Bapak Rafa
Kudus – Jawa Tengah
Apakah obat yang efektif untuk mengatasi ayam yang terserang penyakit korisa (snot) bersamaan dengan berak kapur (pullorum)?
Jawab :
Yth. Bapak Rafa, terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Coryza (snot) sering juga disebut pilek pada ayam disebabkan oleh infeksi bakteri Avibacterium paragalinarum (Av. paragalinarum) yang termasuk bakteri Gram negatif (-). Bakteri ini menyukai lokasi di sinus hidung (sinus infraorbitalis). Gejala klinis Coryza dapat berupa leleran pada rongga hidung yang mula-mula berwarna kuning encer, lambat laun berubah menjadi kental, bernanah dengan bau khas (bau busuk/amis), serta area muka tampak bengkak. Berak kapur (pullorum) atau berak putih merupakan sebutan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum (S. Pullorum) yang juga merupakan bakteri Gram negatif (-).
Penyakit Coryza dan berak kapur sama-sama disebabkan oleh bakteri, maka untuk pengobatannya dapat menggunakan antibiotik. Bakteri Av. Paragalinarum dan Salmonella pullorum penyebab Coryza termasuk bakteri Gram (-) sehingga hampir semua golongan antibiotik efektif digunakan. Hanya saja untuk infeksi Av. Paragalinarum dalam pemilihan antibiotik yang diberikan melalui per oral (air minum atau cekok) diutamakan golongan yang memiliki daya serap di saluran cerna yang lebih baik. Hal ini dikarenakan bakteri tersebut menyukai lokasi di sinus hidung yang sedikit pembuluh darah.
Antibiotik yang efektif untuk mengatasi penyakit Coryza dan pullorum antara lain Neo Meditril, Therapy, Proxan-S atau Doctril. Dalam pemberian obat tersebut perlu diperhatikan beberapa hal seperti dosis, waktu pemberian dan durasi atau lama pemberian agar pengobatan efektif. Pemberian dosis yang kurang akan mengakibatkan ayam tak kunjung sembuh, begitu pula jika dosis yang diberikan melebihi batas dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh bahkan kematian. Waktu pemberian antibiotik sebaiknya dilakukan 2 kali sehari (dosis dalam 1 hari dibagi 2 untuk pemberian pagi dan sore), misalnya pukul 07.00-13.00 kemudian diberikan lagi pukul 13.00-19.00. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kadar antibiotik di dalam tubuh, sehingga obat akan tetap efektif dan agen penyakit dapat dibasmi secara tuntas. Lama pemberian juga harus sesuai dengan aturan masing-masing antibiotik, misalnya Neo Meditril diberikan selama 3-5 hari. Pemberian dosis yang tidak sesuai dan pengobatan yang tidak tuntas dapat mengakibatkan resistensi antibiotik Resistensi antibiotik atau kondisi dimana ketahanan bakteri meningkat terhadap daya kerja antibiotik tertentu sehingga bakteri menjadi tidak sensitif atau kebal terhadap satu jenis antibiotik.
Jika kondisi ayam cukup parah dan sulit untuk minum, antibiotik yang diberikan dengan cara suntik (injeksi) dapat menjadi pilihan. Terutama pada ayam-ayam yang terserang Coryza dan mengalami kebengkakan muka yang parah. Antibiotik yang dapat diberikan dengan cara suntik yaitu Neo Meditril-I, Medoxy-L atau Medoxy LA.
Selain pengobatan dengan antibiotik, Bapak dapat memberikan multivitamin seperti Vita Stress atau Fortevit untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pemulihan kesehatan setelah sakit.
Sebagaimana diketahui bahwa tempat favorit bakteri Av. paragalinarum adalah sinus hidung. Sementara di bagian tersebut minim pembuluh darah, yang menyebabkan obat yang mencapai lokasi tersebut hanya sedikit sehingga Coryza sulit dibasmi secara tuntas. Ayam yang pernah terserang bisa menjadi carrier atau pembawa, sehingga jika status kesehatan ayam menurun, penyakit Coryza dapat kembali menginfeksi. Menyadari sulitnya pengobatan Coryza, maka alternatif untuk mengendalikannya yakni pencegahan dengan vaksinasi.
Khusus untuk penyakit Coryza dapat dilakukan tindakan pencegahan melalui vaksinasi menggunakan Medivac Coryza T, Medivac Coryza T Suspension, atau Medivac Coryza Q Suspension. Panduan umum program vaksinasi Coryza pada ayam layer yaitu umur 6-8 minggu dan 10 minggu kemudian atau 2-3 minggu sebelum produksi. Sedangkan pada ayam broiler vaksinasi Coryza tidak menjadi program vaksinasi wajib, namun jika daerahnya rawan Coryza dapat dilakukan vaksinasi 1 kali pada minggu ke 1 atau ke 2 disesuaikan dengan umur kasus. Keuntungan apabila dilakukan vaksinasi akan terbentuk kekebalan terhadap Coryza sehingga saat ayam terkena Coryza akibat tantangan di peternakan cukup tinggi maka dapat menekan angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). Selain itu, proses penyembuhan pada ayam yang telah divaksinasi menjadi lebih mudah dan cepat.