantu peternak dalam mengatasi mikotoksin. Freetox G mempunyai 3 keunggulan dibandingkan dengan produk toxin binder sejenis, yaitu:
- Memiliki kandungan Al₂O₃ untuk mengikat mikotoksin
- Memiliki dried yeast cell wall sebagai prebiotik dan toxin binder spektrum luas seperti zearalenon, fumonisin, T-2 toxin dan okratoxin
- Mengandung hepatoprotektor untuk memperbaiki fungsi hati yang rusak akibat mikotoksikosis
Pencegahan kontaminasi mikotoksin pada pakan maupun bahan baku pakan perlu dilakukan secara terpadu dan menyeluruh. Penggunaan toxin binder perlu didukung dengan manajamen yang baik, diantaranya dengan:
- Mempertahankan kadar air bahan pakan atau pakan kurang dari 14%
- Manajemen penyimpanan pakan yang baik (suhu, kelembapan, sirkulasi udara), penggunaan pallet, menerapkan sistem first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO)
- Manajemen pemberian pakan dan air minum yang baik (pembersihan tempat pakan, air minum dan karung yang digunakan untuk mengangkut pakan)
- Menyeleksi dan membuang pakan yang terkontaminasi jamur
- Perhatikan lama penyimpanan pakan