Sirkulasi udara dan temperatur di dalam kandang memiliki peranan yang vital dalam closed house. Tanpa manajemen ventilasi yang baik, performa ayam yang baik mustahil tercapai. Dengan demikian pendukung sirkulasi udara dan temperatur seperti kipas dan evaporative cooling pad harus diperhatikan.
Ventilasi minimum
Ventilasi minimum adalah udara minimal yang diperlukan untuk mengganti udara dalam kandang sehingga tetap optimal bagi broiler. Ventilasi minimum menyediakan kecukupan oksigen (O2) dan menghilangkan uap air dalam kandang. Uap air yang berlebih dapat meningkatkan kadar amonia (NH3) dan menyebabkan sekam basah, sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit pada ayam.
Syarat ventilasi minimum harus terpenuhi dalam kandang closed house. Salah satu gejala terjadi jika ventilasi minimum tidak terpenuhi adalah penyebaran ayam tidak merata.
Anak ayam sampai 14 hari belum dapat mengatur suhu tubuhnya dengan baik dan anak ayam sampai 7 hari tidak boleh terkena tiupan angin dari kipas, namun syarat ventilasi minimum harus terpenuhi.
Ventilasi minimum dicapai dengan mengatur jumlah kipas yang menyala dan durasinya. Panduan untuk menghitung jumlah kipas menyala untuk kebutuhan ventilasi minimum ditunjukkan pada rumus berikut :
Jumlah kipas menyala (untuk ventilasi min.) = kebutuhan vol. udara total : kapasitas kipas
Contoh perhitungan:
Tentukan jumlah kipas menyala yang dibutuhkan untuk populasi broiler 10.000 ekor berumur 1 minggu dengan kipas berkapasitas 2.000 m3/jam!
Langkah 1:
- Ayam umur 1 minggu membutuhkan = = 2,8 m3 / 1000 ekor / menit
- Kebutuhan ventilasi minimum = 10.000 ekor x (2,8 m3 / 1000 ekor / menit) = = 28 m3 / menit
- Konversi satuan kapasitas kipas menjadi = (2.000 : 60) m3/menit = 33.3 m3/menit
Langkah 2:
Jumlah kipas menyala = 28 m3/menit : 33.3m3 /menit= 0, 84 kipas≈ 1 kipas menyala
Panduan penyalaan kipas
Setelah berumur 2 minggu, ayam mulai menghasilkan panas tubuhnya sendiri. Untuk menghasilkan bobot yang tinggi, broiler perlu melepaskan panas dari tubuhnya sehingga terhindar dari panas yang berlebih.
Panduan untuk menghitung jumlah kipas menyala pada broiler berumur 2 minggu hingga panen ditunjukkan pada rumus berikut.
Contoh perhitungan:
Kandang closed house yang berukuran:
Panjang = 100 meter
Lebar = 12 meter
Tinggi = 2 meter
Menggunakan kipas yang berkapasitas 31.300 m3 / jam. Jika ayam berumur 17 hari, dan diketahui kondisi lingkungan saat itu:
Suhu lingkungan = 30.5OC
Kelembapan = 70%
Tentukan jumlah kipas menyala untuk kandang closed house tersebut!
Langkah 1:
- Broiler umur 17 hari membutuhkan temperatur efektif 28OC (panduan tabel temperatur efektif lihat di artikel Mengenal Closed House & Dasar Sistem Ventilasi)
- Berdasarkan kondisi suhu lingkungan 30.5OC , %RH = 70%, serta suhu efektif yang dibutuhkan ayam 28OC, maka dibutuhkan kecepatan angin = 1 meter / detik (panduan tabel kecepatan angin lihat di artikel Mengenal Closed House & Dasar Sistem Ventilasi)
- Konversi satuan kapasitas kipas menjadi = (31.300 : 3.600) m3 / detik = 8.7 m3 / detik
Langkah 2:
Penomoran kipas
Untuk menciptakan keseragaman kecepatan udara di dalam kandang, maka penomoran kipas perlu diperhatikan. Penomoran kipas berselang seling dan yang sering digunakan ditunjukkan pada gambar 2.
Perawatan kipas
Perawatan kipas secara rutin tentu akan meningkatkan umur pakai kipas dan mencegah kerusakan saat operasional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kipas :
- Bersihkan sabuk (belt) kipas dan blade kipas dengan air sabun sebelum chick in
- Sebelum chick in, pastikan kekencangan sabuk kipas & putaran motor kipas, agar kecepatan angin yang dihasilkan tiap kipas seragam
- Kecepatan angin maksimal dalam kandang adalah 3 meter / detik. Kecepatan angin yang terlalu tinggi dapat menerbangkan debu sekam sehingga dapat menimbulkan gangguan respirasi pada ayam
Panduan penggunaan evaporative cooling pad
Evaporative cooling pad berfungsi untuk mendinginkan udara yang masuk dengan memanfaatkan penguapan air. Selama masa brooding, dianjurkan pompa evaporative cooling pad tidak dioperasikan. Menjalankan pompa evaporative cooling pad dapat menghasilkan udara yang terlalu dingin bagi anak ayam selama masa brooding.
Pompa evaporative cooling pad dioperasikan hanya jika temperatur dalam kandang di atas 28oC dan pada ayam berumur di atas 14 hari. Perlu diperhatikan bahwa dengan mengoperasikan pompa air pada evaporative cooling pad akan berdampak peningkatan kelembapan udara. Peternak tidak dianjurkan membasahi cooling pad saat %RH di atas 75%.
Kecepatan udara paling tinggi terdapat di dekat cooling pad. Oleh karena itu, lingkaran brooding diletakan di tengah kandang (tidak dekat cooling pad). Jarak pemisah berfungsi untuk menghindari ayam dari windchill effect yang berlebihan (mencegah anak ayam dari kedinginan).
Perawatan Evaporative Cooling Pad
Evaporative cooling pad yang sering terbasahi air dan terkena sinar matahari akan beresiko munculnya lumut pada badan cooling pad. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan penyemprotan evaporative cooling pad minimal sekali setiap bulannya dengan menggunakan larutan desinfektan (seperti Medisep). Larutan desinfektan akan mencegah pertumbuhan lumut dan bakteri pada cooling pad. Gunakan semprotan tekanan rendah dan bukan semprotan high pressure dalam membersihkan cooling pad.
Panduan penggunaan tirai inlet cooling pad
Evaporative cooling pad dilengkapi dengan tirai pada bagian dalam kandang. Tirai inlet cooling pad berfungsi untuk mengatur celah bukaan udara masuk ke dalam kandang.
Celah udara inlet dibuka dari bagian atas tirai inlet cooling pad. Besarnya celah udara inlet atau bukaan tirai inlet cooling pad disesuaikan dengan kecepatan udara yang diinginkan di dalam kandang. Umumnya bukaan tirai inlet cooling pad sekitar 60 – 80 cm untuk menghasilkan kecepatan udara yang masuk sekitar 1.8 – 2.5 meter / detik.
Pentingnya Menjaga Supply Listrik
Faktor listrik berpotensi besar menimbulkan kasus pada sistem closed house. Jika terjadi kondisi padam listrik, maka supply oksigen akan tidak memadai dan udara kotor dan lembap akan tertahan dalam kandang dan membahayakan kesehatan ayam.
Solusi untuk menghadapi padam listrik adalah dengan menurunkan tirai kandang secara manual ataupun secara otomatis menggunakan alat Emergency curtain drop. Alat emergency curtain drop dipasang di setiap sisi tirai kandang dekat dari katrol tirai kandang.
Pertanda Adanya Masalah Ventilasi
Aliran udara dalam kandang yang tidak merata menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan performa ayam. Oleh karena itu, amatilah perilaku ayam dan sekeliling kandang untuk mengetahui masalah ventilasi yang terjadi :
1. Ayam mengumpul di tengah kandang
Ayam mengumpul di tengah kandang atau seakan menghindari bagian tepi / sisi kandang. Hal ini disebabkan kecepatan angin terlalu lambat.
Umumnya kondisi kecepatan angin terlalu lambat dijumpai di sisi kiri dan kanan kandang, menyebabkan suhu di kiri dan kanan kandang menjadi lebih panas dibandingkan di tengah kandang. Oleh karena itu, ayam akan cenderung menghindari daerah yang panas tersebut (disebut juga dengan daerah dead spot).
Masalah ini dapat diatasi dengan memperkecil celah bukaan tirai inlet cooling pad atau memodifikasi atap dimana atap diberi plafon. Dengan pemasangan plafon menyebabkan udara panas yang berkumpul pada daerah aliran minim angin dapat dihindari.
2. Ayam mengumpul di sisi kiri dan kanan kandang & cenderung tidak banyak bergerak atau tidur
Pertanda ini disebabkan kecepatan angin yang terlalu cepat atau kencang, yang memberi dampak windchill effect yang besar, sehingga ayam menjadi kedinginan. Ayam yang kedinginan akan mengurangi aktivitas supaya energi dari pakan tidak terbuang untuk aktivitas gerak, dan digunakan untuk memanaskan tubuhnya. Dengan demikian, akan berdampak pada pengurangan feed intake dan perlambatan pertumbuhan broiler.
Hal ini dapat diatasi dengan memperlebar celah bukaan tirai inlet cooling pad atau mematikan beberapa kipas yang sedang menyala. Pastikan temperatur efektif yang dibutuhkan ayam tercapai.
3. Penyebaran ayam tidak merata
Penyebaran ayam yang tidak merata menunjukkan suhu kandang yang tidak merata. Suhu kandang yang tidak merata dapat disebabkan adanya lubang udara. Lubang yang terdapat pada kandang closed house merupakan suatu masalah besar.
Lubang udara juga menyebabkan masalah lain :
- Menimbulkan banyak area dengan aliran udara minim (“area mati”)
- Udara panas dan lembap akan berada pada area inlet, outlet, dan sisi – sisi kandang
- Daya kerja kipas semakin berat karena harus menarik udara dari lubang kebocoran
Lokasi yang perlu diperhatikan karena seringkali terjadi lubang udara adalah :
- Sambungan tirai kandang
- Tiang penopang lantai atas (lubang udara dari lantai dua ke lantai satu)
Kandang yang minim lubang biasanya memiliki tekanan statis minimal 25 Pa. Alat bernama manometer dapat digunakan untuk mengukur tekanan statis udara.
4. Sekam yang basah / lembap
Sekam yang basah atau lembap menunjukkan kecepatan angin yang terlalu lambat.
Selama masa produksi, banyak gas dan uap air yang dihasilkan. 80% air yang diminum oleh broiler akan diekskresikan menjadi uap air yang harus dibuang dari kandang. Uap air yang tidak terbuang lewat ventilasi akan diserap oleh sekam dan menyebabkan basahnya sekam.
5. Bau yang menyengat
Salah satu masalah yang biasa muncul di peternakan ayam adalah masalah bau kandang. Kandang yang berbau menyengat biasanya disebabkan oleh kandungan gas amonia yang tinggi. Gas amonia mempunyai daya iritasi yang tinggi, terutama pada mukosa membran pada mata dan saluran pernapasan ayam.
Saat kita masuk ke kandang dan bau amonia sudah tercium, berarti kadar amonia sudah diatas ambang batas (> 20 ppm). Di luar ambang batas aman ini, amonia akan menimbulkan kerugian pada ayam, baik berupa kerusakan membran mata dan pernapasan.
Beberapa penyebab peningkatan kadar amonia:
- Sistem sirkulasi udara yang terhambat
- Kepadatan kandang terlalu tinggi
- Manajemen litter yang kurang optimal
- Feses yang dikeluarkan ayam bersifat basah
Oleh karena itu, beberapa langkah untuk mencegah peningkatan kadar amonia adalah dengan:
- Pengaturan sirkulasi udara.
- Mengatur kepadatan kandang yang sesuai.
- Manajemen litter yang baik (lakukan pembolak-balikan litter secara teratur setiap 3-4 hari sekali serta memperhatikan kebocoran dari tempat minum ayam).
- Cek dan perbaiki kualitas nutrisi ransum (agar feses tidak basah).
Sumber Referensi :
CPI PE. 2016. Membangun Kandang Closed House
Cobb. 2012. Broiler Management Guide
Artikel: Evaporative Cooling Systems: How and Why They Work (Mississippi State University; 2013)
Marteen de Gussem. 2015. Broiler Signals (halaman 27). Netherlands: Roodbont Publishers
http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.php/mediapeternakan/article/view/8531/6684
http://info.medion.co.id/broiler/tata-laksana/1049-waspadai-gas-berbahaya-dalam-kandang.html
http://www.thepoultrysite.com/articles/3256/air-velocity-management-for-optimum-broiler-performance/