Bapak Chandra
Email: dchandra0400@gmail.com
Saya mendapati feses ayam berwarna kemerah-merahan, dari jumlah total populasi ada sekitar 20-30% ayam yang mengalaminya. Selain itu juga terdapat warna putih pada feses tersebut. Nafsu makan masih normal. Dari kondisi tersebut, yang saya tanyakan adalah:
- Apakah ayam saya mengalami koksidiosis?
- Jika benar, bagaimana pengaplikasian obat Toltradex yang benar/ tepat?
- Saya juga membaca bahwa penanganan koksidiosis harus dengan metode 3-2-3. Apakah ini tidak perlu jika obat yang digunakan adalah Toltradex. Jika menggunakan metode 3-2-3, bolehkah saya menggunakan vitamin pada periode 2 hari tanpa obat?
Jawab :
Terimakasih Pak Chandra atas pertanyaan yang diajukan, berikut akan kami bahas satu- persatu:
- Gejala feses merah pada ayam memang benar merupakan gejala dari koksidiosis. Selain gejala klinis tersebut dapat juga dilakukan pemeriksaan patologi anatomi melalui bedah bangkai. Pada kasus koksidiosis akan terjadi peradangan pada usus serta lumen (isi usus) berwarna oranye pepaya. Karena penularan dari koksidiosis dapat terjadi secara horizontal atau dari ayam yang sehat ke ayam yang sakit melalui feses merah yang ada di sekam, kami menyarankan untuk segera membersihkan feses yang berwarna merah tersebut dan menutupnya dengan sekam yang baru. Karena parasit penyebab koksidiosis tidak bisa dibunuh dengan desinfektan, kami menyarankan juga untuk memberikan kapur aktif pada lantai dan area kandang pada saat kosong kandang untuk membunuh parasit penyebab koksidiosis.
2. Toltradex merupakan antioksida yang bekerja pada semua tahap perkembangan sel Elmeria sp. (penyebab koksidiosis), sehingga lebih efektif dan cukup diberikan selama 2 hari berturut-turut. Dosis pemberian Toltradex adalah 0,14 ml per kilogram berat badan. Berikut contoh perhitungan Toltradex untuk 1000 ekor ayam dengan berat badan rata-rata 1 kilogram (perhitungan untuk kandang bapak dapat disesuaikan dengan rata-rata berat badan dan populasi).
Sehingga jumlah Toltradex yang dibutuhkan untuk 1000 ekor ayam dengan rata-rata berat badan 1 kg adalah 140 ml yang dilarutkan ke dalam kebutuhan air minum ayam. Pemberian Toltradex sebaiknya dibagi menjadi 2, yaitu 1/2 dosis (70 ml) diberikan pada pagi sampai siang hari jam 06.00 – 12.00 kemudian 1/2 dosis (70 ml) lagi diberikan pada siang sampai sore hari jam 12.00 – 18.00. Jumlah air yang dibutuhkan untuk melarutkan obat disesuaikan dengan kebutuhan ayam, misalnya jika perekor ayam membutuhkan 200 ml air minum per hari (mohon disesuaikan), maka dapat dihitung sebagai berikut :
= Jumlah air minum = 200 ml/ekor X 1000 ekor = 200.000 ml = 200 liter untuk 24 jam
sehingga kebutuhan air selama 6 jam adalah 50 liter
Sehingga Toltradex sebanyak 70 ml dapat dilarutkan ke dalam 50 liter air dan diberikan pada pagi hingga siang hari dan pada siang hingga sore hari.
3. Penanganan koksidiosis dengan metode 3-2-3 (3 hari diberi obat, 2 hari air biasa dan 3 hari diberi obat lagi) dilakukan jika pengobatan menggunakan antikoksidia golongan Sulfonamida (Koksidex, Coxy) karena pengobatan koksidiosis menggunakan produk tersebut hanya akan membunuh parasit pada 1 fase pertumbuhan saja (fase aseksual) sehingga waktu pemberian lebih lama jika dibandingkan dengan produk Toltradex. Antikoksidia golongan sulfonamida sebagian besar akan dimetabolisme di organ ginjal sehingga akan memperberat kerja ginjal. Oleh karena itu, pemberian antikoksidia menggunakan golongan sulfonamida dilakukan dengan metode 3-2-3. Perlu diperhatikan bahwa pengobatan koksidiosis sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan pemberian multivitamin yang mengandung vitamin B, karena vitamin B merupakan sumber nutrisi Eimeria sp. sehingga bisa memperparah infeksi. Pemberian vitamin dapat diberikan setelah pengobatan koksidiosis selesai, atau bisa juga dengan menggunakan produk suplemen yang tidak mengandung vitamin B seperti Imustim.