Hati merupakan organ penting yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi. Hati berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, sekresi empedu, pembentukan sel darah merah, detoksifikasi, serta penyimpanan vitamin dan mineral. Organ hati dapat mengalami kerusakan akibat serangan suatu penyakit. Jika terjadi kerusakan maka akan menyebabkan berbagai gangguan seperti:

• Penumpukan racun
Racun yang tidak dapat dihancurkan hati akan menumpuk di organ-organ penting seperti hati, otak, dan sel saraf. Racun yang menumpuk akan merusak membran sel normal sehingga mengganggu keseimbangan pengeluaran cairan tubuh.

• Gangguan proses metabolisme
Kerusakan hati akan mengganggu proses metabolisme sehingga pertumbuhan ayam dan produksi telur terhambat.

• Gangguan pembentukan sel darah merah
Gangguan ini berdampak pada kondisi ayam, seperti ayam menjadi pucat, lesu, nafsu makan turun dan gangguan pertumbuhan.

• Penurunan kekebalan tubuh
Kerusakan hati akan menyebabkan imunosupresi atau penurunan kekebalan tubuh. Hal ini akan meningkatkan risiko terinfeksi penyakit, meningkatkan keparahan penyakit, dan meningkatkan kesulitan pengobatan.Hal tersebut tentu dapat menyebabkan berbagai kerugian, di antaranya:
– Penurunan konsumsi ransum
– Pertumbuhan ayam tidak sesuai standar
– Penurunan produksi telur
– Mudah terserang penyakit
– Kerusakan organ penting
– Kematian

Kerusakan organ hati ditandai dengan perubahan warna, bentuk atau ukuran dan konsistensinya. Contoh perubahan warna yang dapat teramati yaitu hati menjadi pucat, belang, kuning, bintik putih, hijau keabu-abuan, warna lebih gelap (colangiohepatitis) atau adanya selaput putih kekuningan (perihepatitis). Perubahan bentuk atau ukuran hati akan nampak membesar dan bengkak, adanya bungkul-bungkul keras ataupun kematian jaringan berbentuk sirkuler seperti cincin-cincin. Sedangkan perubahan konsistensi terlihat hati menjadi rapuh atau bahkan menjadi lebih keras.

Perlu diketahui faktor-faktor yang dapat merusak hati agar pencegahan dapat dilakukan dengan tepat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada hati yaitu penyakit infeksius dan juga non infeksius seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.

Dari data yang dihimpun Medion, kejadian beberapa penyakit tersebut masih sangat tinggi baik pada ayam broiler ataupun layer (Grafik 1 dan Grafik 2). Begitu juga dengan penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu inclusion body hepatitis (IBH) yang tingkat kejadiannya masih cukup tinggi terutama pada ayam broiler sejak 3 tahun terakhir.

Penanganan Gangguan dan Kerusakan Hati

Tindakan penanganan pada gangguan dan kerusakan hati ayam dapat dilakukan sebagai berikut :
• Penentuan arahan diagnosa yang tepat. Dengan pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi penyebab gangguan hati seperti deteksi agen penyakit dengan uji histopatologi, PCR, sequencing, isolasi bakteri maupun deteksi antibodi.
• Tingkatkan biosecurity dan manajemen kandang yang baik. Isolasi ternak sakit untuk mencegah penularan. Desinfeksi kandang setiap hari dengan desinfektan yang efektif terhadap virus, bakteri dan jamur, seperti Medisep, Antisep, Sporades atau Formades serta air minum dengan Desinsep. Perhatikan pula kelembapan litter atau alas kandang.
• Melakukan pengobatan dan terapi suportif :
✓ Berikan antibiotik pada kasus penyakit bakterial (Colibacillosis, Fowl Typhoid, Fowl Cholera, Pullorum) menggunakan Neo Meditril atau Tinolin.
✓ Tambahkan suportif hepatoprotektor herbal untuk membantu memperbaiki fungsi hati menggunakan Heprofit.
✓ Pemberian multivitamin dosis tinggi (Fortevit) untuk daya tahan tubuh. Suplementasi vitamin, asam amino, maupun meningkatkan kadar protein dan lemak dalam ransum juga mampu menekan kerugian akibat mikotoksin.
✓ Pemberian toxin binder Freetox untuk menangani kasus mikotoksikosis serta pemberian ransum bernutrisi.

Pencegahan Gangguan dan Kerusakan Hati

Untuk mencegah gangguan dan kerusakan hati pada ayam dapat dilakukan sebagai berikut :
• Penerapan biosecurity yang ketat seperti penerapan 3 zona, pembatasan lalu lintas baik personal, barang ataupun kendaraan, kontrol vektor, sanitasi air minum ayam menggunakan Desinsep dan semprot kandang secara rutin menggunakan desinfektan seperti Neo Antisep pada kandang isi dan Sporades pada kandang kosong.

• Lakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit yang dapat merusak hati :
✓ Medivac IBH Emulsion atau ✓ Medivac ND T-IBH Emulsion untuk mencegah penyakit IBH
✓ Medivac AI untuk mencegah penyakit AI
✓ Medivac Fowl Cholera untuk mencegah fowl cholera

• Pemberian suplemen untuk menjaga kondisi kesehatan ternak :
✓ Multivitamin seperti Fortevit atau imunostimulan seperti Imustim untuk meningkatkan daya tahan tubuh
✓ Suplemen Heprofit secara rutin untuk melindungi fungsi hati tetap optimal.

• Penerapan manajemen ransum yang baik :
✓ Nutrisi dan jumlah ransum yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ayam
✓ Gunakan alas/pallet pada saat penyimpanan ransum serta kontrol suhu, kelembapan dan sirkulasi udara di gudang pakan. Terapkan prinsip first in first out (FIFO) atau first expired first out (FEFO) untuk pengeluaran pakan. Lakukan pemeriksaan kualitas ransum secara rutin serta pemberian toxin binder Freetox/Fungitox untuk mencegah mikotoksikosis.

• Penggunaan obat dengan tepat untuk menjaga fungsi hati. Pemberian obat sesuai petunjuk dan hindari penggunaan yang berlebihan atau tidak perlu.
• Memilih DOC yang bebas dari penyakit infeksius terutama penyakit yang bisa menyebabkan neoplasia (tumor) seperti LL dan Mareks.

Gangguan atau kerusakan hati menyebabkan kerugian yang sangat besar. Sehingga perlu upaya pengendalian dengan mengombinasikan biosecurity, vaksinasi, suplementasi dan manajemen pemeliharaan yang baik. Jika fungsi hati baik, maka performa ayam akan semakin optimal.

Mengatasi Gangguan Fungsi Hati pada Ayam
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin