Edisi 04/17
Mengapa Coryza Selalu Berulang?
Coryza atau yang lebih dikenal dengan istilah snot merupakan penyakit bakterial yang cukup familiar di kalangan peternak unggas. Serangan coryza masih tetap menimbulkan kerugian karena tingkat penularannya yang cepat, terlebih lagi kondisi cuaca yang ekstrem sangat mendukung bakteri Av. Paragallinarum menginfeksi saluran pernapasan atas ayam.
Dari data Tim Technical Education and Consultation (TEC) Medion menunjukkan bahwa coryza di tahun 2016 menempati peringkat kedua temuan penyakit pada ayam petelur, bahkan selama dua tahun sebelumnya selalu menempati peringkat pertama. Sementara pada ayam pedaging, penyakit ini tidak pernah keluar dari peringkat empat besar. Dua-duanya sama-sama rentan terserang.
Suhu yang rendah di bulan-bulan basah dan lingkungan yang kurang bersih menyebabkan tingginya gas amonia di dalam kandang sehingga mengiritasi saluran pernapasan dan membuka kesempatan bibit penyakit menginfeksi dan menurunkan kekebalan tubuh ayam. Kondisi lain yang dapat mempertinggi peluang ayam terkena coryza ialah sistem pemeliharaan multi-age dimana ayam yang sudah sembuh dari serangan coryza akan bertindak sebagai carrier (pembawa).
Mengetahui penyebab berulangnya coryza, artikel utama Info Medion edisi April 2017 ini akan membahas detail mengenai penyakit yang satu ini. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa pencegahan coryza dengan vaksinasi belum mampu sepenuhnya melindungi ayam terhadap serangan penyakit ini. Vaksinasi perlu didukung dengan perbaikan tata laksana pemeliharaan serta melaksanakan biosekuriti secara ketat.
Sebagai pelengkap, kami sajikan artikel suplemen mengenai pentingnya mengoptimalkan konsumsi pakan ayam agar menghasilkan produktivitas tinggi dan tidak mudah terserang penyakit. Selain artikel utama dan suplemen, tak lupa kami berikan pula rubrik menarik lainnya dalam rubrik konsultasi teknis, info harga daging dan telur, serba serbi, dan peristiwa. Selamat membaca dan sukses selalu.
