Bapak Eko – Aceh

Beberapa hari lalu, entok saya terserang penyakit dengan gejala awal kotoran berwarna putih (ada beberapa seperti pasta). Satu hingga dua hari kemudian entok tersebut malas bergerak dan makan. Hari ketiga, kepala entok teleng-teleng dan mata berwarna putih kebiruan. Kemudian hari ke empat atau lima, entok sudah mati semua. Ada juga yang langsung menunjukkan kepala teleng-teleng, kemudian mati dalam satu atau dua hari. Apa penyebab penyakit tersebut dan bagaimana penanganan serta pencegahannya agar tidak terulang?

Jawab:

Terima kasih Bapak Eko atas pertanyaan yang disampaikan. Berdasarkan gejala yang Bapak paparkan, ada kemungkinan entok di peternakan Bapak terserang penyakit Avian Influenza (AI). Gejala klinis yang dapat terlihat dari penyakit AI pada entok yaitu kematian mendadak, tortikolis (leher terpuntir), adanya selaput keruh putih kebiruan pada mata, feses putih kehijauan, keluarnya eksudat kental di hidung, serta penurunan produksi pada entok petelur. Akan tetapi pengamatan gejala klinis saja belum cukup untuk menentukan diagnosa suatu penyakit.

Selain dari gejala klinis, sebaiknya juga melakukan pembedahan untuk diamati perubahan patologi anatominya. Kemudian dapat diteguhkan dengan uji lab seperti uji polymerase chain reaction (PCR) dan sequencing. Perubahan anatomi yang dapat ditemukan pada kasus AI entok yaitu peradangan pada laring (laringitis) dan trakhea (trakheitis), hemoragi pada paru-paru, ptechie lemak jantung, ptechie lemak perut, peradangan dan dilatasi pembuluh daran pada ovarium, ovarium membubur, radang dan oedema pada oviduct, perdarahan pada otot, peradangan dan dilatasi pembuluh darah pada otak, pembengkakan ginjal, peradangan pada usus dan pankreas, kantung udara keruh.

Diagnosa banding dari penyakit AI yaitu Newcastle Disease (ND). Penyakit ND memiliki gejala klinis gangguan saluran pernapasan seperti ayam lemas, nafsu makan turun, ngorok, bulu kusam, diare berwarna hijau lumut bercampur putih serta tortikolis. Seringkali penyakit ND pada entok tidak disertai gejala klinis, entok terlihat normal namun berpotensi menyebarkan penyakit ND ke unggas lain.

Upaya pencegahan terhadap kasus AI dan ND pada entok yaitu sebagai berikut:

  • Melakukan vaksinasi

Adanya vaksinasi dapat melindungi entok dari serangan mikroorganisme dengan membentuk sistem kekebalan yang spesifik (antibodi terhadap suatu penyakit) secara optimal. Hal perlu diperhatikan dalam pelaksanaan vaksinasi adalah program vaksinasi yang sesuai dengan kondisi peternakan, waktu dan teknik pemberian vaksin yang tepat, dosis vaksin yang sesuai dan seragam, serta vaksinasi harus diberikan pada entok yang sehat. Vaksin yang umumnya digunakan pada entok yaitu vaksin ND, AI, dan Coryza. Contoh produk Medion yang dapat digunakan untuk vaksinasi pada entok yaitu Medivac NDG7-AI H5N1 Suptype, Medivac ND-Coryza Emulsion, dan Medivac Coryza T Chito. Untuk vaksin lain seperti Fowl Cholera, dapat diberikan berdasarkan riwayat kasus yang ada di kandang.

  • Penerapan biosecurity yang baik

Biosecurity bertujuan untuk meminimalkan bibit penyakit yang ada di kandang. Penerapan biosecurity secara menyeluruh mulai dari isolasi entok yang sakit, penyemprotan kandang minimal 2x satu minggu, serta sanitasi kandang, tempat pakan serta tempat minum juga perlu diperhatikan.

  • Penerapan manajemen pemeliharaan dan pemberian suportif yang optimal

Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu menciptakan suasana yang nyaman untuk entok sebagai contohnya dengan pengaturan ventilasi dan kepadatan yang baik, kemudian kecukupan nutrisi dan tata laksana pakan, serta pemberian suplementasi seperti pemberian Imustim, Vita Stress, atau Turbo untuk mengurangi stres, meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina, dan meningkatkan produktivitas.

Penanganan kasus bila mengarah ke AI dan ND yaitu sebagai berikut:

  • Pemberian suportif vitamin seperti Fortevit dan herbal seperti Imustim dapat membantu menigkatkan sistem kekebalan, mengingat penyakit diakibatkan oleh virus yang belum ada obatnya.
  • Memperketat semprot kandang setiap hari selama masih ada kasus, bertujuan untuk mengurangi tantangan penyakit yang ada di kandang.
  • Pemberian antibiotik seperti Tinolin atau Tinolin Inj. apabila ada infeksi bakteri sekunder.
Identifikasi gejala AI pada Entok/Itik
Tagged on:     
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin