Bapak Agus Maulana
Klaten Utara – Jawa Tengah
Saya peternak ayam broiler. Saya ingin menanyakan mengenai faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan gizzard? Seberapa berpengaruhnya ukuran partikel pakan terhadap performa dan kecernaan ayam terutama untuk ayam broiler? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Jawab:
Gizzard merupakan organ pencernaan ayam yang mudah merespon perubahan ukuran partikel pakan. Gizzard berfungsi sebagai organ pencernaan mekanis dalam tubuh ayam, yakni memperkecil ukuran pakan sebelum masuk ke dalam usus halus. Ukuran pakan dalam usus halus berkisar antara 50-200 μm. Semakin tinggi ukuran pakan dalam gizzard, maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran pakan yang bisa masuk ke usus halus. pH Gizzard berkisar antara 2,5-3,5. Broiler yang mengonsumsi pakan dengan struktur yang keras atau dalam bentuk butiran, akan menurunkan pH gizzard sehingga pH-nya akan tetap asam dibandingkan pakan yang berbentuk tepung atau mash.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan gizzard ayam diantaranya feed intake atau jumlah konsumsi ayam dan pemuasaan yang biasanya dilakukan ketika feed intake tidak masuk standar sehingga pemuasaan ini akan memacu ayam untuk mengonsumsi pakan dalam jumlah banyak. Selain itu juga kandungan serat dalam pakan menjadi faktor yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan gizzard. Hal itu karena fungsi dari serat kasar adalah untuk meningkatkan kecernaan pakan dengan menstimulasi saluran pencernaan untuk berkembang secara optimal, termasuk gizzard. Perkembangan gizzard pertama kali distimulasi oleh pemberian pakan saat chick in dan masa brooding. Setelah itu, perkembangannya dipengaruhi penggunaan whole wheat atau gandum utuh dan ukuran partikel pakan yang dikonsumsi. Berat gizzard akan berkorelasi positif dengan ukuran partikel pakan yang berbentuk crumble atau butiran. Ketika DOC, pakan dengan bentuk medium dan partikel jagung yang kasar bisa meningkatkan berat gizzard 26-41%. Beratnya gizzard tersebut mengindikasikan gizzard yang berkembang.
Ukuran partikel pakan termasuk salah satu faktor non-nutrisi yang mempengaruhi kualitas fisik pakan dan performa pertumbuhan ayam. Ukuran partikel pakan yang terlalu kecil dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan gizzard, profil mikroba saluran pencernaan dan utilisasi nutrien. Peningkatan ukuran partikel pakan secara tidak langsung berkaitan dengan peningkatan status kesehatan, karena menstimulasi perkembangan saluran pencernaan, menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan, meningkatkan kecernaan nutrien dan waktu tinggal pakan.
Adanya pengaruh ukuran partikel pakan terhadap mikroba usus dapat dijelaskan dengan 2 mekanisme:
-
Berkembangnya gizzard dan meningkatnya sekresi HCl
Perkembangan gizzard dianggap sebagai gerbang utama dalam mencegah bakteri patogen masuk ke dalam saluran pencernaan bawah seperti usus. Gizzard yang telah berkembang sempurna akan memaksimalkan waktu retensi pakan. Hal tersebut berkaitan dengan adanya sekresi enzim-enzim pencernaan sehingga tingkat kecernaanya akan lebih optimal. Meningkatnya sekresi HCl akan membunuh mikroba patogen yang tidak bisa bertahan hidup dalam lingkungan asam.
-
Adanya kompetisi bakteri menguntungkan dan patogen dalam usus guna menjaga keseimbangan populasi mikroba
Tingginya vili usus duodenum berbanding lurus dengan meningkatnya ukuran partikel pakan yang dikonsumsi. Ukuran partikel berbentuk crumble atau pellet akan meningkatkan populasi Lactobacillus spp. Meningkatnya populasi Lactobacillus spp. biasanya menjadi keuntungan untuk inang (ayam) karena mereka dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella spp. Adanya bakteri menguntungkan dalam usus dapat membantu penyerapan nutrisi pakan dan menurunkan populasi bakteri patogen. Selain itu, suasana usus diharuskan selalu bersifat asam. Jika pH dalam usus meningkat, maka populasi bakteri patogen juga akan meningkat.
Gizzard yang tidak berkembang selain karena kurangnya stimulasi dan faktor-faktor yang dijelaskan di atas, juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi dari mikotoksin atau racun jamur dalam pakan. Saat ayam terkena mikotoksin, perubahan patologi anatomi khas berada di gizzard. Adanya keropeng atau luka dalam gizzard akan mempengaruhi perkembangan gizzard sehingga tidak bisa mencerna dan memperkecil ukuran pakan yang akan masuk ke usus halus. Akibatnya, jika ukuran partikel kurang kecil atau bahkan masih dalam bentuk butiran, usus akan kesulitan mencerna dan menyerap nutrisi sehingga performa ayam akan terganggu.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, bisa ditambahkan senyawa feed additive yang dapat mengikat racun jamur dalam tubuh ayam contohnya Freetox. Freetox merupakan produk yang mengandung Hidrated Sodium Calcium Aluminosilicate (HSCAS) yang berfungsi dalam mengikat racun jamur atau mikotoksin terutama Aflatoksin dalam tubuh ayam. Untuk dosis pencegahan, penggunaannya 1-2 kg/ton ransum, sedangkan untuk dosis pengobatan yakni 3-5 kg/ton ransum.