Bpk Moh. Ramadhan – by Email

Apakah risiko dan tingkat kematian LSD sama seperti PMK dan penyakit Jembrana?

Jawab:

Terima kasih Pak Ramadhan atas pertanyaannya. Saat ini di Indonesia sedang merebak tiga penyakit pada ternak sapi yang menarik perhatian karena kasusnya yang meningkat atau mewabah. Penyakit tersebut adalah lumpy skin disease (LSD), penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Jembrana. Jumlah kasus penyakit yang terus meningkat dan menyebar ke berbagai daerah menyebabkan kekhawatiran. Kematian pada ternak menjadi salah satu hal yang paling dikhawatirkan bagi peternak. Terdapat perbedaan risiko dan tingkat kematian antara LSD, PMK dan Jembrana (Tabel 1).

Risiko dan tingkat kematian dari tiga penyakit tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat keparahan dan upaya penanganan yang dilakukan. Apabila sapi terinfeksi dengan tingkat keparahan yang tinggi dan penanganan yang dilakukan kurang baik, maka akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kematian. Sedangkan jika ternak tersebut didukung dengan daya tahan tubuh yang baik serta penanganan dilakukan dengan cepat dan tepat maka kemungkinan untuk sembuh pun meningkat.

Berikut sekilas mengenai penyakit tersebut untuk dapat membedakan ciri khas penyakit, rute penularan, gejala klinis dan penanganan yang tepat untuk menurunkan tingkat kematian.

Lumpy Skin Disease (LSD)

LSD adalah penyakit infeksius akibat virus dengan ciri adanya nodul-nodul keras pada kulit di hampir seluruh bagian tubuh. Selain pada sapi, penyakit ini dapat menginfeksi kerbau namun tidak menular ke manusia (tidak zoonosis).

Penularan LSD dapat terjadi melalui jarak pendek yaitu kontak langsung dengan ternak sakit, gigitan vektor serangga (lalat, nyamuk, caplak) dan penggunaan jarum suntik yang berulang. Sedangkan penularan jarak jauh melibatkan transportasi ternak yang sudah terinfeksi ke daerah lain dan adanya vektor serangga yang berterbangan.

Masa inkubasi LSD terjadi selama 2-5 minggu. Gejala klinis yang terlihat selain adanya nodul-nodul pada kulit adalah demam tinggi, nafsu makan menurun, leleran pada hidung, keluar air liur dan air mata berlebih serta pembesaran kelenjar limfonodus superficial.

Penanganan LSD dilakukan dengan memisahkan ternak yang bergejala.Lalu mengatasi gejala yang muncul seperti memberikan Antisep pada luka di kulit dan memberikan Medipiron Injection sebagai anti radang, anti nyeri dan penurun demam. Selain itu berikan Injekvit B-Plex atau ADE-Plex Inj sebagai terapi suportif dan antibiotik Neo Meditril 10 LA untuk mengatasi infeksi sekunder.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

PMK merupakan penyakit virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah. Selain pada sapi, penyakit ini dapat menginfeksi kerbau, kambing domba dan babi. Namun penyakit ini tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia.

Penularan PMK terjadi melalui kontak langsung dengan ternak sakit, tidak langsung melalui media yang sudah terkontaminasi virus dan melalui udara. Masa inkubasi PMK terjadi selama 2-14 hari. Gejala yang khas dari PMK adalah adanya luka di daerah mulut dan teracak kuku. Selain itu ternak akan mengalami demam tinggi, penurunan nafsu makan, hipersalivasi, kepincangan, lebih sering berbaring dan dapat ditemui juga luka pada puting.

Penanganan PMK diawali dengan memisahkan ternak sakit dari ternak yang sehat. Lalu berikan Medipiron Injection untuk mengatasi gejala demam, nyeri dan radang serta berikan multivitamin Injekvit B-Plex. Untuk mengatasi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik (Lincomed LA atau Tysinol). Sedangkan untuk luka di daerah mulut dan kuku berikan antiseptik (Antisep) untuk mempercepat penyembuhan. Selain itu semprotkan Dicodine pada luka di kuku supaya cepat kering dan mencegah myasis.

Penyakit Jembrana

Penyakit Jembrana adalah penyakit viral yang hanya menyerang sapi Bali dan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. Penyakit ini bersifat akut dan tidak menular ke manusia. Sapi yang telah sembuh dari penyakit Jembrana akan menjadi carrier (individu pembawa). Untuk informasi lebih lengkap mengenai penyakit Jembrana dapat membaca pada bagian Ragam Ternak (halaman 18).

Dampak dan Risiko Penyakit LSD pada Sapi
Tagged on:         
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin