Ibu Ratih
Palangkaraya – Kalimantan Tengah
Bagaimana cara mencegah ayam terserang penyakit CRD, terutama saat musim hujan seperti ini?
Jawab :
Saat musim penghujan, kondisi lingkungan kandang cenderung lembap dengan suhu udara yang dingin. Kondisi ini bukan kondisi yang nyaman untuk ayam sehingga tingkat stres pada ayam akan meningkat. Selain itu, kondisi musim penghujan juga ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bibit penyakit.
Pada musim penghujan, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kualitas litter/sekam, dalam kadar kelembapan yang tinggi dan suhu yang rendah, litter akan cenderung basah. Dengan keadaan litter yang basah akan mengakibatkan kadar amonia dalam kandang akan meningkat. Amonia akan mengiritasi saluran pernapasan ayam sehingga berpotensi terserang penyakit saluran pernapasan.
Penyakit ngorok atau CRD merupakan penyakit saluran pernapasan yang bersifat kronis. Disebut “kronis” karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama dan sulit untuk disembuhkan. Salah satu gejala khas dari penyakit ini adalah ngorok, sehingga peternak lebih umum menyebutnya dengan penyakit ngorok. Penyebab utamanya adalah Mycoplasma gallisepticum yang menyerang saluran pernapasan. Predileksi bakteri ini berada di kantung udara. Jenis ini paling sering muncul di peternakan ayam komersial.
Meskipun keterlibatan M. gallisepticum dalam kasus CRD cukup tinggi (>50%), namun infeksi umumnya juga melibatkan faktor lain yang terkait dengan tatalaksana pemeliharaan terutama saat musim penghujan. Oleh sebab itu, mengandalkan penggunaan antibiotik sebagai satu-satunya senjata dalam menghadapi masalah CRD sangat tidak bijaksana. Manajemen pemeliharaan dan biosecurity yang tepat juga perlu diperhatikan secara menyeluruh meliputi :
1. Perhatikan sirkulasi udara
Saat musim hujan seringkali angin bertiup dengan kencang. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi stamina tubuh ayam. Oleh karena itu, atur sistem buka tutup tirai kandang. Selain itu, percikan air hujan jangan sampai mengenai tubuh ayam. Evaluasi kembali jarak genting terluar sehingga percikan air hujan tidak mengenai tubuh ayam. Selain itu, perbaiki kelayakan kandang seperti atap bocor, kondisi tirai penutup dan selokan yang harus lancar ketika air mengalir.
2. Cek kualitas dan kuantitas ransum
Kelembapan udara yang tinggi, akan memicu tumbuhnya jamur yang mencemari ransum. Jamur tersebut mampu menghasilkan racun yang jika dikonsumsi ayam akan menurunkan produksi dan bobot badan. Oleh karena itu, pastikan penyimpanan dan pemberian ransum tepat.
3. Lakukan desinfeksi kandang secara rutin
Semprot kandang dengan desinfektan (Antisep, Neo Antisep atau Medisep) secara rutin, misalnya 1 minggu sekali untuk menurunkan tantangan bibit penyakit yang ada di dalam kandang. Selain itu, penambahan Antisep, Neo Antisep atau Medisep ke dalam air minum juga bisa menurunkan resiko penularan penyakit melalui air minum.
4. Penambahan feed supplement
Penambahan suplemen dengan kandungan vitamin dan elektrolit akan membantu menjaga stamina tubuh ayam petelur tetap optimal. Feed supplement yang bisa diberikan antara lain Vita Stress, Vita Strong atau Fortevit. Pemberian vitamin ini harus didukung penerapan 3 point sebelumnya, yaitu tata laksana yang baik dan biosecurity secara ketat. Selain itu, bisa juga diberikan imunostimulan herbal seperti Imustim untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan Ammotrol untuk mengurangi kadar amonia.