Performa ayam komersil senantiasa mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Broiler modern saat ini dapat mencapai berat badan 2,27 kg pada umur 35 hari dengan konversi pakan kumulatif 1,5 kg pakan per 1 kg pertambahan berat badan (Cobb500 Broiler Performance, 2018). Sementara itu, layer modern saat ini mampu memproduksi 466 butir/ekor/periode (18-100 minggu) dengan konversi pakan kumulatif 2,14 kg pakan per kg telur (ISA Brown Product Guide, 2020).

Meningkatnya performa tersebut tentu tidak terlepas dari berbagai faktor, yaitu genetik, nutrisi pakan, lingkungan dan manajemen pemeliharaan. Keempat faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam memunculkan performa ayam yang optimal. Pakan menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan, sebab menghabiskan 70% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, penting sekali memperhatikan kualitas pakan yang diberikan, supaya performa ayam dapat optimal sesuai standar yang diharapkan.

Ciri Pakan Berkualitas

Pakan tidak hanya berkaitan dengan jumlah yang diberikan dan dapat dikonsumsi ayam, namun juga berkaitan dengan kualitasnya. Pakan berkualitas saat diberikan pada ayam mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, sehingga pertumbuhan maupun produksi dapat optimal. Beberapa indikator yang menandakan pakan berkualitas antara lain sebagai berikut :

  1. Bentuk sesuai fisiologis ayam

Pakan yang diberikan kepada ayam harus disesuaikan dengan kondisi fisiologisnya, termasuk di dalamnya adalah umur dan fase pemeliharaan. Terdapat tiga bentuk pakan ayam yang umum diberikan, yaitu mash (tepung), pellet dan crumble.

Pakan mash berisikan berbagai bahan baku yang sudah digiling halus dan dicampur menjadi satu. Pakan jenis ini umumnya diberikan untuk layer fase produksi, dengan tujuan mengontrol konsumsi dan efisiensi biaya pakan.

Pakan pellet merupakan campuran bahan pakan yang sudahdicetak dalam mesin menjadi bentuk butiran panjang. Pakan ini biasanya diberikan untuk broiler fase finisher supaya sekali patuk, ayam dapat mengonsumsi banyak pakan untuk menunjang laju pertambahan berat badan yang tinggi dan cepat.

Sementara itu, pakan crumble adalah pakan pellet yang sudah dihancurkan menjadi partikel butiran lebih kecil. Tekstur pakan crumble lebih kasar dari mash namun lebih lembut daripada pellet. Pakan jenis ini biasanya diberikan untuk broiler atau layer fase starter-grower. Tujuannya supaya konsumsi pakan dapat mencapai target untuk menunjang pertumbuhan yang capat, namun tetap menyesuaikan dengan kondisi sistem pencernaan ayam yang masih kecil dan berkembang.

2. Kecernaan tinggi

Kecernaan dapat menggambarkan tinggi rendahnya manfaat suatu jenis pakan. Kecernaan pakan yang tinggi menandakan semakin banyak nutrisi yang tersedia dan dapat diserap tubuh ayam untuk hidup pokok, pertumbuhan, produksi dan lain sebagainya.

3. Warna dan bau menarik

Pakan berkualitas tentu saja disukai oleh ayam. Hal tersebut dapat dilihat dari tampilan fisiknya yaitu warna dan bau. Ayam lebih menyukai pakan berwarna kekuningan dan bau khas pakan segar. Pakan berwarna kuning disamping sebagai perangsang nafsu makan juga menjadi indikator tingi rendahnya kandungan karotenoid di dalamnya. Sementara itu, pakan dengan bau apek tentu akan menurunkan palatabilitas (tingkat kesukaan pakan) dan nasfu makan ayam, sehingga konsumsi pakan dapat menurun.

4. Kandungan nutrisi lengkap

Kandungan nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhan ayam menjadi syarat penting pakan berkualitas. Banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh ayam mulai dari protein, energi, lemak, serat sampai vitamin dan mineral. Tidak terpenuhinya salah satu dari kebutuhan nutrisi tersebut melalui asupan pakan, maka produksi akan terganggu. Oleh karena itu, kandungan nutrisi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan ayam penting untuk mendukung pencapaian performa produksi yang optimal.

5. Tidak mengandung toksin Salah satu bentuk kerusakan yang sering ditemui pada pakan adalah kontaminasi mikotoksin (racun jamur). Toksin tersebut dihasilkan oleh jamur yang tumbuh dan mengontaminasi pakan maupun bahan pakan. Adanya kontaminasi mikotoksin tentu saja akan menurunkan kualitas pakan, sebab palatabilitasnya menjadi lebih rendah. Disampipng itu, mikotoksin pun dapat merusak sel-sel usus sehingga kecernaan nutrisi di dalam saluran pencernaan menjadi turun.

6. Antinutrisi rendah

Antinutrisi adalah senyawa yang secara alami terdapat di dalam bahan pakan. Senyawa ini tidak berefek racun, namun jika jumlahnya banyak dalam pakan dapat menurunkan kualitas pakan dari segi kecernaannya. Banyak jenis antinutrisi yang terdapat di dalam pakan unggas yang dapat dikategorikan menjadi antikarbohidrat, antiprotein dan antimineral. Antinutrisi tersebut dapat mengikat karbohidrat, protein maupun mineral, sehingga sulit dicerna oleh ayam dan hanya sedikit yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Imbas Pelarangan Antibiotic Growth Promoter (AGP)

Kebijakan pemerintah terkait pelarangan penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP) sudah diterapkan sejak awal tahun 2018. AGP sendiri merupakan antibiotik yang digunakan pada hewan dalam dosis rendah dengan tujuan meningkatkan produksi dan performa. Mekanisme kerja AGP yaitu menekan perkembangan mikroorganisme yang merugikan di dalam saluran pencernaan hewan sehingga absorbsi nutrisi menjadi lebih efisien.

Beberapa peternak melaporkan adanya penurunan performa produksi setelah kebijakan tersebut diberlakukan. Oleh karena itu, saat ini mulai dikembangkan berbagai jenis alternatif pengganti AGP mulai dari tanaman herbal, mikroba sampai berbagai jenis enzim. Tujuan utama penggunaan alternatif AGP tersebut adalah menjaga keseimbangan mikroflora saluran pencernaan dengan perbandingan 85% bakteri menguntungkan dan 15% bakteri patogen. Dengan terjaganya komposisi tersebut, maka fungsi barrier effect bakteri menguntungkan dapat bekerja optimal untuk mencegah kolonisasi bakteri patogen.

Salah satu produk herbal pengganti AGP adalah Optigrin. Kandungan Origanum vulgare dan Andrograpihs paniculata di dalam Optigrin terbukti mampu memelihara kesehatan saluran pencernaan ayam dengan cara merusak sel/dinding bakteri patogen dan membentuk lapisan pelindung pada vili-vili usus, sehingga usus lebih sehat dan pencernaan nutrisi pakan lebih optimal. Ekstrak herbal terstandar di dalam Optigrin aman digunakan setiap hari serta tidak meninggalkan residu maupun resistensi.

Kiat Menjaga Kualitas Pakan

Menjaga kualitas pakan diawali dari tahap penerimaan bahan baku, proses pembuatan, penyimpanan sampai dengan pemberian kepada ayam. Jika setiap tahap dapat dilewati dengan baik, maka kualitas pakan akan tetap terjaga sampai dengan pakan tersebut dikonsumsi dan dicerna oleh ayam. Beberapa kiat yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

  1. Penerimaan bahan baku

Saat bahan baku datang ke peternakan, segera catat no. batch, nama supplier, tanggal, dan jumlah muatan pakan. Setelah itu, lakukan pemeriksaan kualitas fisik dan kimia (jika perlu) terhadap pakan atau bahan baku yang diterima. Selanjutnya, simpan pakan di dalam gudang dan urutkan berdasarkan no. batch serta tanggal kedatangannya.

2. Pembuatan pakan

Potensi terjadinya human error sangat tinggi saat proses pencampuran pakan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas pakan yang dihasilkan. Hasil pencampuran haruslah homogen sebab sangat berpengaruh terhadap terpenuhi atau tidaknya kebutuhan nutrisi dari masing-masing ayam. Pastikan semua bahan baku pakan tercampur rata terutama yang berjumlah sedikit seperti feed supplement maupun feed additive.

3. Penyimpanan pakan

Kondisi penyimpanan yang buruk berpotensi menimbulkan kontaminasi sehingga kadar nutrisi pakan dapat menurun. Syarat umum gudang penyimpanan pakan yang baik adalah bersih, sirkulasi udara lancar, tidak lembap, suhu 26-28oC serta bebas dari hama (tikus, lalat, serangga).

Terapkan sistem penyimpanan first in first out (FIFO) atau first expired first out (FEFO). Jadi, prioritaskan pakan maupun bahan baku pakan yang berusia lebih lama atau lebih cepat tanggal kadaluarsanya untuk digunakan terlebih dahulu. Disamping itu, gunakan pallet setinggi 5 – 15 cm di bawah tumpukan pakan dan beri jarak 50 cm dari dinding supaya sirkulasi udara lancar dan tidak lembap.

4. Teknik pemberian pakan

Beberapa cara dapat digunakan supaya kualitas pakan tetap terjaga saat diberikan pada ayam. Semakin sering frekuensi pemberian pakan, semakin segar kondisi pakannya dan nafsu makan ayam semakin meningkat. Pemberian pakan pun sebaiknya dilakukan sebelum suhu lingkungan tinggi, sekitar pukul 03.00 – 08.00 dan 14.00 – 16.00 supaya tidak banyak pakan yang tersisa dan menurun kualitasnya. Disamping itu, kebersihan tempat pakan pun perlu diperhatikan. Lap atau cuci tempat pakan secara rutin setiap hari menggunakan larutan antiseptik seperti Medisep. Hal ini bertujuan mencegah tumbuhnya mikroba maupun jamur yang dapat mengontaminasi dan menurunkan kualitas pakan.

Meningkatnya performa produksi ayam modern perlu ditunjang dengan pakan berkualitas. Mengenali ciri pakan yang berkualitas dan mengetahui cara menjaga kualitasnya menjadi penting diketahui supaya kebutuhan nutrisi ayam terpenuhi dan performa bisa optimal. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Salam.

Pentingnya Pakan Berkualitas
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin