Beternak sapi potong merupakan salah satu potensi bisnis yang menjanjikan karena permintaan pasar yang masih tinggi. Keberhasilan beternak sapi penggemukan dipengaruhi beberapa faktor seperti bibit, pakan, dan manajemen atau tatalaksana pemeliharaan. Salah satu yang berpengaruh pada produktivitas ternak yaitu program kesehatan. Oleh sebab itu penting untuk memperhatikan kesehatan sapi supaya tetap sehat dan produktif. Jika sapi terkena penyakit akan menyebabkan kerugian bagi peternak akibat penurunan bobot, kualitas dan penambahan biaya pengobatan dan perawatan. Usaha pencegahan dan pengendalian penyakit sangat diperlukan agar sapi yang dipelihara tetap sehat.
Karakteristik Sapi Sehat dan Sapi Sakit
Sebelum membahas tentang kesehatan ternak, alangkah baiknya kita kenali ciri-ciri sapi sehat dan sakit. Jika kita mengenali ciri-ciri sapi sakit bisa langsung diambil tindakan. Sapi sehat menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
- Nafsu makan baik (cenderung rakus) dan minum teratur
- Aktif dan tanggap terhadap perubahan situasi di sekitarnya
- Gerak tubuh seimbang, tidak sempoyongan/ pincang, bergerak tidak kaku
- Mata jernih dan tidak ada perubahan pada selaput lendir/kornea mata
- Hidung lembab
- Kulit/rambut halus mengkilat, tidak kusam dan tidak terdapat luka
- Dapat istirahat dengan tenang
- Kepadatan dan warna feses normal
- Frekuensi napas teratur (20-30 kali/menit)
- Denyut nadi 50-60 kali/menit
- Suhu tubuh normal 38,5 – 39 °C
Sedangkan sapi sakit dapat dikenali dengan perubahan berikut:
- Nafsu makan dan minum menurun
- Keluar leleran lendir tidak normal dari mata, hidung atau mulut atau hidung kering
- Mata sayu, cekung dan cenderung mengantuk
- Telinga terkulai
- Bulu kotor (tidak berkilau) dan berdiri
- Gerakan lesu, sulit berdiri atau berjalan
- Feses diare atau keras
- Kulit tidak elastis, hidung dan mulut kering
- Demam, frekuensi napas dan denyut nadi tidak normal
- Sapi terpisah dari kelompok
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Sapi
Kesehatan sapi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pakan yang diberikan, kondisi lingkungan serta daya tahan ternak, berikut penjelasannya:
- Kualitas pakan yang diberikan –> Pakan merupakan hal yang penting dalam beternak sapi. Pakan yang bernutrisi, segar dan bebas zat kimia berbahaya merupakan pakan yang baik untuk ternak sapi. Terutama yang bisa memenuhi kebutuhan pokok nutrisi seperti energi, protein dan serat kasar. Jika pakan yang diberikan tidak sesuai, maka akan terjadi kekurangan gizi yang menyebabkan target bobot tidak tercapai bahkan sapi mudah terserang penyakit.
- Kondisi dan kebersihan lingkungan –> Sirkulasi udara dan perubahan suhu lingkungan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan ternak. Perubahan suhu yang ekstrim dapat mengakibatkan stres pada ternak. Selain itu, kondisi lingkungan kandang yang kotor akan menjadi sarang bagi agen penyakit. Agen penyakit pun dapat menyebar di lingkungan melalui berbagai media perantara. Untuk itu kebersihan lingkungan harus selalu dijaga.
- Daya tahan tubuh ternak –> Daya tahan tubuh ternak merupakan pertahanan tubuh ternak dalam melawan agen penyakit yang masuk kedalam tubuh. Ternak yang memiliki daya tahan tubuh rendah akan mudah terserang penyakit.
Bagaimana Menjaga Ternak Sapi agar Tetap Sehat?
Agar sapi tetap sehat atau tidak mudah terserang penyakit dan cepat gemuk, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Memaksimalkan manajemen pakan
Pakan berperan penting dalam mendukung produktivitas. Pemberian pakan berkualitas dengan kandungan nutrisi dan jumlah yang cukup. Kualitas pakan, baik rumput maupun konsentrat, yang baik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ternak karena nutrisi yang diperlukan tercukupi. Jika perlu tambahkan Mineral Feed Suplement S untuk mencegah defisiensi mineral dan membuat sapi penggemukan menjadi lebih gemuk.
2. Lingkungan pemeliharaan yang nyaman
Sapi perlu mendapatkan sirkulasi udara yang baik, ruang gerak yang cukup, minim faktor penyebab stres seperti ketika stres panas misalnya dengan pemberian peneduh pada area kandang, penyediaan air minum yang cukup dan penyemprotan air/ hujan buatan sehingga dapat mengurangi panasnya suhu kandang. Pada pemeliharaan ekstensif/umbaran mencegah stres panas dapat dilakukan dengan adanya tanaman pelindung sehingga dapat digunakan ternak sebagi tempat berteduh.
3. Meminimalkan bibit penyakit di lingkungan
- Menjaga kebersihan kandang dan peralatan
Perhatikan sanitasi kandang dan kebersihan lingkungan dengan tidak membiarkan kotoran sapi menumpuk dan membersihkan sisa pakan secara rutin, serta menghindari adanya genangan air pada tanah/lantai. Selain itu, tanaman dan rumput-rumput liar di sekitar kandang dibersihkan serta dilakukan desinfeksi kandang secara rutin menggunakan Medisep, Antisep, atau Neo Antisep.
- Karantina sapi yang baru datang dan isolasi sapi sakit
Karantina bertujuan untuk memastikan sapi yang baru datang bebas dari penyakit dan menghindari penularan penyakit. Kandang karantina perlu terpisah dari kandang pemeliharaan sapi sehat. Di dalam kandang karantina sapi akan beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk adaptasi terhadap jenis pakan yang akan digunakan dalam usaha ternak sapi. Setelah 7-21 hari ternak dalam keadaan sehat, maka siap untuk dipindahkan ke kandang utama. Jika sapi positif terinfeksi penyakit tertentu, segera obati dan lakukan isolasi atau pemisahan karena sapi sakit sebagai sumber penularan penyakit.
4. Penerapan program kesehatan
Untuk menjaga kondisi sapi tetap sehat, upaya program kesehatan penting untuk dilaksanakan, misalnya:
- Pemberian suplemen
Pemberian suplemen pada sapi bertujuan untuk mengurangi stres, meningkatkan stamina dan daya tubuh sapi, serta menjaga produktivitas yang lebih baik. Pemberian vitamin B-kompleks pada ruminansia perlu dimasukkan dalam program pemeliharaan kesehatan secara rutin. Vitamin B-kompleks dapat diberikan minimal setiap 3-4 bulan sekali. Misalnya dengan pemberian vitamin dengan Injeksi Vitamin B Kompleks atau Vita B Plex Bolus. Vitamin B-kompleks dapat juga diberikan pada ternak yang sedang sakit untuk membantu kesembuhan dari penyakit. Suplemen juga dapat diberikan untuk mengatasi gangguan otot dan menambah asupan energi sebelum dan sesudah transportasi. Misalnya dengan pemberian Bioselvita. untuk suplai energi sapi sehingga performa menjadi lebih optimal.
- Pemberian obat cacing
Salah satu penyakit yang banyak menyerang ternak sapi adalah cacingan. Salah satu pengendalian dan penanganan kasus cacingan pada ternak adalah dengan program pemberian obat cacing secara teratur. Pemberian obat cacing merupakan langkah utama dalam upaya pengendalian dan penanganan cacingan baik pada pedet maupun sapi dewasa. Program pemberian anthelmintika/ obat cacing sebaiknya dilakukan sejak masih muda (umur 7 hari) dan diulang secara berkala setiap 2-3 bulan sekali guna membasmi cacing secara tuntas dan memutus siklus hidup parasit tersebut. Produk anthelmintika Medion yang dapat digunakan untuk memberantas cacing gilig, cacing daun dan cacing pita pada sapi yaitu Wormzol-B dan Wormectin Plus. Contoh program kesehatan untuk sapi penggemukan dapat dilihat pada tabel 1.
5. Pemeriksaan kesehatan harian
Pengamatan kesehatan sapi harus dilakukan setiap saat. Tujuannya agar terpantau jika ada gangguan kesehatan sapi terpantau dan mengetahui ada tidaknya abnormalitas pada ternak sehingga jika ditemukan ternak yang sakit atau mengalami kelainan dapat segera ditangani.
Pengendalian kesehatan ternak merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem usaha ternak terutama ternak sapi penggemukan, hal tersebut karena merupakan faktor penting yang memacu produktivitas dalam beternak.