Beberapa bulan terakhir penghobi mengeluhkan kasus kematian mendadak pada ayam laga peliharaannya. Adapula penghobi lainnya yang menceritakan selain kematian mendadak juga nampak warna kebiruan pada jengger. Kematian mendadak dan jengger kebiruan dapat disebabkan karena faktor infeksius atau infeksi penyakit maupun non infeksius atau bukan infeksi penyakit.
Pada faktor non infeksius, kematian dapat disebabkan karena posisi ayam yang diletakkan pada kandang dengan sirkulasi udara tidak baik. Hal tersebut mengakibatkan ayam kekurangan oksigen atau udara segar. Selain itu bisa juga karena manajemen pakan yang tidak tepat, baik cara pemberian, kualitas atau kuantitasnya. Pada faktor infeksius, kematian mendadak bukan merupakan gejala spesifik pada suatu penyakit tertentu, namun bisa mengarah ke beberapa penyakit. Baik penyakit viral maupun bakterial seperti Avian Ifluenza (AI), Newcastle Disease (ND) atau kolera. Untuk dapat mendiagnosa secara pasti penyebabnya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut adanya gejala klinis maupun perubahan patologi anatomi (perubahan pada organ setelah dilakukan bedah ayam) yang didukung dengan uji laboratorium.
Pada ayam yang terserang penyakit kolera, gejala klinis yang dapat teramati yaitu penurunan nafsu makan, lesu, bulu mengalami kerontokan, diare yang awalnya encer kekuningan, kemudian akan berubah berwarna kehijauan disertai lendir, bernapas lebih cepat, daerah jengger dan pial dapat berwarna kebiruan. Setelah ayam dibedah dapat terlihat peradangan pada trakea, jantung, paru-paru, maupun lemak perut. Hati membesar, berwarna belang dan terdapat bintik-bintik putih akibat kematian jaringan.
Ayam yang terinfeksi penyakit AI yang bersifat ganas/ high pathogenic avian influenza (HPAI) ditandai dengan proses penyakit yang cepat disertai kematian tinggi. Gejala klinis lain yang bisa teramati misalnya jengger, pial dan kaki kebiruan, radang pada konjungtiva mata, akumulasi lendir di rongga mulut, gangguan pernapasan seperti batuk, bersin dan ngorok serta kadang ditemui gangguan saraf (tortikolis) namun tidak begitu signifikan terlihat jelas. Perubahan organ yang nampak setelah dilakukan bedah bangkai antara lain radang di saluran pernapasan atas meliputi sinus hidung, laring maupun trakea, paru-paru berwarna kehitaman dan kantung udara keruh. Perubahan yang ditemukan di saluran pencernaan antara lain ada radang di proventrikulus, usus, seka tonsil dan pankreas. Jantung dan lemak tubuh mengalami perdarahan berbentuk titik-titik, pelebaran pembuluh darah otak dan sering pula ditemukan perdarahan di otot pada maupun dada.
Sedangkan pada ayam yang terserang penyakit ND tipe ganas dapat bersifat akut atau berjalan cepat dengan tingkat kematian yang tinggi. Ayam akan menunjukkan gejala lesu, penurunan nafsu makan, ngorok, diare berwarna hijau lumut dan kadang-kadang disertai gumpalan putih dan muncul kelainan pada syaraf yaitu leher terpuntir. Perubahan yang terlihat ketika dilakukan bedah antara lain peradangan pada laryng dan trachea, radang pada papila proventrikulus, caeca tonsil dan peyer patches.
Dengan demikian, gejala jengger kebiruan atau kematian mendadak tidak dapat dijadikan patokan utama dalam mendiagnosa penyakit. Perlu adanya data informasi lain sebanyak mungkin untuk penarikan kesimpulan tentang penyakit yang menyerang ayam laga tersebut. Semakin banyak data yang diperoleh maka penarikan kesimpulan akan lebih mudah. Informasi data yang perlu dilakukan antara lain pola penyebaran, sejarah penyakit, maupun gejala-gejala klinis lainnya yang dapat teramati. Jika diperlukan dapat pula dilakukan uji laboratorium di MediLab untuk membantu meneguhkan diagnosis serangan penyakit.
Tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi kematian mendadak antara lain:
- Segera menyingkirkan dan memusnahkan ayam yang mati dengan metode penguburan atau pembakaran di lokasi yang berjauhan dari kandang.
- Memisahkan ayam dengan gejala ringan pada kandang yang berbeda (kandang isolasi).
- Jika mengarah ke penyakit kolera, ayam perlu diberikan antibiotik seperti Neo Meditril atau Tinolin Injection.
- AI dan ND merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga tidak ada obatnya. Jika yang ditemukan adalah kasus AI maka lakukan pemusnahan secara selektif dan ayam yang masih sehat dapat direvaksinasi dengan Medivac AI. Jika mengarah penyakit ND, dapat dilakukan revaksinasi darurat dengan Medivac ND Clone 45.
- Berikan terapi suportif untuk meningkatkan sistem imunitas atau daya tahan tubuh dengan Super Stamina, Super Strong, Solvit,atau Imustim.
- Melakukan desinfeksi kandang dan lingkungan sekitar kandang setiap hari dengan Neo Antisep, Medisep atau Zaldes.
- Dukung perawatan harian yang baik dengan memberikan ransum sesuai kebutuhan baik kualitas maupun kuantitasnya, sirkulasi udara lancar, dll.
Untuk mencegah agar ayam laga terhindar dari penyakit tersebut, hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Untuk penyakit yang disebabkan virus, salah satu pencegahannya melalui vaksinasi menggunakan Medivac ND La Sota, Medivac ND Clone 45, Medivac ND G7 Emulsion untuk mencegah ND dan Medivac AI untuk mencegah penyakit AI.
- Suplementasi penting dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh ayam laga tetap optimal sehingga tidak mudah terserang penyakit. Misalnya dengan Super Stamina, Super Strong atau Solvit.
- Hal yang tak kalah penting adalah penerapan sanitasi dan desinfeksi. Sanitasi dan desinfeksi selama pemeliharaan ayam laga harus terus-menerus dilakukan. Sanitasi dan desinfeksi kandang & peralatan kandang (tempat pakan, tempat minum) dan lingkungan sekitarnya secara teratur minimal 1 minggu sekali.