Kondisi cuaca yang ekstrem dapat menjadi faktor ayam laga mengalami stres sehingga rentan terserang penyakit. Apalagi ketika kebersihan lingkungan sekitar ayam laga tidak terjaga dengan baik maka akan mendukung agen penyakit semakin berkembang. Contoh penyakit yang perlu diwaspadai oleh penghobi ayam laga adalah Chronic Respiratory Disease (CRD) yang menyerang sistem pernapasan dan juga kolera yang menyerang sistem pencernaan.
Chronic Respiratory Disease (CRD)
CRD atau sering disebut penyakit ngorok disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum yang dapat menyerang ayam pada semua umur. Bakteri ini tidak memiliki dinding sel sehingga sensitif dengan desinfektan, panas dan sinar matahari. Namun akibat tidak memiliki dinding sel maka bakteri ini dapat tahan terhadap antibiotik golongan penicillin yang target obatnya adalah merusak dinding sel bakteri.
Penularan CRD dapat terjadi secara vertikal dari induk ke anaknya melalui telur. Selain itu juga dapat menular secara horizontal melalui kontak langsung dengan ayam sakit dan tidak langsung melalui media yang sudah terkontaminasi. Perlu diperhatikan juga bahwa ayam yang telah sembuh dari penyakit ini akan bertindak sebagai carrier dan bisa menjadi sumber penularan.
Masa inkubasi dari penyakit ini berkisar 6-21 hari dengan pola serangan yang ditimbulkan oleh CRD tergolong lambat. Ketika ayam mulai terjangkit M. gallisepticum, infeksi tersebut akan berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama dan baru bekerja menginfeksi secara akut ketika ayam mengalami stres. Gejala klinis yang muncul dapat bervariasi, dari subklinis sampai kesulitan bernapas, tergantung derajat keparahan penyakit. Gejala klinis yang terlihat antara lain adalah keluar lendir dari hidung dan ngorok. Gejala lain yang muncul adalah radang pada konjungtiva mata sehingga bengkak dan berair.
Hal yang perlu diperhatikan dari CRD adalah penyakit ini bersifat imunosupresif atau mampu menekan sistem kekebalan ayam. Serangan CRD dapat menyebabkan kerusakan silia pada saluran pernapasan sehingga bibit penyakit lain mudah masuk ke dalam tubuh ayam. Di lapangan kasus CRD sering disertai komplikasi dengan penyakit colibacillosis, sehingga menjadi CRD kompleks.
Kolera
Berak hijau adalah penyakit yang cukup sering terjadi dan dapat disebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah kolera. Kolera disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang tahan hidup di dalam tanah atau bahan-bahan yang membusuk selama beberapa bulan namun mudah dirusak atau dimatikan oleh berbagai desinfektan maupun sinar matahari langsung. Kejadian penyakit kolera dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti kondisi stres akibat cuaca ekstrem, latihan fisik yang berlebihan, serangan penyakit imunosupresif, serta kondisi kandang kotor dan lembap. Ayam yang pernah terinfeksi penyakit ini dan kemudian sembuh dapat berperan sebagai carrier atau pembawa.
Kolera merupakan penyakit yang mudah menular secara horizontal secara kontak langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, ayam laga terinfeksi P. multocida setelah kontak dengan ayam sakit atau ayam carrier yang telah sembuh. Penularan tidak langsung dapat ditularkan melalui berbagai macam media yang sudah terkontaminasi bakteri.
Penyakit kolera umumnya terjadi dalam bentuk akut dengan gejala klinis yang terlihat beberapa jam sebelum terjadi kematian. Gejala klinis yang terlihat antara lain lesu, bulu kusam, peningkatan frekuensi pernapasan, perubahan warna kulit pada jengger dan pial menjadi ungu kebiruan (sianosis) serta diare. Diare yang awalnya encer kekuningan, kemudian berwarna kehijauan disertai mucus (lendir). Namun kolera dapat juga berlangsung secara kronis yang merupakan lanjutan dari bentuk akut akibat dari tingkat keganasan bakteri yang rendah. Gejala yang terlihat umumnya berupa infeksi lokal seperti pial, persendian, alas kaki, serta sinus infraorbitalis yang nampak membengkak.
Penanganan dan Pencegahan
CRD dan kolera sama-sama penyakit bakterial yang dapat ditangani dengan cara sebagai berikut :
- Segera pisahkan dan tempatkan ayam laga yang terlihat mulai menunjukkan gejala CRD atau kolera di kandang yang berbeda (kandang isolasi).
- Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik seperti Ultraflox-K. Ultraflox-K merupakan antibiotik berbentuk kapsul dengan spektrum luas yang efektif melawan infeksi bakteri Gram (+) dan Gram (-) pada saluran cerna dan pernapasan seperti colibacillosis, CRD, kolera, dan CRD kompleks pada ayam laga.
- Terapi suportif dengan dengan multivitamin seperti Solvit Laga atau Red Power Injection untuk membantu mempercepat penyembuhan.
- Dukung dengan pemeliharaan ayam laga yang baik, seperti sirkulasi udara lancar, kandang bersih dan tidak lembap.
- Lakukan biosekuriti secara ketat seperti penyemprotan kandang setiap hari dengan desinfektan (Neo Antisep, Medisep atau Zaldes).
Tentunya sebelum ayam sakit lebih baik dilakukan pencegahan terlebih dulu supaya ayam laga tetap sehat dan terhindar dari penyakit CRD atau kolera. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
- Perhatikan kebersihan kandang dan sekitarnya dengan menerapkan sanitasi dan desinfeksi yang baik. Bersihkan kotoran setiap hari dan lakukan desinfeksi minimal seminggu sekali dengan Medisep atau Antisep.
- Rutin membersihkan dan mencuci peralatan kandang lalu rendam dalam desinfektan (Medisep).
- Kendalikan hama atau vektor pembawa penyakit seperti tikus dan lalat. Gunakan perangkap tikus dan untuk mengurangi populasi lalat dapat menggunakan Flytox.
- Tingkatkan daya tahan tubuh ayam laga tetap optimal sehingga tidak mudah terserang penyakit. Misalnya dengan pemberian Solvit Laga atau Red Power.
Kesehatan ayam laga penting dijaga supaya kondisi tubuh tetap prima dan tangguh saat ditandingkan. Oleh karena itu, upaya pencegahan penyakit seperti CRD dan kolera yang cukup sering terjadi pada ayam laga perlu dilakukan dengan baik supaya ayam laga tetap sehat.