Produktivitas susu sapi yang tinggi dan berkualitas baik menjadi salah satu hal penting untuk diperhatikan dalam beternak sapi perah. Untuk menjaga kualitas susu sapi perlu memperhatikan faktor kesehatan sapi terutama kesehatan ambing dan proses pemerahan susu yang baik. Dalam proses pemerahan perlu dilakukan dengan baik dan higiene. Perhatian khusus pada higienitas proses pemerahan susu menjadi hal yang sangat penting. Sebelum melakukan pemerahan perlu dipastikan semua dalam keadaan yang bersih, baik ambing yang akan diperah, tangan pemerah, serta peralatan yang digunakan.
Kebersihan pada ambing, kebersihan peralatan perah akan menghasilkan susu sapi yang berkualitas baik serta konsumen yang sehat. Jika pemerahan tidak dilakukan secara higiene, dapat beresiko sapi menjadi sakit dan produksi susu menurun. Kondisi sapi, tangan pemerah dan peralatan yang kotor dapat membawa mikroorganisme penyebab penyakit. Pada saat memerah susu, bakteri dari alas kandang dan tangan pemerah yang tidak bersih dapat masuk ke ambing yang menyebabkan ambing terinfeksi mastitis. Pemerahan susu yang tidak higien dapat menyebabkan susu ditolak di pengumpul susu. Manusia atau konsumen juga dapat beresiko terkena masalah kesehatan akibat mengkonsumsi susu atau produk olahan susu tersebut. Dengan hgiene yang buruk akan menambah maslah dan menyebabkan kerugian.
Melakukan pengetesan pada susu awal yang keluar dari ambing merupakan cara terbaik untuk memastikan kondisi susu yang baik. Beberapa strip awal akan membuka saluran puting susu dan membersihkan bakteri yang masuk dan yang berada di sekeliling lubang puting. Kemudian, barulah susu bisa dievaluasi. Lakukan striping ke permukaan yang gelap atau menggunakan gelas strip agar lebih mudah. Namun perlu diingat, dalam melakukan pemeriksaan susu awal yang keluar dari ambing (stripping) tersebut pemerah perlu memastikan tangan dalam keadaan bersih agar tidak menularkan penyakit.
Ketika susu bermasalah akan terlihat gumpalan yang terdiri dari protein susu. Di kasus yang parah, gumpalan juga mengandung protein darah yang pecah dari dinding pembuluh darah dan masuk ke dalam susu. Perubahan kualitas ini terutama disebabkan oleh mastitis. Pada mastitis subklinis, secara pemeriksaan fisik susu nampak normal namun akan menyebabkan penurunan produksi dan kualitas air susu sehingga merugikan peternak sapi perah. Jika diagnosa mastitis terlambat hal ini meningkatkan kemungkinan sapi lain terinfeksi. Semakin cepat sapi diobati maka semakin besar peluang sapi untuk sembuh.
Mastitis terjadi karena adanya infeksi mikroorganisme ke ambing melalui lubang puting kemudian mikroorganisme berkembang dalam jaringan kelenjar yang menghasilkan produk biologis dan metabolisme iritasi jaringan sebagai reaksi radang. Faktor predisposisi atau pemicu terjadinya mastitis antara lain luka pada puting akibat pemerahan yang kasar, lantai dan sikat yang kasar, sanitasi yang buruk baik area kandang, sapi peralatan dan pemerah yang kotor, serta kondisi status gizi sapi yang buruk, baik kuantitas dan kualitas pakan. Penularan mastitis dari seekor sapi ke sapi lain dan dari kuarter terinfeksi ke kuarter normal bisa melalui tangan pemerah, kain pembersih, mesin pemerah dan peralatan lain.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah mastitis dan menjaga kualitas susu yaitu penerapan manajemen pemerahan yang baik serta menjaga kesehatan ternak. Tahap proses pemerahan susu mulai persiapan, saat pelaksanaan dan setelah pemerahan harus diperhatikan.
Persiapan pemerahan:
- Membersihkan area kandang terutama lantai dan memandikan sapi. Jika perlu ekor diikat ke kaki agar tidak mengotori dan mengganggu saat diperah
- Peralatan yang akan digunakan bersih dan kering
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum memerah.
- Periksa setiap puting dan cek kesehatannya
Saat pelaksanaan pemerahan:
- Membersihkan ambing dengan air hangat kemudian lap dengan lap sekali pakai atau kain bersih
- Proses pemerahan dilakukan dengan interval yang teratur dan lembut jika dilakukan dengan tangan
- Gunakan pelicin saat memerah agar puting susu tidak terluka atau lecet
- Pemerahan dilakukan hingga tuntas
Setelah pemerahan:
- Sesudah diperah, ambing dicuci dengan air hangat
- Tiap puting dilap kemudian dipping/ celup puting dengan antiseptik (Antisep atau Neo Antisep)
- Memberikan pakan agar sapi tetap berdiri
Kesehatan sapi juga perlu diperhatikan agar kualitas susu tetap baik, terutama terhadap penyakit mastitis. Untuk mencegah mastitis dapat diberikan Mastigrin yang merupakan produk herbal dengan keunggulan tidak ada withdrawl time/ waktu henti obat, tidak ada residu obat, serta aman digunakan selama periode laktasi. Mastigrin juga mempunyai manfaat lebih untuk meningkatkan produksi susu. Dari hasil trial kerjasama dengan Universitas Diponegoro dengan penggunaan Mastigrin dapat meningkatkan produksi susu hingga 6-7% dan mencegah penurunan produksi susu hingga 11%. Begitu pula dari data trial penggunaan Mastigrin di KUD Tani Wilis kabupaten Tulungagung dapat meningkatkan produksi susu 6,6 %.