Sampah masih menjadi salah satu isu lingkungan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020 total produksi sampah nasional mencapai 67.8 juta ton per tahun, dimana 37.3% berasal dari aktivitas rumah tangga. Oleh karena itu, sejak tahun 2019 KLHK aktif menjalankan Program Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah. Program ini bertujuan untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dan mengajak masyarakat untuk mulai melakukannya di rumah. Adapun manfaat memilah sampah adalah :

  • Agar sampah kering dan sampah basah tidak bercampur, karena jika kedua jenis sampah ini tercampur bisa menjadi sarang bakteri dan menimbulkan bau tak sedap
  • Menghindari material-material berbahaya yang tercampur (seperti sampah elektronik, obat-obatan, dan lain-lain)
  • Mempermudah dalam pengolahan dan daur ulang sampah
  • Meminimalisir sampah-sampah yang akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Berikut cara untuk memilah dan mengolah sampah yang baik :

1. Pisahkan sampah organik dan anorganik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan bisa terurai secara alamiah / biologis dan bisa dimanfaatkan kembali dengan proses pengolahan yang tepat, misalnya untuk pupuk kompos atau pakan ternak. Sampah organik terdiri dari :

  • Sampah organik basah, contoh : kuah, kaldu, tulang belulang, atau sisa makanan lain yang mengandung air
  • Sampah organik kering, contoh : dedaunan, ranting, kulit buah, dan sayuran yang belum dimasak
  • Sampah anorganik adalah jenis sampah yang dihasilkan oleh berbagai macam proses dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Contohnya berbagai macam plastik, kaleng, kertas, kaca, besi, tetrapack (kemasan berbahan dasar karton), dan lain – lain.

2. Olah sampah organik

Sampah organik basah bisa dimanfaatkan kembali untuk pakan hewan peliharaan (kucing atau anjing) dan sampah organik kering bisa diolah menjadi pupuk kompos atau tanam kembali (regrow) sisa sayuran seperti daun bawang, seledri, pakcoy atau kangkung.

3. Bawa dan serahkan sampah anorganik ke Bank Sampah

Apa itu bank sampah? Bank sampah adalah tempat pengumpulan sampah yang sudah dipilah dimana hasil pengumpulan tersebut akan disetor ke tempat pengepul sampah atau ke tempat pembuatan kerajinan untuk di-recycle. Bank sampah dikelola menggunakan sistem perbankan. Penyetor akan mendapatkan buku tabungan seperti menabung di bank. Menurut data KLHK tahun 2021, jumlah bank sampah yang tersebar di 363kab/kota di seluruh Indonesia sebanyak 11.556 unit.

Untuk menemukan bank sampah di lokasi Anda, kunjungi website https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ dan pilih menu Fasilitas Pengelolaan Sampah, lalu pillih Bank Sampah. Selain itu terdapat juga aplikasi bank sampah di smartphone seperti Octopus, mySmash, Bank Sampah KOMPIS, Mallsampah, dan lainnya.

Nah, itu cara memilah serta mengolah sampah yang bisa dilakukan di rumah. Anda bisa mulai mengaplikasikannya dari sekarang. Let’s Go Green & Go Healthy.

Referensi :

Menteri LHK: Pengelolaan Lingkungan Bisa Tersesat Bila Hanya Modis, Figuratif Dan Ilustrasi
Bagaimana Cara Memilah Sampah di Rumah?

Kelola Sampah dengan Program Pilah Sampah di Rumah
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin