Bapak Sonny

Email : centriosoft@yahoo.com

Ayam saya umur 12-14 hari banyak yang mati terkena colibacillosis. Bagaimana penanganannya?

Jawab:

Terima kasih Bapak Sony atas pertanyaannya. Colibacillosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli. Bakteri E. coli adalah bakteri enterik gram negatif dan merupakan flora normal di saluran pencernaan hewan, namun dapat menimbulkan penyakit apabila populasinya meningkat. Colibacillosis dapat ditularkan melalui kontaminasi air minum ayam, litter, udara, dan feses. Selain itu, Colibacillosis juga dapat ditularkan secara vertikal dari induk ke anak ayam.

Akibat Colibacillosis biasanya ayam mati secara akut setelah timbul gejala yang singkat yaitu anoreksia (tidak mau makan) dan lesu. Kematian anak ayam dapat terjadi sampai umur 3 minggu dengan gejala omphalitis, edema (pembengkakan), jaringan sekitar pusar menjadi lembek berkesan seperti bubur.

Kelainan yang dapat ditemukan setelah bedah bangkai yaitu organ ayam yang terserang Colibacillosis mengalami perikarditis (radang selaput jantung) berfibrin, peritonitis (radang lapisan tipis dinding bagian dalam perut), kantong udara yang menebal dan ditutupi cairan fibrin, salphingitis (radang oviduk), opthalmia (radang mata), dan pada anak ayam ditemukan omphalitis (radang pusar), enteritis (radang usus), serta synovitis (radang sendi).

 

Penanganan yang dapat dilakukan yaitu:

  1. Culling (seleksi) ayam dengan kondisi parah seperti bulu kusam, nafsu makan turun, pertumbuhan terganggu, diare berwarna hijau dan berbau khas, serta bulu kotor dan lengket di sekitar dubur. Culling ini dilakukan karena ayam yang sakit dapat menularkan ke ayam lain dan pada kondisi parah tingkat kesembuhan penyakitnya relatif kecil.

  2. Pemberian antibiotik dengan spektrum kerja untuk bakteri Gram negatif (tepat pemilihan obat). Hal ini dikarenakan bakteri E.coli merupakan bakteri Gram negatif atau agar sesuai dengan jenis bakteri. Antiobiotik yang digunakan seperti Neo Meditril, Proxan-S, Koleridin, Ampicol, Coliquin (pilih salah satu) dengan dosis berdasarkan bobot badan. Jumlah obat yang diberikan per harinya ke ayam akan berpengaruh terhadap keberhasilan penanganan. Dosis yang kurang akan menyebabkan ayam mudah terjadi resistensi (kekebalan) bakteri. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan obat dengan cermat (tepat dosis). Berikan antibiotik minimal 2 kali setiap 6 jam agar obat berada dalam tubuh minimal selama 12 jam. Misalnya penghitungan kebutuhan obat untuk 1 hari sebanyak 200 gram, maka dapat diberikan pagi – siang (07.00 – 13.00) sebanyak 100 g dan siang – sore (13.00 – 19.00) sebanyak 100 gram. Jumlah air minum yang digunakan untuk melarutkan obat disesuaikan dengan konsumsi air minum ayam. Tujuan cara pemberian ini agar dosis/jumlah obat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh ayam dengan tepat.

  3. Terapi suportif dengan pemberian vitamin juga dianjurkan untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan nafsu makan, antara lain dengan pemberian Fortevit, Kumavit, atau Solvit.

  4. Perbaiki manajemen kandang, seperti pengaturan kepadatan ayam sesuai Bobot badan dan memastikan sirkulasi udara lancar.

  5. Penyemprotan desinfektan menggunakan Antisep, Medisep atau Neo Antisep setiap hari untuk mengurangi populasi bakteri E. coli di lingkungan kandang.

Agar kasus serupa tidak terjadi pada periode berikutnya, usaha pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :

  1. Seleksi bibit atau culling DOC dengan kualitas tidak baik, seperti daerah sekitar dubur basah, pusar belum menutup. Hal ini karena dapat menyebabkan penularan bakteri E.coli.

  2. Manajemen litter agar tidak basah dan lembab. Dapat dilakukan pemberian Ammotrol pada air minum untuk mengontrol kadar amonia dan bau.

  3. Pemberian antibiotik/cleaning program, yaitu antibiotik yang diberikan sebelum gejala penyakit muncul. Cleaning program bertujuan untuk membunuh bibit penyakit, dimana sebenarnya di dalam tubuh sudah terinfeksi bibit penyakit namun belum menunjukkan gejala klinis yang nyata. Jadi untuk lebih amannya sebaiknya cleaning program diberikan 3-4 hari sebelum terjadinya munculnya gejala klinis berdasarkan pada kasus pemeliharaan sebelumnya. Pada kasus ini yaitu pemberian pada umur 9-11 hari.

  4. Treatment pada air minum yang diberikan ke ayam. Treatment yang dapat dilakukan yaitu sterilisasi menggunakan antiseptik. Sterilisasi/desinfeksi air minum dengan menggunakan antiseptik seperti Desinsep. Dosis pemakaian Desinsep yaitu : Desinsep 30 ml per 1000 liter air minum. Pada kondisi normal (farm sedang tidak ada kasus penyakit colibacillosis), program desinfeksi dapat dilakukan seminggu sekali atau tergantung kebutuhan. Sebaiknya setelah dicampur Desinsep, air minum diendapkan terlebih dahulu selama 6-8 jam sebelum digunakan untuk melarutkan obat. Namun jika di farm sedang ada kasus penyakit Colibacillosis program desinfeksi dapat dilakukan pada malam hari setelah pengobatan selesai dilakukan dan hentikan program desinfeksi menggunakan antiseptik, jika mendekati jadwal vaksinasi.

  5. Pencegahan lain yaitu melakukan sanitasi

    kandang dengan Antisep, Formades, atau Sporades. Litter dijaga agar tidak kering dan berdebu, dengan memasang litter tidak terlalu tebal (7-12 cm saja).


Info Medion Edisi Oktober 2017

Jika Anda akan mengutip artikel ini, harap mencantumkan artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

Collibacilosis
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin