Bapak Rizal Ali
Banjarmasin
Ayam kampung saya menderita sakit dengan gejala yang terlihat berbeda-beda, 1 ekor terlihat batuk, ngorok, bersin dan diare berwarna hijau kekuningan. Pada ayam yang kedua tidak batuk, ngorok dan bersin tetapi diare berwarna hijau keputihan, yang ketiga batuk, ngorok, bersin, keluar ingus dari hidung, mata berair dan diare berwarna hijau keputihan. Ayam yang lain terlihat keluar ingus dari hidung, batuk, ngorok, bersin dan diare berwarna keabu-abuan.
Yang ingin saya tanyakan yaitu, 1. Apa mungkin dalam 1 lokasi pemeliharaan dapat terjadi komplikasi penyakit (Lebih dari 1 penyakit) ? 2. Apa gejala dari penyakit-penyakit CRD, Korisa, dan kolera mengingat ketiganya memiliki gejala klinis yang sama? dan bagaimana pengobatannya? 3. Apakah ayam yang terkena korisa juga batuk dan ngorok?
Jawab:
Terima kasih Bapak Rizal Ali atas pertanyaannya.
-
Sangat mungkin adanya komplikasi lebih dari satu penyakit. Saat ayam sakit, sistem kekebalan tubuh menjadi menurun, sehingga ayam akan mudah terinfeksi berbagai jenis penyakit. Kondisi ini akan semakin parah jika lingkungan tidak nyaman, seperti kadar amonia di dalam kandang terlalu tinggi, populasi ayam yang terlalu padat, dan stres akibat cuaca panas.
-
Diagnosa pada ayam yang sakit selain melhat dari gejala klinis juga dapat melalui perubahan organ yang terlihat setelah dilakukan bedah bangkai (nekropsi). Hal ini dilakukan untuk mengarahkan ke suatu penyakit berdasarkan kelainan dan perubahan organ (patologi anatomi) yang terjadi.
-
Penyakit CRD
Gejala klinis yang terlihat yaitu ngorok terutama pada malam hari, susah napas, konjungtivitis (radang konjungtiva), keluar ingus dari hidung, diare berwarna hijau keputihan. Sedangkan perubahan organ/ patologi anatomi yang terjadi yaitu rongga dan sinus hidung berlendir, laring dan trakhea radang, kantung udara keruh. Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian antibiotik seperti Neo Meditril atau Doxytin. Pemberian multivitamin dosis tinggi seperti Fortevit untuk meningkatkan stamina tubuh ayam. Selain itu juga dilakukan penyemprotan kandang dengan desinfektan Antisep atau Neo Antisep.
-
Infectious coryza/Korisa
Gejala klinis yang terlihat yaitu bersin, ngorok, keluar eksudat kental dari hidung dan berbau khas, muka bengkak dan mata tertutup (kondisi parah). Sedangkan perubahan organ/patologi anatomi yang terjadi yaitu sinus hidung terdapat peradangan dan adanya eksudat kental dan berbau khas, trakhea mengalami peradangan dan adanya eksudat. Jika serangan korisa sudah menyebabkan ayam mengalami kebengkakan muka yang parah dan nafsu makan turun, berikan antibiotik injeksi seperti Gentamin, Medoxy-LA, atau Vet Strep. Ayam dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang (ayam masih bisa makan dan minum), perlu diobati antibiotik yang memiliki daya serap lebih tinggi ke jaringan, seperti Amoxitin, Proxan-S, Doctril, atau Neo Meditril. Isolasi atau pisahkan ayam yang terlihat sakit, kubur ayam yang mati sejauh mungkin dari lingkungan kandang, serta pemberian multivitamin, seperti Fortevit, Vita Stress atau Vita Strong untuk meningkatkan kondisi tubuh ayam.
-
Fowl Cholera/Kolera
Gejala klinis yang terlihat yaitu feses hijau, muka, jengger dan pial membesar, gangguan pernapasan dengan keluarnya leleran hidung. Sedangkan perubahan organ /patologi anatomi terjadi yaitu jengger dan pial bengkak berisi materi berupa keju padat, trakhea radang, bintik-bintik perdarahan pada otot jantung, lemak abdomen, ventrikulus, mukosa usus, hati membesar berwarna belang, dan terdapat bintik-bintik putih. Pengobatan dengan pemberian antibiotik yang efektif untuk bakteri Gram negatif seperti Koleridin, Collimezyn, atau Ampicol. Setelah pengobatan dapat dilakukan pemberian vitamin seperti Fortevit, Solvit, atau Strong n Fit.
-
-
Korisa merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, berbentuk batang yang pleomorfik tidak bergerak, bersifat Gram negatif dan disebut Avibacterium paragallinarum. Bakteri ini menyerang sistem pernapasan yang menyebabkan radang pada selaput lendir alat pernapasan bagian atas (rongga hidung, sinus infraobitalis, dan trakhea bagian atas). Akibat dari keadaan ini terjadi gangguan pada pernapasan (ayam sulit bernapas) yang dimanifestasikan adanya ngorok, bersin, dan batuk. Jadi, ayam yang terkena korisa dapat menunjukkan gejala klinis batuk dan ngorok.
Info Medion Edisi Oktober 2017
Jika Anda akan mengutip artikel ini, harap mencantumkan artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).