Bapak Lalu Rahadi
Lombok – NTB
Apa penyebabnya ayam petelur milik saya tiba-tiba mati di dalam kandang cage dengan kondisi tubuh kurus dan jengger agak kebiruan? Terima kasih.
Jawab:
Yth. Pak Lalu Rahadi, terima kasih atas pertanyaannya. Jengger berwarna kebiruan merupakan salah satu gejala klinis dari beberapa penyakit. Untuk dapat mendiagnosa secara pasti penyebabnya harus melihat riwayat penyakit yang pernah ada di kandang tersebut, adanya gejala klinis maupun perubahan patologi anatomi (perubahan pada organ setelah dilakukan bedah ayam) yang didukung dengan uji laboratorium. Namun demikian jengger kebiruan dan adanya kematian bisa terjadi pada penyakit kolera atau Avian Influenza (AI).
Beberapa gejala klinis lain yang terjadi pada ayam yang terinfeksi kolera yaitu penurunan nafsu makan, lesu, bulu mengalami kerontokan, diare yang awalnya encer kekuningan, kemudian akan berubah berwarna kehijauan disertai mucus (lendir), peningkatan frekuensi pernapasan, daerah muka, jengger dan pial membengkak berisi materi berupa keju dan padat. Setelah ayam dibedah akan terlihat peradangan pada trakea, perdarahan berupa ptechiae (titik-titik) atau echymosis (menyebar/meluas) pada jantung, paru-paru, lemak jantung maupun lemak perut. Hati membesar berwarna belang dan terdapat bintik-bintik putih nekrosa.
Sedangkan pada gejala Avian Influenza bentuk akut (HPAI) ditandai dengan proses penyakit yang cepat disertai angka kematian yang tinggi, gangguan produksi telur, gangguan pernapasan, leleran dari mata yang berlebihan, kebengkakan di daerah kepala dan muka serta perdarahan di bawah kulit yang diikuti cyanosis atau warna kebiru-biruan pada kulit, kepala, pial dan jengger.
Meski begitu, disarankan untuk tidak menjadikan gambaran jengger kebiruan sebagai patokan utama dalam mendiagnosa penyakit. Perlu adanya data informasi lain sebanyak mungkin yang mengarah pada penarikan kesimpulan tentang penyakit yang menyerang ayam Bapak. Semakin banyak data yang diperoleh maka penarikan kesimpulan akan lebih mudah. Data-data yang perlu dilakukan antara lain pola penyebaran, sejarah penyakit, gejala klinis dan perubahan organ saat ayam sudah mati agar bisa didapatkan diagnosa penyakit yang lebih akurat. Jika perlu bisa dilakukan uji laboratorium di Laboratorium Medion (Medilab) untuk membantu meneguhkan diagnosis serangan penyakit metode HI test maupun ELISA pada dugaan serangan AI.
Tindakan penanganan yang perlu dilakukan saat ditemukan jengger biru yaitu :
- Buang bangkai ayam segera dan sejauh mungkin dari lingkungan kandang.
- Lakukan seleksi dan afkir ayam dengan kondisi parah.
- Segera pisahkan ayam dengan gejala ringan pada kandang yang berbeda (kandang isolasi).
- Jika mengarah ke penyakit kolera, berikan antibiotik seperti Koleridin, Therapy, dll. (pilih salah satu).
- Sedangkan jika yang ditemukan adalah kasus AI maka lakukan pemusnahan unggas secara selektif dan ayam yang masih sehat direvaksinasi dengan Medivac AI atau Medivac ND-AI.
- Berikan terapi suportif dengan multivitamin seperti Vita Stress atau Fortevit.
- Berikan ransum sesuai kebutuhan baik kualitas maupun kuantitasnya.
- Dukung dengan manajemen pemeliharaan ayam yang baik, seperti sirkulasi udara lancar, feses jangan basah, dll.
- Lakukan biosekuriti secara ketat, sebagai contoh penyemprotan kandang secara rutin dengan desinfektan (Neo Antisep, Medisep atau Zaldes), dll.
Selain akibat serangan infeksius, gejala kebiru-biruan juga bisa dikarenakan posisi ayam yang diletakkan di urutan paling ujung kandang baterai. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya asupan oksigen atau udara segar serta pakan dan air minum yang seimbang. Pemberian pakan dan air minum harus merata dan pastikan setiap ayam mendapat asupan seimbang serta sirkulasi udara yang lancar.