Email : sapij0745@gmail.com

Apakah ada obat untuk menyembuhkan kaki pengkor dan kaki kering pada ayam yang masih dalam masa brooding?

Jawab:

Terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan. Ayam yang mengalami gejala kaki pengkor merupakan tanda adanya kelumpuhan. Terkadang ditemukan ayam pincang, sulit berjalan, atau tidak bisa berjalan sama sekali. Secara umum penyebab kaki pengkor dimasa brooding dibedakan menjadi 2 faktor antara lain:

  • Faktor non infeksius

Traumatik bisa terjadi pada kaki ayam akibat benda tajam atau terjepit di sela-sela keranjang/boks DOC atau lantai kandang brooder. Jika luka masih ringan, maka dapat diobati dengan mengoleskan Antisep atau Neo Antisep. Faktor non infeksius lainnya yaitu terkait defisiensi nutrisi, seperti kalsium dan fosfor. Defisiensi vitamin B dan D3, serta mineral Mangan (Mn) juga bisa menimbulkan gejala lumpuh, sejak DOC atau umur muda jika asupan nutrisi mikro yang diperoleh rendah. Untuk itu, pemberian suplemen yang mengandung vitamin dan mineral seperti Mineral Feed Supplement A pada ayam yang baru tumbuh sangat membantu untuk mengatasi kasus kelumpuhan kaki akibat defisiensi nutrisi.

  • Faktor infeksius

Beberapa contoh penyakit infeksius yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada ayam antara lain :
a. Reovirus
Ayam umur 1 hari (DOC) biasanya lebih peka terinfeksi Reovirus melalui pernapasan (udara, red) ketimbang melalui alat pencernaan. Karena penyebarannya yang dapat terjadi sejak umur 1 hari, maka tingkat morbiditas infeksi Reovirus relatif cukup tinggi. Radang sendi akibat juga biasanya terjadi pada umur muda yaitu pada kisaran umur 3-4 minggu. Jika infeksi terus berlanjut, karena predileksi virusnya selain pada seka tonsil juga pada persendian, maka peradangan/pembengkakan kaki akan muncul. Pembengkakan kaki tersebut biasanya terjadi pada tendon metatarsal extensor dan digital flexor. Akibatnya, kaki ayam sulit digerakkan. Gejala klinis lain umumnya menyebabkan pertumbuhan tidak merata, kekerdilan, bulu terbalik, dan kematian meningkat. Saat ayam terlanjur mengalami lumpuh akibat infeksi Reovirus, maka ayam sudah tidak bisa diobati karena penyebabnya adalah virus. Tindakan penanganan yang bisa diambil adalah melakukan culling dan afkir pada ayam yang sudah mengalami kelumpuhan, pemberian Vita Stress atau Fortevit untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh ayam yang masih terlihat sehat dan mempercepat proses pemulihan. Sedangkan tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi Reovirus di antaranya dengan membeli DOC yang berasal dari induk ayam yang telah divaksin Reovirus oleh perusahaan pembibitan serta mengoptimalkan manajemen masa brooding.
b. Marek diseases
Penyakit ini disebabkan oleh herpesvirus. Pada kasus akut, ayam dapat mati secara mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis. Sedangkan pada ayam yang masih bertahan akan menunjukkan gejala depresi dan lesu, kemudian mengalami gangguan gerak, serta berlanjut dengan kelumpuhan pada alat gerak (kaki dan sayap), baik parsial (salah satu sisi) maupun seluruhnya. Gejala klinis pada kasus kronis, umumnya ditemukan kerusakan pada saraf tepi yaitu pada saraf ischiadicus yang menyebabkan kelumpuhan pada kaki, nervus brachialis menyebabkan kelumpuhan pada sayap (terkulai), nervus vagus yang menyebabkan gangguan dalam bernapas, serta leher menjadi terpuntir (tortikolis). Sama halnya pada kasus infeksi Reovirus, culling dan afkir ayam yang sudah mengalami kelumpuhan, pemberian multivitamin dosis tinggi seperti Fortevit untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi ayam yang masih terlihat sehat serta meningkatkan biosecurity secara ketat. Tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi Marek di antaranya dengan membeli DOC yang telah divaksin Marek oleh perusahaan pembibitan. Vaksinasi Marek dapat dilakukan pada anak ayam umur sehari (DOC) atau in ovo pada embrio umur 18 hari. Optimalkan manajemen persiapan kandang dan masa brooding. Lakukan sanitasi dan desinfeksi kandang serta pemberantasan dan pencegahan masuknya serangga pembawa virus ke dalam kandang.

Sedangkan untuk kaki kering, maka yang hal perlu dilakukan yaitu:

  • Berikan air gula 2-5% dan Gingertol untuk mengganti energi yang hilang dari tubuh ayam segera setelah DOC ditebar.
  • Bersamaan dengan pemberian air minum, berikan segera ransum sedikit demi sedikit karena bermanfaat dalam mempercepat penyerapan sisa kuning telur yang merupakan sumber nutrisi sementara dan sumber kekebalan (antibodi maternal) anak ayam. Serta mampu merangsang perkembangan organ pencernaan melalui peningkatan kapasitas pencernaan dan penyerapan usus.
  • Jumlah dan distribusi tempat ransum dan minum pun harus sesuai populasi dan merata sehingga ayam dapat makan dalam waktu bersamaan. Tempat ransum yang digunakan sebaiknya didesain khusus untuk anak ayam seperti Nampan Ransum DOC atau Tempat Ransum DOC.
  • Lakukan pemeriksaan konsumsi ransum dan air minum, 2-3 jam setelah pemberian ransum pertama melalui perabaan tembolok. Konsumsi ransum dikatakan baik bila minimal 75% sampel DOC teraba kenyal dan lunak yang mengindikasikan bahwa ayam sudah mengonsumsi cukup ransum dan juga air minum.
  • Ketika suhu brooding yang terdeteksi terlalu panas, maka peternak harus mengatur penggunaan pemanas dengan menurunkan suhu yang sesuai kebutuhan anak ayam.
Ayam Lumpuh dan Kaki Kering
Tagged on:         
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin