Hari Gizi Nasional diperingati setiap 28 Februari. Ini merupakan agenda pemerintah untuk mensosialisasikan program Perbaikan Gizi Nasional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi demi kelangsungan hidup yang sehat dan berkualitas. Pasalnya, kekurangan gizi pada balita dapat menyebabkan anak tumbuh dengan kelainan mental atau IQ di bawah rata-rata.
Permasalahan mengenai gizi yang masih dihadapi Indonesia antara lain gizi buruk pada anak balita (di bawah usia lima tahun), marasmus (busung lapar karena kekurangan kalori) dan kwashiorkor (kekurangan protein) pada anak.
Selain karena ketidak mampuan secara ekonomi, kurangnya pengetahuan mengenai gizi juga menjadi penyebab permasalahan ini. Banyak orang masih mengikuti pola makan yang tidak tepat, baik dari jenis asupan maupun kuantitasnya.
Karena itu, untuk mencukupi kebutuhan gizi perlu adanya pengaturan kombinasi makanan yang baik, seperti yang sering kita dengar sebagai 4 sehat 5 sempurna. Konsep ini dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia. Terdiri dari:
1. Makanan pokok, sebagai sumber energi bagi tubuh. Makanan yang termasuk golongan ini kaya akan karbohidrat, seperti nasi, jagung, gandung, kentang, serta umbi-umbian.
2. Lauk pauk. Berfungsi sebagai zat pembangun untuk tubuh. Lauk pauk adalah makanan yang mengandung banyak protein, seperti telur, daging, ikan, dan tempe.
3. Sayur mayur. Berfungsi sebagai zat pengatur tubuh. Sayur mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang baik bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
4. Buah-buahan. Berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain kaya akan vitamin, buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
5. Susu, merupakan pangan pelengkap. Di dalam susu terkandung protein, lemak, kalsium, serta berbagai vitamin dan asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.
