Ayam laga yang tangguh dan prima dapat terbentuk dengan latihan yang cukup. Tentu berbagai macam latihan dapat dijalankan maksimal ketika ayam laga sedang dalam keadaan sehat. Namun, kenyataannya seringkali kesehatan ayam laga terganggu oleh penyakit-penyakit yang dapat menyerang kapan saja. Oleh karena itu, para penghobi perlu mewaspadai dan mengatasi tantangan penyakit tersebut dengan meningkatkan daya tahan tubuh ayam laga.
Penyakit pada Ayam Laga
Tantangan penyakit yang terus mengintai dapat menyerang kesehatan ayam laga kapan saja terlebih lagi ketika cuaca ekstrem. Kondisi saat ini dengan curah hujan yang cukup tinggi dapat menyebabkan ayam laga stres dan menurunkan daya tahan tubuh. Hal tersebut berdampak pada tingkat kerentanan serangan penyakit yang labih tinggi sehingga ayam laga akan lebih mudah sakit. Berikut ini beberapa penyakit yang perlu diwaspadai karena cukup sering terjadi pada ayam laga :
• Korisa
Korisa disebabkan oleh bakteri Avibacterium paragalinarum (Av. Paragalinarum) yang biasanya kasus penyakit ini meningkat saat pergantian musim atau pancaroba dan saat musim penghujan. Penyakit korisa dapat menyerang semua umur ayam laga dan dampak serangannya cukup besar, seperti target bobot badan sulit tercapai, penurunan performa saat latihan dan saat bertanding bahkan jika tidak dilakukan penanganan dapat menyebabkan kematian. Gejala yang paling menciri pada penyakit coryza adalah radang akut pada saluran pernapasan bagian atas, termasuk rongga hidung yang disertai adanya eksudat yang mula-mula berwarna kuning encer kemudian lambat laun berubah menjadi kental, bernanah, dan berbau khas (bau busuk/amis) sehingga ayam bersin-bersin, sulit bernapas dan ngorok. Selain itu, sinus infraorbitalis (bawah mata) membengkak, konjungtivitis, dan mata tertutup, nafsu makan hilang, dan terkadang terjadi diare.
• Chronic Respiratory Disease (CRD)
CRD atau sering disebut penyakit ngorok disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum yang dapat menyerang ayam pada semua umur. Bakteri ini tidak memiliki dinding sel sehingga sensitif dengan desinfektan, panas dan sinar matahari. Namun akibat tidak memiliki dinding sel maka bakteri ini dapat tahan terhadap antibiotik golongan penicillin yang target obatnya adalah merusak dinding sel bakteri. Penularan CRD dapat terjadi secara vertikal dari induk ke anaknya melalui telur. Selain itu juga dapat menular secara horizontal melalui kontak langsung dengan ayam sakit dan tidak langsung melalui media yang sudah terkontaminasi. Perlu diperhatikan juga bahwa ayam yang telah sembuh dari penyakit ini akan bertindak sebagai carrier dan bisa menjadi sumber penularan. Gejala klinis yang muncul dapat bervariasi, dari subklinis sampai terlihat kesulitan bernapas, tergantung derajat keparahan penyakit. Gejala klinis yang terlihat antara lain adalah keluar lendir dari hidung, ngorok, serta peradangan pada konjungtiva mata sehingga bengkak dan berair. Hal yang perlu diperhatikan dari CRD adalah penyakit ini bersifat imunosupresif atau mampu menekan sistem kekebalan ayam. Serangan CRD dapat menyebabkan kerusakan silia pada saluran pernapasan sehingga bibit penyakit lain mudah masuk ke dalam tubuh ayam. Di lapangan kasus CRD sering disertai komplikasi dengan penyakit colibacillosis, sehingga menjadi CRD kompleks.
• Kolera
Kolera disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang tahan hidup di dalam tanah atau bahan-bahan yang membusuk selama beberapa bulan namun mudah dirusak atau dimatikan oleh berbagai desinfektan maupun sinar matahari langsung. Kejadian penyakit kolera dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti kondisi stres akibat cuaca ekstrem, latihan fisik yang berlebihan, serangan penyakit imunosupresif, serta kondisi kandang kotor dan lembap. Ayam yang pernah terinfeksi penyakit ini dan kemudian sembuh dapat berperan sebagai carrier atau pembawa. Kolera merupakan penyakit yang mudah menular secara horizontal secara kontak langsung maupun tidak langsung. Gejala klinis yang terlihat antara lain lesu, bulu kusam, peningkatan frekuensi pernapasan, perubahan warna kulit pada jengger dan pial menjadi ungu kebiruan (sianosis) serta diare. Diare yang awalnya encer kekuningan, kemudian berwarna kehijauan disertai mucus (lendir). Namun kolera dapat juga berlangsung secara kronis yang merupakan lanjutan dari bentuk akut akibat dari tingkat keganasan bakteri yang rendah. Gejala yang terlihat umumnya berupa infeksi lokal seperti pial, persendian, alas kaki, serta sinus infraorbitalis yang nampak membengkak.
Avian Influenza dan Newcastle
• Disease
Penyakit AI yang bersifat ganas/high pathogenic avian influenza (HPAI) ditandai dengan proses penyakit yang cepat disertai kematian tinggi. Gejala klinis lain yang bisa teramati misalnya jengger, pial dan kaki kebiruan, radang pada konjungtiva mata, akumulasi lendir di rongga mulut, gangguan pernapasan seperti batuk, bersin dan ngorok serta kadang ditemui gangguan saraf (tortikolis) namun tidak begitu signifikan terlihat jelas. Perubahan organ yang nampak setelah dilakukan bedah bangkai antara lain radang di saluran pernapasan atas meliputi sinus hidung, laring maupun trakea, paru-paru berwarna kehitaman dan kantung udara keruh. Perubahan yang ditemukan di saluran pencernaan antara lain ada radang di proventrikulus, usus, seka tonsil dan pankreas. Jantung dan lemak tubuh mengalami perdarahan berbentuk titik-titik, pelebaran pembuluh darah otak dan sering pula ditemukan perdarahan di otot pada maupun dada. Sedangkan pada ayam yang terserang penyakit Newcastle Disease tipe ganas dapat bersifat akut atau berjalan cepat dengan tingkat kematian yang tinggi. Ayam akan menunjukkan gejala lesu, penurunan nafsu makan, ngorok, diare berwarna hijau lumut dan kadang-kadang disertai gumpalan putih dan muncul kelainan pada saraf yaitu leher terpuntir. Perubahan yang terlihat ketika dilakukan bedah antara lain peradangan pada laryng dan trachea, radang pada papila proventrikulus, caeca tonsil dan peyer patches.
• Kurap/Jamur
Korep atau kurap masih banyak diperbincangan di kalangan penghobi ayam laga terutama saat musim hujan seperti saat ini. Korep merupakan penyakit infeksi jamur pada kulit yang cukup menjadi perhatian karena dapat memengaruhi performa ayam. Jenis jamur yang paling banyak ditemukan pada infeksi jamur pada kulit adalah Microsporum gallinae. Selain itu juga dapat disebabkan oleh Microsporum gypseum, Trichophyton megnini, Trichophyton simii, Epidermophyton sp.. Penampakan gejala klinis penyakit korep akan muncul luka berkerak putih pada kulit yang tidak berbulu. Hal ini juga dapat meluas ke bagian kulit yang tidak berbulu dan sekitar dasar folikel bulu. Pada kasus yang berat ayam dapat merasa gatal bahkan kehilangan bulu dengan kondisi hiperkeratosis atau kondisi kulit menebal. Kasus yang paling sering ditemukan pada ayam laga adalah infeksi jamur pada jengger dan muka. Jika tidak segera ditangani maka jamur yang menyebabkan korep sangat cepat menyebar ke area kulit lainnya dan dapat menyebabkan kerontokan bulu. Kulit di sekitar area kerontokan bulu akan nampak kering, bersisik dan menebal. Kerontokan bulu umumnya terjadi pada bagian atas kepala. Namun dapat juga meluas pada leher maupun sayap. Dimana bulu mempunyai peran yang sangat penting terhadap performa ayam.
• Cacingan
Seperti halnya ayam layer dan ayam broiler, ayam laga juga berisiko terkena cacingan. Faktor pemicu terjadinya cacingan pada ayam laga adalah pemeliharaan yang kurang memperhatikan kebersihan. Infeksi cacing di saluran pencernaan dapat menyebabkan kerusakan lapisan usus (epitel vili-vili usus) dan kematian jaringan mukosa usus sehingga akan mengganggu proses penyerapan nutrisi pakan. Pada kasus cacingan yang cukup parah, ayam akan nampak kurang bergairah, lesu dan lemas, nafsu makan dan bobot badan menurun, ayam nampak pucat atau penurunan level warna merah, diare, bahkan hingga penurunan tenaga dan performa saat bertanding. Risiko terkena cacingan akan meningkat ketika musim lalat atau populasi lalat meningkat, terlebih saat musim penghujan. Curah hujan yang tinggi, kelembapan kandang meningkat serta kondisi pakan yang berceceran akan meningkatkan populasi lalat. Larva lalat dan lalat dewasa dapat berperan sebagai inang perantara bagi infeksi cacing pita (Raillietina sp.) pada ayam. Larva dan lalat dewasa sering kali termakan oleh ayam sehingga ayam dapat terserang cacing pita tersebut. Selain itu, lalat juga berperan sebagai vektor mekanik bagi cacing gilik (Ascaridia galli).
Pentingnya Daya Tahan Tubuh Ayam Laga
Daya tahan tubuh dan kesehatan menjadi salah satu modal penting bagi ayam laga supaya bisa menjadi lebih tangguh saat latihan maupun saat bertanding. Ayam laga dengan daya tahan tubuh yang tangguh dapat melawan berbagai tantangan penyakit, namun sebaliknya ketika daya tahan tubuh sedang menurun seperti akibat stres maka akan lebih rentan terserang penyakit. Terdapat peran penting dari pemeliharaan harian untuk bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh ayam laga. Oleh karena itu, penghobi perlu melakukan pemeliharaan harian dengan telaten setiap harinya bukan ketika sedang ingin ditandingkan saja. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan selama pemeliharaan harian :
• Sediakan kandang yang bersih dan nyaman
Bibit penyakit akan mudah berkembang biak pada lingkungan yang kotor, sehingga dengan rutin membersihkan kandang maka dapat meminimalkan tantangan bibit penyakit dari lingkungan. Kotoran ayam perlu dibersihkan karena apabila menumpuk terlalu lama dapat meningkatkan kadar amonia di kandang. Tingginya kadar amonia di kandang akan mengiritasi saluran pencernaan ayam sehingga dapat menyebabkan bibit penyakit mudah masuk dan menginfeksi. Kandang yang telah dibersihkan perlu dilanjut dengan desinfeksi seperti menggunakan Medisep atau Antisep. Selain untuk kandang, peralatan seperti tempat pakan dan minum pun perlu rutin dibersihkan dan didesinfeksi. Hal lainnya yang tidak boleh terlewat adalah perlu memberantas serangga seperti lalat karena dapat berperan sebagai vektor penyakit. Untuk membasmi lalat dapat menggunakan produk Larvatox, Flytox dan Delatrin. Pastikan juga terdapat ventilasi yang mencukupi sehingga kandang memiliki sirkulasi dan kualitas udara di dalam kandang yang bagus.
• Berikan pakan dan air minum berkualitas
Pakan yang berkualitas berperan dalam memengaruhi atau meningkatkan daya tahan tubuh ayam. Begitu juga sebaliknya pintu dari awalnya kasus penyakit dapat terbuka akibat pakan yang tidak berkualitas. Pastikan pakan diberikan secara teratur dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang karena hal tersebut merupakan sumber energi bagi ayam laga yang akan memberikan dampak pada performa dan tingkah laku saat ditandingkan. Air minum juga harus selalu tersedia dengan kualitas dan kebersihan yang selalu terjaga. Sanitasi air minum dapat dilakukan dengan desinfektan Desinsep supaya tidak ada kontaminasi bakteri di air minum.
• Menjaga kebersihan tubuh ayam
Ayam yang sehat berawal dari tubuh yang bersih dan bebas dari bibit penyakit. Mandikan ayam laga saat sinar matahari sedang cerah kemudian jemur hingga kering. Basuh kepala, wajah dan bagian bawah sayap ayam dengan menggunakan busa spons untuk menghindari ayam basah kuyup. Selain bertujuan untuk membersihkan tubuh ayam laga, dengan memandikan juga dapat membuat penampilan menjadi lebih menarik, segar, dengan warna bulu yang mengkilat.
• Berikan waktu latihan dan istirahat yang cukup
Latihan fisik dan mental penting dilakukan untuk ayam laga supaya memiliki kemampuan dan stamina yang tangguh. Sebelum mulai latihan, ayam laga dapat diberikan sedikit pakan untuk energi saat latihan. Latihan bisa dilakukan setiap pagi atau disesuaikan dengan kondisi fisik ayam. Latihan fisik dapat meningkatkan kekuatan otot sayap, kaki, badan, dan leher. Sedangkan latihan mental dengan latihan abar membantu supaya dapat meningkatkan emosi dan keberanian ayam laga. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu memaksakan latihan berlebihan karena latihan yang terlalu berat dapat memicu stres fisik dan menurunkan daya tahan tubuh. Waktu umbaran yang cukup sangat penting Selain itu memberikan waktu istirahat yang cukup untuk mengembalikan kondisi ayam setelah latihan.
• Berikan suplemen
Daya tahan tubuh ayam dapat menurun pada kondisi tertentu seperti stres akibat cuaca ekstrem atau setelah latihan dan bertanding. Kondisi stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan ayam laga rentan terserang berbagai penyakit. Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam laga saat kondisi-kondisi tersebut adalah dengan memberikan suplemen. Suplemen dapat membantu mengurangi efek stres , memperkuat sistem kekebalan tubuh serta meningkatkan stamina dan performa. Selain itu, suplemen juga dapat menjadi penyempurna dalam latihan dan perawatan, sehingga dapat menjadikan ayam laga tangguh, agresif dan bertenaga. Supertop New dapat diberikan pada ayam saat pemeliharaan harian sebagai suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh maupun memulihkan kesehatan setelah ayam sakit atau bertanding. Supertop New pun dapat diberikan sebagai suplemen booster untuk meningkatkan performa saat bertanding. Pemberian Supertop New 1/2-1 jam sebelum bertanding dapat membuat ayam laga menjadi kuat, agresif, lebih bertenaga dengan napas yang lebih panjang saat bertanding.
• Terapkan program kesehatan
Kesehatan ayam laga dapat terjaga apabila didukung dengan program kesehatan yang diterapkan dengan baik. Lakukan program vaksinasi sesuai jadwal dengan pertimbangan tingkat kerentana penyakit di lingkungan sekitar. Beri perhatian lebih pada penyakit-penyakit yang meningkat selama musim pancaroba seperti ND, AI maupun Korisa. Terapkan juga program deworming (pemberian obat cacing) secara rutin sebagai upaya pencegahan penyakit cacingan yang dapat bersifat imunosupresan atau menekan kekebalan, misalnya dengan pemberian Levamid untuk ayam laga.
Pemeliharaan harian yang baik dengan bantuan pemberian suplemen dapat menjaga kesehatan ayam laga tetap optimal. Hal tersebut dikarenakan ayam laga akan memiliki daya tahan tubuh yang tangguh untuk melawan berbagai tantangan penyakit.