Di zaman yang modern seperti sekarang ini, istilah investasi semakin sering muncul. Investasi merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk melindungi nilai aset yang dimilikinya agar tidak tergerus arus inflasi. Selain itu, investasi juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau menambah nilai aset dari modal awal yang dikeluarkan oleh si pemilik.

Perkembangan teknologi yang ada pun semakin memudahkan berbagai kalangan untuk berinvestasi. Berbagai platform yang ada saat ini memungkinkan kamu untuk mulai berinvestasi mulai dari Rp 100 ribu saja. Meski demikian, penting bagi Anda senantiasa belajar dan menggali informasi terlebih dahulu sebelum memulai investasi dalam bentuk apapun.

Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebelum berinvestasi :

1. Alokasikan penghasilan menjadi 3 bagian utama
Anda dapat mengalokasikan penghasilan bulanan dengan skema berikut :

  • 50% ke dalam rekening living untuk kebutuhan esensial harian seperti makan, keperluan rumah atau kost, dan transportasi.
  • 30% disisihkan dalam rekening saving yang bisa berupa tabungan, dana darurat, dan investasi (banyak financial player yang menyarankan investasi sebesar 10%).
  • 20% sisanya bisa dialokasikan dalam rekening playing untuk memenuhi kebutuhan hiburan melalui kegiatan yang menyenangkan.

2. Kenali instrumen investasi

Instrumen investasi merupakan pilihan aset dimana Anda akan menanamkan modal yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan kondisi finansial saat ini.

Berikut beberapa jenis instrumen investasi :

  • Deposito
    Deposito cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi dengan minim risiko. Anda hanya perlu menabung dalam jumlah dan jangka waktu tertentu di bank. Keuntungannya berasal dari bunga deposito yang besarnya sesuai dengan kebijakan masing-masing bank. Meski minim risiko, Anda tetap perlu berhati-hati dengan memilih bank yang terpercaya.
  • Emas
    Sama halnya dengan deposito, emas memiliki tingkat risiko yang rendah. Nilainya cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jika berminat untuk berinvestasi emas, Anda lebih baik memilih emas batangan ketimbang emas perhiasan. Anda dapat membeli emas melalui market place atau memilih tabungan emas di Pegadaian.
  • Reksa dana
    Reksa dana adalah instrumen investasi berupa wadah yang menghimpun sejumlah dana dari investor. Dana tersebut kemudian dipercayakan dan dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan pada suatu portofolio efek. Instrumen investasi ini bisa dimulai dengan modal kecil dan risikonya tidak terlalu besar. Reksa dana terdiri dari beberapa pilihan seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan indeks.
  • Obligasi/SBN (Surat Berharga Negara)
    Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Secara sederhana, saat Anda membeli obligasi, Anda sedang memberi pinjaman pada perusahaan atau pemerintah tersebut. Keuntungan berasal dari bunga pinjaman yang dikembalikan bersama pokok hutangnya. Sebagai pemula, lebih baik memilih obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah karena lebih aman dan tidak terlalu berisiko.
  • Saham
    Saat membeli saham, pada dasarnya Anda membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan. Keuntungan dari saham biasanya berasal dari dividen (pembagian keuntungan) dan pertumbuhan saham itu sendiri. Jika dibandingkan dengan investasi yang telah disebutkan di atas, saham cukup beresiko tinggi. Perlu pemahaman dan analisis mendalam sebelum Anda memutuskan untuk membeli saham sebuah perusahaan.
  • Fintech Peer to Peer (P2P) Lending
    Merupakan investasi yang dilakukan dengan menanamkan modal pada UMKM Indonesia untuk mengembangkan usahanya. Investasi ini biasanya mendapatkan profit bagi hasil atas keuntungan usaha.
  • Forex
    Forex atau singkatan dari foreign exchange adalah transaksi jual beli mata uang asing. Investasi ini masuk kategori high risk, high return sehingga perlu melakukan berbagai perhitungan dan analisis, serta kecermatan dalam memprediksi fluktuasi harga valas. Selain itu juga, pastikan untuk memilih broker forex resmi yang terdaftar Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

3. Pertimbangkan Hal Penting dalam Berinvestasi

Anda dapat mempertimbangkan hal – hal berikut :

  • Menyesuaikan profil risiko
    Profil risiko adalah batas toleransi risiko investasi yang bisa atau sanggup Anda tanggung. Maka pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.
  • Menggunakan dana milik sendiri
    Anda sebaiknya menggunakan dana milik sendiri, bukan pinjaman. Meminjam uang untuk diinvestasikan bisa menggerus margin keuntungan. Apalagi jika investasi yang dijalankan tidak berjalan baik, ini bisa menyebabkan hutang akan semakin menumpuk.
  • Memperkirakan jangka waktu sendiri
    Jangka waktu adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Pembagian jangka waktu biasanya terdiri dari jangka pendek (kurang dari 1 tahun), jangka menengah (1-5 tahun), dan jangka panjang (di atas 5 tahun). Semakin lama jangka waktunya, biasanya semakin besar pula keuntungannya.
  • Lakukan pemantauan investasi
    Beberapa instrumen memiliki pergerakan yang cukup aktif. Anda perlu memperhatikan pergerakan investasi agar mengetahui kondisi investasi setiap saat.
  • Jangan panik saat melihat nilai investasi turun
    Anda harus tenang, lakukan analisis untuk melihat kemungkinan naik atau memang harus dilepas agar kerugian tidak terlalu besar.
  • Jangan meletakan semua telur dalam satu keranjang
    Jika Anda meletakkan semua telur dalam satu keranjang, saat keranjang jatuh, maka hancurlah semua telur. Jika memiliki cukup banyak dana, Anda bisa membagi dana investasi di beberapa instrumen. Hal ini untuk berjaga-jaga apabila Anda mengalami kerugian di salah satu instrumen, Anda masih memiliki back up dari instrumen lainnya.

Sumber : Dari berbagai sumber

Rencanakan Investasi dengan Bijak
Tagged on:     
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin